Sungai-sungai di Kota Banjarmasin Dibersihkan, Genangan Air Dipompa
Banjir di Kalimantan Selatan belum sepenuhnya surut. Pemerintah setempat berupaya untuk menghilangkan genangan air dengan memompanya ke arah sungai.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Sungai-sungai kecil di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mulai dibersihkan. Genangan air sisa banjir dipompa ke arah sungai yang lebih besar.
Pada Rabu (27/1/2021) pagi, sejumlah petugas dari lintas instansi Kota Banjarmasin membersihkan sejumlah sungai kecil dari sampah banjir. Dengan beragam mesin, mereka memompa genangan air sisa banjir yang masih menggenangi sejumlah perkantoran dan rumah warga.
Terlihat sampah-sampah plastik menumpuk di gorong-gorong sungai, seperti Sungai Veteran, Kuripan, hingga Sungai Tabuk. Selain sampah plastik, tanaman air sungai dan pecahan kayu menumpuk di pinggir jalan sebelum diangkut truk sampah.
Junaidi, pegawai Dinas Pemadam Kebakaran Kota Banjarmasin, mengungkapkan, sudah tiga hari terakhir memompa air sisa banjir dan membersihkan sampah di sungai-sungai. Selain itu, dilakukan juga penindakan rumah dan bangunan yang didirikan di pinggir dan atas sungai.
”Genangan air kami hisap pakai mesin, lalu kami pompa ke arah sungai besar. Mumpung belum hujan dan ketinggian air sungainya lagi surut,” kata Junaidi.
Warga sekitar juga ikut membantu para petugas saat membersihkan sampah. Seperti Rudiansyah (53), Ketua RT 003 di Sungai Bilu, Kota Banjarmasin. Ia dan beberapa warga ikut membersihkan sampah banjir yang tersangkut di gorong-gorong Sungai Kuripan.
”Empat hari yang lalu di sini masih terendam. Padahal, hujan sudah enggak deras seperti seminggu lalu, ini memang sering mampet sungainya sehingga meluber ke jalan, bahkan ke rumah warga,” kata Rudiansyah.
Banjir besar di Kalsel menyebabkan 11 dari 13 kabupaten/kota di Kalsel terendam. Hanya Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru yang tidak terdampak banjir. Berdasarkan data Pos Komando Tanggap Darurat Banjir Provinsi Kalsel, sebanyak 712.129 jiwa terdampak banjir. Sebanyak 113.420 orang di antaranya harus mengungsi, baik ke posko pengungsian maupun mengungsi mandiri.
Memasuki hari ke-14 tanggap darurat, banjir berangsur surut. Pos Komando Tanggap Darurat Banjir Provinsi Kalsel memperbarui datanya serta mencatat sebanyak 625.647 jiwa masih terdampak banjir dan 65.121 orang masih harus mengungsi. Sebanyak 24 orang meninggal dan 3 orang dilaporkan hilang (Kompas.id, Rabu 27 Januari 2021).
Kepala Desa Pasayangan Utara Muhammad Gazali mengatakan, masih ada lebih kurang 78 rumah tangga dari desanya yang mengungsi ke Masjid Agung Al-Karomah, Kabupaten Banjar, Kalsel. Namun, lebih dari 100 rumah tangga sudah kembali ke rumahnya.
”Saya sendiri masih mengungsi karena rumah masih terendam, saya lihat tadi pagi (air)sudah turun. Semoga sore ini semua sudah bisa kembali ke rumahnya masing-masing,” kata Gazali.
Gazali menjelaskan, dirinya dan warga desa sudah hampir 14 hari mengungsi. Tak hanya penyakit, lanjut Gazali, para pengungsi juga mulai bosan dan tidak betah tinggal di pengungsian meski tidak pernah kekurangan makanan.
”Dapur umum ada, toilet dan kamar mandi ada meski harus antre. Sekarang yang dibutuhkan itu segala sayuran dan bumbu, jadi macam bawang dan lainnya itu sudah habis,” kata Gazali.
Gazali berharap cuaca bisa segera kembali normal dan dirinya beserta keluarga dan ribuan warganya bisa kembali ke rumah. Ia juga meminta bantuan kepada pemerintah kabupaten untuk bisa memperbaiki rumah-rumah warga yang rusak diterjang banjir.