Covid-19 Belum Terkendali, Tegal Bersiap Buka Bioskop
Pemerintah Kota Tegal, Jateng berencana kembali membuka bioskop mulai 1 Februari 2021. Padahal, saat ini, Kota Tegal dikategorikan sebagai daerah dengan risiko penularan tinggi atau zona merah Covid-19.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Di tengah belum terkendalinya kasus Covid-19, Pemerintah Kota Tegal, Jawa Tengah, berencana membuka kembali bioskop pada 1 Februari 2021. Pembukaan kembali bioskop tersebut diklaim akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk menekan risiko penyebaran Covid-19.
Hingga, Sabtu (30/1/2021), jumlah kasus positif Covid-19 yang dicatat Kota Tegal sebanyak 2.661 orang. Dari jumlah tersebut, 444 orang merupakan kasus akif dan 224 orang meninggal. Kondisi itu membuat Kota Tegal dikategorikan sebagai daerah dengan risiko penularan tinggi atau zona merah Covid-19 menurut Peta Risiko Satuan Tugas Penanganan Covid-19.
Kendati kasus Covid-19 masih belum terkendali, pemerintah setempat berencana membuka kembali bioskop mulai 1 Februari. Alasannya, untuk memulihkan kondisi perekonomian masyarakat.
”Kami tutup sudah hampir satu tahun, sejak Maret 2020. Kalau bicara kerugian sangat besar karena kami sama sekali tidak ada pemasukan,” kata Head Legal and Government Relation Cinepolis Albert Tanoso di Tegal.
Albert mengatakan, pihaknya siap mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah untuk menekan risiko penyebaran Covid-19 di bioskop. Sembari menunggu izin kembali beroperasi, pihaknya juga sudah menyimulasikan penerapan protokol kesehatan di bioskop.
Selama di dalam bioskop, pengunjung diwajibkan selalu memakai masker dan menjaga jarak. Jumlah penonton di dalam studio dibatasi maksimal 50 persen dari total kapasitas. Kemudian, sebelum masuk ke gedung bioskop, pengunjung juga dicek suhu badannya. Makan dan minum di dalam studio dilarang untuk meminimalkan kesempatan pengunjung membuka masker.
”Jarak duduk antarpenonton kami batasi sekitar satu meter dengan cara memasang plakban. Sebelum dan sesudah pemutaran film, kami juga akan menyemprotkan cairan disinfektan di permukaan benda serta tempat-tempat yang rawan disentuh,” ucap Albert.
Untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Tegal meninjau tiga bioskop di Kota Tegal, Sabtu. Berdasarkan tinjauan, mayoritas bioskop dinilai telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
”Pengawasan secara berkala juga akan kami lakukan ke seluruh bioskop saat nanti sudah beroperasi. Kalau ada yang ketahuan melanggar, sanksinya akan kami tutup sementara,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari.
Kalau sampai orang tanpa gejala ini lolos penapisan suhu, terus menonton di satu ruangan dengan orang lain pasti potensi penularannya besar. (Said Baraba)
Didesak ditunda
Rencana pembukaan kembali bioskop di tengah masih tingginya kasus dikritik sejumlah pihak, salah satunya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Tegal. IDI Kota Tegal mendesak supaya rencana pembukaan bioskop di Kota Tegal ditunda hingga kasus Covid-19 terkendali.
”Sekarang ini, di sekitar kita masih banyak orang tanpa gejala yang tidak demam, tidak batuk, tidak flu, tidak sesak napas, tapi bawa virus. Kalau sampai orang tanpa gejala ini lolos penapisan suhu, terus menonton di satu ruangan dengan orang lain pasti potensi penularannya besar,” ujar Ketua IDI Kota Tegal Said Baraba.
Said juga menyoroti masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Menurut Said, sebagian masyarakat memakai makser bukan karena sadar bahwa Covid-19 berbahaya, melainkan karena takut jika terjaring razia penegakan protokol kesehatan.
”Kita jangan sampai bosan dan lelah mengingatkan kepada masyarakat tentang pentingnya memakai masker. Tidak hanya mengingatkan, pembagian masker juga perlu dilakukan agar tidak ada alasan masyarakat tidak memakai masker karena tidak punya,” imbuh Said.