Seusai Penyuntikan Kedua di Sumbar, Belum Ada Efek Samping Serius
Sebanyak 2.412 SDM kesehatan di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, telah divaksinasi Covid-19 dan tidak ada yang mengalami efek samping serius.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Sebanyak 2.412 orang yang bekerja di bidang kesehatan di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, telah divaksinasi Covid-19. Sejauh ini, belum ada laporan orang yang disuntik vaksin mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi serius atau efek samping serius.
Kepala Dinas Kesehatan Sumbar Arry Yuswandi, di Padang, Kamis (28/1/2021), mengatakan, seusai pencanangan vaksinasi bagi pejabat esensial di Sumbar pada 14 Januari lalu, vaksinasi Covid-19 telah dimulai terhadap SDM kesehatan di Padang dan Pesisir Selatan. Hingga Rabu (27/1/2021), sudah 2.412 orang disuntik vaksin.
”Dari jumlah itu, belum ada kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) serius. Keluhannya biasa saja, seperti mengantuk dan demam ringan, belum ada yang serius,” kata Arry, seusai penyuntikan kedua vaksin Covid-19 terhadap pejabat esensial di Sumbar, Rabu.
Menurut Arry, selain Padang dan Pesisir Selatan, Dinkes Sumbar sudah mendistribusikan vaksin ke daerah lain, yaitu Padang Pariaman, Padang Panjang, Agam, Bukittinggi, Limapuluh Kota, dan Payakumbuh. Pihaknya menargetkan, dalam pekan ini, 19 kabupaten/kota di Sumbar sudah menerima distribusi vaksin.
Arry mengakui, jumlah SDM kesehatan yang mengikuti vaksinasi belum banyak. Selain adanya penundaan karena kendala kondisi kesehatan, seperti hipertensi, sempat pula ada gangguan pada pendaftaran daring. Kendala tersebut disiasati dengan pendaftaran manual.
Arry melanjutkan, tengah mengupayakan agar ada peningkatan signifikan jumlah SDM kesehatan yang divaksinasi di Sumbar. Rabu malam, dinkes provinsi mengadakan rapat dengan dinkes kabupaten/kota dan rumah sakit. Daerah yang sudah menerima vaksin bisa langsung lakukan vaksinasi terhadap SDM kesehatan.
Jumlah SDM kesehatan di Sumbar yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 tahap I, kata Arry, sebanyak 37.700 orang. Sebanyak 2.147 tenaga kesehatan sudah dilatih sebagai vaksinator. Sementara jumlah vaksin tahap I yang sudah diterima Dinkes Sumbar 36.920 dosis.
Direktur Utama RSUP M Djamil Padang Yusirwan mengatakan, rumah sakit yang ia pimpin mulai menyutikkan vaksin terhadap SDM kesehatan pada 15 Januari 2021. Ada 2.323 orang SDM kesehatan di RSUP Dr M Djamil Padang yang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19.
”Data terakhir, sudah 800-an orang yang divaksinasi Covid-19. Sampai sekarang tidak ada yang mengalami KIPI serius. Yang ada cuma demam, nyeri di otot, itu kan biasa, gejala normal,” kata Yusirwan.
Suntikan kedua
Pada penyuntikan kedua vaksin Covid-19, Kamis, ada delapan pejabat yang divaksinasi di Aula Dinkes Sumbar. Mereka adalah pejabat yang mengikuti vaksinasi pada pencanangan vaksinasi Covid-19 dua pekan lalu. Hingga Kamis tengah hari, tujuh dari delapan pejabat tersebut telah mendapat suntikan kedua.
Pejabat yang mengikuti vaksinasi kedua adalah Komandan Resor Militer 032/Wirabraja Brigadir Jenderal Arief Gajah Mada dan Komandan Detasemen Kesehatan Wilayah 01.04.04 Padang Letnan Kolonel CKM Zulfikar. Selain itu, ada juga juru bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumbar Jasman Rizal dan Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan Padang Firdaus Umar.
Selanjutnya, ada Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Padang Yusirwan, Ketua Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Sumbar Pom Harry Satria, dan Kepala Laboratorium Diagnostik Fakultas Kesehatan Universitas Andalas Andani Eka Putra. Sementara itu, Kepala Bidang Dokter Kedokteran dan Kesehatan Polda Sumbar Komisaris Besar Lisda Cancer belum datang.
Arief Gajah Mada mengatakan, setelah menjalani penyuntikan vaksin pertama dan kedua, ia tidak merasakan efek samping sama sekali. Kondisi tubuh Arief masih segar dan bugar serta tetap bisa beraktivitas seperti biasa.
”Bahkan, setelah vaksinasi pertama, sorenya saya masih berolahraga, lari. Saya tidak merasakan meriang dan demam sama sekali. Sampai sekarang pun, saya masih segar dan bugar,” kata Arief. Ia mengimbau masyarakat yang menjadi sasaran tidak takut mengikuti vaksinasi Covid-19 karena aman dan halal.