Perkuat Penanganan Pandemi, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun Memulai Vaksinasi Covid-19
Kota Madiun dan Kabupaten Madiun memulai vaksinasi Covid-19, Rabu (27/1/2021). Vaksinasi ini diharapkan semakin menguatkan ikhtiar penanganan pandemi selain penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
MADIUN, KOMPAS — Sehari setelah menerima pendistribusian vaksin Sinovac dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kota Madiun dan Kabupaten Madiun memulai vaksinasi Covid-19, Rabu (27/1/2021). Vaksinasi ini diharapkan semakin menguatkan ikhtiar penanganan pandemi selain penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM.
Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Kota Madiun bertempat di ruang pertemuan lantai III RSUD Kota Madiun. Vaksin diberikan kepada 17 penerima, antara lain Wali Kota Madiun Maidi, Wakil Wali Kota Madiun Inda Raya, sejumlah tokoh agama, dan perwakilan organisasi profesi kesehatan.
Proses vaksinasi mengikuti prosedur standar yang didahului verifikasi data calon penerima, penapisan kesehatan termasuk identifikasi penyakit penyerta, dan penyuntikan vaksin bagi calon peserta yang memenuhi syarat. Selain itu, dilakukan observasi atau pemantauan kejadian ikutan pascaimunisasi atau KIPI.
Wali Kota Madiun Maidi mengatakan, hingga masa observasi selesai tidak ditemukan kejadian ikutan pascaimunisasi. Bahkan, menurut dia, disuntik vaksin itu enak dalam arti tidak mengalami kesakitan. Dia justru mengaku senang karena vaksinasi Covid-19 di wilayahnya sudah dimulai.
”Saya senang dan bahagia karena salah satu upaya menanggulangi pandemi ini adalah vaksinasi dan hal itu sudah dilakukan. Harapannya, vaksinasi bisa memperkuat upaya penanganan pandemi Covid-19 yang selama ini sudah dilakukan,” ujar Maidi.
Pemkot Madiun, kata Maidi, akan bergerak cepat merealisasikan vaksinasi tahap pertama terhadap tenaga kesehatan di Kota Madiun. Sebanyak 3.040 dosis vaksin telah tiba di Kota Madiun, Selasa (26/1/2021), diangkut menggunakan satu truk yang dikawal ketat oleh aparat kepolisian selama perjalanan dari Surabaya.
Vaksin disimpan di gudang obat milik Dinas Kesehatan Kota Madiun sebelum didistribusikan ke tempat layanan vaksinasi di puskesmas. Vaksin itu untuk mencukupi kebutuhan vaksinasi tenaga kesehatan sebanyak 3.955 orang. Kekurangan dosis vaksin dijadwalkan dipenuhi pekan depan.
Maidi mengatakan, pihaknya telah meyiapkan puskesmas sebagai tempat layanan vaksinasi berikut vaksinator tersertifikasi dan sarana penunjang seperti tempat penyimpanan vaksin. Tenaga kesehatan calon penerima vaksin juga sudah didata dan disosialisasi tentang manfaat, keamanan, dan kehalalan vaksin Covid-19 Sinovac.
Pada saat bersamaan, Kabupaten Madiun juga memulai vaksinasi pertamanya, Rabu. Kegiatan itu ditempatkan di Pendopo Ronggo Djumeno Mejayan. Bupati Madiun Ahmad Dawami menjadi orang pertama yang disuntik vaksin setelah melalui penapisan kesehatan yang ketat.
Selain itu, sejumlah pimpinan daerah juga menjadi sasaran vaksinasi, seperti Ketua DPRD Kabupaten Madiun Feri Sudarsono, Kepala Kejaksaan Negeri Madiun Agung Mardi Wibowo, dan Kapolres Madiun Ajun Komisaris Besar Bagoes Wibisono. Menurut rencana, vaksinasi terhadap tenaga kesehatan segera dimulai.
Kabupaten Madiun menerima 2.340 dosis vaksin untuk tahap pertama. Adapun kebutuhan untuk tenaga kesehatan sebanyak 2.700 orang. Meski demikian, pemda menjamin tidak akan terjadi kekurangan vaksin karena minggu depan dijadwalkan datang lagi untuk melengkapi kekurangannya.
”Vaksinasi terhadap tenaga kesehatan akan dilakukan secepatnya karena semua sudah disiapkan,” kata Ahmad Dawami.
Kota Madiun dan Kabupaten Madiun termasuk daerah dengan risiko sebaran Covid-19 tinggi sehingga menerapkan PPKM sejak Jumat (22/1/2021). Di Jatim ada 17 kabupaten dan kota yang menerapkan PPKM, di antaranya Surabaya Raya, Malang Raya, dan Lamongan.
”Pertambahan kasus baru Covid-19 secara harian tinggi, angka kesembuhan rendah, dan tingkat kematian akibat Covid-19 juga tinggi,” ujar Wali Kota Madiun Maidi.
Sementara itu, Kabupaten Sidoarjo bersiap memulai vaksinasi tahap kedua setelah menerima pendistribusian vaksin untuk yang ketiga kalinya dari Pemprov Jatim, Selasa. Beragam terobosan terus dilakukan untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi demi terbangunnya kekebalan komunitas sebagai senjata melawan pandemi Covid-19.
Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, vaksinasi terhadap tenaga kesehatan di wilayahnya sudah mencapai 35 persen atau lebih dari 3.000 tenaga kesehatan dari total 8.720 tenaga kesehatan di wilayahnya. Untuk memudahkan proses vaksinasi, disiapkan 52 lokasi layanan yang tersebar di RSUD Sidoarjo dan 26 puskesmas, serta rumah sakit swasta.
Selain itu, disiapkan 430 vaksinator tersertifikasi. Untuk memudahkan pendataan, tenaga kesehatan diminta mengisi formulir secara manual. Mereka juga dibebaskan memilih lokasi vaksinasi dan vaksinatornya. Tenaga vaksinator ini ada dari kalangan dokter, perawat, dan bidan.