50 Persen Vaksin Covid-19 di Jambi Belum Didistribusikan
Lambatnya koordinasi provinsi dan daerah berdampak pada molornya distribusi vaksin Covid-19 di Provinsi Jambi. Hingga kini, distribusi baru mencapai 50 persen.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Hingga Kamis (28/1/2021), distribusi vaksin Covid-19 di Provinsi Jambi baru mencapai 50 persen. Lambatnya realisasi distribusi itu disebabkan lamanya koordinasi dinas kesehatan di tingkat provinsi dan daerah terkait kesiapan gudang penyimpanan vaksin.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi Johansyah menyampaikan, vaksin Covid-19 yang telah dikirim dari Bandung ke Jambi sebanyak 48.440 vial dalam tiga kali pengiriman. Pengiriman pertama pada 4 Januari lalu sebanyak 20.000 vial, pengiriman kedua pada 13 Januari sebanyak 11.200 vial, dan pada 25 Januari sebanyak 17.240 vial.
Namun, sejauh ini baru 50 persen vaksin tersebut didistribusikan ke daerah. Pengiriman pertama 3.400 vial dan kedua 8.000 vial pada 12 Januari. Pengiriman terakhir sebanyak 6.560 dosis baru dilaksanakan pada 27 Januari. Pengiriman yang terakhir ini menyasar Kabupaten Batanghari 3.240 dosis dan Tanjung Jabung Timur 3.320 dosis.
Meski membenarkan masih rendahnya realisasi distribusi vaksin, Johansyah menjelaskan kendala yang terjadi bukan pada faktor pendistribusian vaksin, melainkan kesiapan di daerah penerima. ”Tidak ada kendala. Kami masih menunggu kesiapan kabupaten untuk penyimpanan tempat vaksin,” ujarnya. Hingga kini, lanjutnya, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 masih menunggu selesainya koordinasi antara dinas kesehatan di provinsi dan kabupaten.
Adapun pengiriman vaksin dari gudang Dinas Kesehatan Provinsi Jambi ke gudang vaksin di Kabupaten Batanghari dan Tanjung Jabung Timur berlangsung dalam pengawalan aparat kepolisian resor setempat.
Kami masih menunggu kesiapan kabupaten untuk penyimpanan tempat vaksin. (Johansyah)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Raflizar mengatakan, selain vaksin, diberikan pula alat kesehatan pendukung vaksinasi berupa alat suntik dan jarum suntik sekali pakai, alkohol, kotak limbah medis, masker, alat pelindung diri, serta pembersih tangan.
Terkait penyaluran dan vaksinasi Covid-19, Kepala Ombudsman Perwakilan Jambi Jafar Ahmad mengatakan, pihaknya akan mengawasinya. Menurut dia, proses vaksinasi Covid-19 harus sesuai prosedur dan tepat sasaran. Mulai dari pendistribusian, penyimpanan, hingga vaksinasi harus sesuai dengan standar operasional. ”Jangan sampai terjadi malaadministrasi dalam program ini,” katanya.
Ia pun mengimbau masyarakat yang menemukan adanya indikasi malaadministrasi terkait pendistribusian vaksin dan vaksinasi agar melapor kepada Ombudsman. Dengan demikian, laporan dapat ditindaklanjuti dengan penelusuran lebih lanjut.
Kamis pagi, vaksinasi dosis kedua pada tahap pertama dilangsungkan kepada wakil pejabat, tokoh publik, serta tokoh agama di Jambi di Rumah Dinas Gubernur Jambi. Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman mengatakan dirinya telah mendapatkan vaksinasi lengkap.
”Sampai sekarang, saya masih dalam keadaan sehat. Nafsu makan sangat luar biasa karena imun yang bekerja harus dibarengi dengan suplemen makanan,” katanya.