Vaksinasi di Kota dan Kabupaten Magelang Tak Capai 100 Persen
Capaian vaksinasi bagi tenaga kesehatan belum mampu capai 100 persen. Hal ini antara lain dipicu oleh kondisi di mana sebagian di antaranya bahkan menjadi penyintas Covid-19.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Capaian vaksinasi terhadap sumber daya manusia bidang kesehatan di Kota dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, selama empat hari pelaksanaan vaksinasi, belum mencapai target 100 persen. Banyak tenaga bidang kesehatan tidak memenuhi kriteria, termasuk di antaranya terdata sebagai penyintas Covid-19.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Majid Rohmawanto, mengatakan, selama empat hari pelaksanaan vaksinasi, terdata 522 tenaga di bidang kesehatan tidak divaksin karena tidak lolos penapisan(screening). Jumlah tersebut didominasi kelompok penyintas Covid-19 dan penderita komorbid, sebanyak 461 orang. Adapun yang divaksinasi 2.754 orang. Artinya, capaian vaksinasi sekitar 85 persen.
”Mereka yang terdata sebagai penyintas Covid-19 dan penderita komorbid ini dinyatakan berstatus batal, tidak bisa divaksin karena tidak lolos screening secara tetap,” ujarnya, Jumat (29/1/2021).
Sementara itu, 61 orang lain untuk sementara ditunda untuk divaksin. Mereka tidak bisa divaksin sesuai jadwal karena saat itu sedang dalam kondisi kesehatan yang kurang bagus, seperti menderita flu, demam, ataupun memiliki tekanan darah di atas 160/90. Namun, jadwal pelaksanaan vaksinasi bagi mereka yang berstatus ditunda ini hingga saat ini belum diketahui.
Secara keseluruhan, jumlah tenaga kesehatan yang berhasil divaksinasi di Kota Magelang terdata 2.754 orang. Mereka rata-rata tidak mengeluhkan efek samping vaksinasi yang cukup serius, dan hanya mengalami mual, muntah, pusing, atau lapar.
Di Kabupaten Magelang, jumlah tenaga kesehatan yang berhasil divaksinasi terdata mencapai 2.044 orang. Kebanyakan dari mereka mengalami efek samping mual, muntah, berdebar-debar, dan pusing. Namun, satu orang di antaranya terpaksa dirujuk ke rumah sakit karena sempat mengalami sesak napas.
”Namun, setelah beberapa saat dirawat, yang bersangkutan sudah kembali sehat,” ujar Kepala Seksi Surveillans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Dwi Susetyo.
Di Kabupaten Magelang, persentase tenaga di bidang kesehatan yang berhasil divaksinasi baru sekitar 68 persen. Sebanyak 867 orang terdata belum divaksinasi karena berbagai alasan. Sebanyak 397 orang dinyatakan batal divaksinasi karena tidak memenuhi kriteria, 247 orang berstatus ditunda, dan 224 orang lainnya tidak hadir saat pelaksanaan vaksinasi.
Hingga saat ini, Dwi mengatakan, pihaknya belum mengetahui informasi terkait jadwal pelaksanaan vaksinasi gelombang kedua bagi tenaga kesehatan. Terkait rencana tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang juga terus berupaya memperbarui data jumlah tenaga kesehatan di wilayah tersebut.
Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, selain menjalankan vaksinasi sesuai arahan pemerintah pusat, Pemerintah Kabupaten Magelang juga tetap berupaya menambah fasilitas pendukung untuk penanganan Covid-19, berupa penyediaan kamar isolasi di luar rumah sakit.
Pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Magelang berencana menyiapkan puskesmas pembantu di Gulon, Kecamatan Salam, sebagai pusat isolasi mandiri terpadu di luar rumah sakit dengan kapasitas sebanyak 13 tempat tidur. Di luar itu, saat ini juga tengah disiapkan penambahan ruang isolasi dengan memakai sejumlah kamar hotel.