Gagal Capai Target, Vaksinasi di Pantura Jateng Diperpanjang
Sejumlah daerah di wilayah pantura barat Jawa Tengah memperpanjang waktu vaksinasi. Tenaga kesehatan yang vaksinnya tertunda atau belum datang diminta memanfaatkan waktu tambahan tersebut
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEKALONGAN, KOMPAS — Sejumlah daerah di wilayah pesisir pantura barat Jawa Tengah gagal menyelesaikan vaksinasi Covid-19 dalam waktu empat hari. Waktu vaksinasi pun diperpanjang hingga Sabtu (30/1/2021) untuk menambah capaian vaksinasi.
Dinas Kesehatan Jateng memberikan waktu kepada seluruh dinas kesehatan di provinsi tersebut untuk menyelesaikan vaksinasi dalam waktu empat hari, yakni Senin-Kamis (25-28/1/2021). Hingga Kamis, rata-rata pencapaian vaksinasi di Jateng sebesar 68,92 persen.
Hingga Jumat (29/1/2021) vaksinasi dilakukan kepada 2.350 tenaga kesehatan atau sekitar 73 persen dari sasaran, yakni 3.211 orang di Kota Pekalongan. Sementara itu, sebanyak 291 orang atau sekitar 9 persen gagal divaksin karena memiliki penyakit penyerta, sedang hamil atau menyusui, serta penyintas Covid-19.
Adapun sebanyak 200 orang ditunda karena tidak lolos dalam tahap penapisan akibat tekanan darahnya melebihi 140/90 dan sisanya tidak datang. Tenaga kesehatan yang sebelumnya mesti menunda vaksinasi diberi kesempatan pada Jumat dan Sabtu.
”Kami memperpanjang waktu vaksinasi selama dua hari dari rencana awal untuk menambah capaian vaksinasi. Bagi tenaga kesehatan yang vaksinasinya tertunda kami minta untuk kembali mencoba mengecek kondisi kesehatannya. Barangkali sudah memenuhi syarat untuk divaksin,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan.
Slamet menuturkan, sekitar 300 tenaga kesehatan yang terdaftar sebagai calon penerima vaksin belum mendatangi fasilitas layanan kesehatan untuk menjalani vaksinasi. Mereka akan dilacak dan dihubungi petugas Dinas Kesehatan dan diminta segera menjalani vaksinasi.
Hingga hari kelima vaksinasi, belum ada satu pun penerima vaksinasi di Kota Pekalongan yang mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping yang serius. Kendati demikian, ruangan penanganan KIPI lengkap dengan tenaga medis telah disiapkan pada 25 fasilitas layanan kesehatan sebagai langkah antisipasi.
Sementara itu, di Kabupaten Tegal, vaksinasi juga diperpanjang hingga Sabtu untuk memberikan kesempatan bagi tenaga kesehatan yang jadwal vaksinasinya tertunda. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Hendadi Setiadji, ada sekitar 300 tenaga kesehatan yang diminta menunda vaksinasi lantaran tekanan darahnya tinggi.
Ada sekitar 300 tenaga kesehatan yang diminta menunda vaksinasi lantaran tekanan darahnya tinggi.
”Hingga Jumat, capaian vaksinasi Kabupaten Tegal sebesar 69 persen atau sekitar 3.500 orang dari target, yakni 5.120 orang. Dengan perpanjangan ini, kami berharap capaian vaksinasi bertambah menjadi 75-80 persen,” kata Hendadi.
Hendadi menambahkan, sejauh ini, ada sekitar 1.000 orang atau 20 persen dari total sasaran yang dinyatakan tidak bisa divaksin. Hal itu terjadi karena mereka memiliki penyakit penyerta, sedang hamil atau menyusui, dan merupakan penyintas Covid-19.
Dipusatkan
Di Kota Tegal, perpanjangan vaksinasi dilakukan terpusat di Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Kota Tegal pada Jumat dan Sabtu. Adapun tenaga kesehatan yang dijadwalkan mengikuti vaksinasi pada perpanjangan waktu tersebut sebanyak 257 orang.
”Dari jumlah tersebut, sebanyak 234 orang ditunda karena tekanan darahnya tinggi. Lalu, sebanyak 23 orang tidak hadir,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari.
Hingga hari keempat, capaian vaksinasi Kota Tegal sebanyak 1.657 orang atau sebesar 55,27 persen dari target 3.103 orang. Adapun yang gagal divaksin karena tidak memenuhi kriteria sebanyak 460 orang.
Dalam vaksinasi tahap pertama, Kota Tegal mendapat alokasi sebanyak 4.000 dosis vaksin Sinovac. Sejauh ini, vaksinasi dilakukan di 13 tempat pelayanan kesehatan yang terdiri dari 3 rumah sakit, 8 puskemas dan 2 klinik kesehatan.