Bendung Covid-19, Sulbar Gelar Tes Antigen di Pengungsian
Angka paparan Covid-19 di Sulawesi Barat terus meningkat setelah gempa mengguncang wilayah ini pada 15 Januari 2021.
Oleh
M Ikhsan Mahar/Saiful Rijal Yunus
·2 menit baca
MAMUJU, KOMPAS — Angka paparan Covid-19 di Sulawesi Barat terus meningkat setelah gempa mengguncang wilayah ini pada 15 Januari 2021. Tidak hanya pengungsi, sejumlah sukarelawan penanggulangan bencana dilaporkan juga terpapar. Satuan Tugas Covid-19 setempat pun berupaya membendung penularan dengan melakukan tes antigen di lokasi-lokasi pengungsian.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulawesi Barat Safaruddin Sanusi menyampaikan, pihaknya baru mendapat laporan adanya sejumlah sukarelawan yang terpapar Covid-19. Meski demikian, pihaknya belum bisa memastikan di mana sukarelawan tersebut terpapar dan saat ini dirawat di daerah mana.
”Kami dapat informasi tadi malam kalau ada sukarelawan yang positif Covid-19. Namun, kami juga masih mencari informasinya karena belum tahu apakah dirawat di Mamuju atau di mana,” kata Safaruddin, Selasa (26/1/2021).
Merujuk data Dinas Kesehatan Sulbar, terdapat 61 kasus baru Covid-19 di Sulbar per Selasa. Jumlah itu terdiri dari 32 kasus di Polewali Mandar, 26 kasus di Mamuju, dan 3 kasus di Majene.
Secara total, kasus Covid-19 di Sulbar mencapai 3.273 kasus. Dari jumlah itu, 1.124 orang melakukan isolasi mandiri, 190 orang menjalani perawatan di rumah sakit, 1.891 orang telah sembuh, dan 68 orang meninggal.
Terkait dengan meningkatnya jumlah kasus, ia menambahkan, pihaknya berupaya menambah tes cepat antigen di lokasi-lokasi pengungsian. Tes yang masif diharapkan memutus rantai penyebaran virus. Selain itu, protokol kesehatan penting untuk dilakukan dan disosialisasikan.
Namun, kata Safaruddin, kondisi bencana menyulitkan semua pihak untuk menerapkan protokol kesehatan. ”Apalagi untuk melakukan tes usap antigen di pengungsian di tengah kondisi bencana begini. Namun, kami upayakan agar penggunaan masker khususnya dan protokol lainnya terus bisa berjalan,” ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Surveilans Dinas Kesehatan Sulbar Emilda menambahkan, fasilitas tes usap antigen telah disediakan secara gratis bagi penyintas gempa dan sukarelawan. Layanan itu berada di Laboratorium Kesehatan dan Transfusi Darah (Labkesda) Sulbar di Mamuju.
”Kami berharap masyarakat memanfaatkan layanan itu dengan maksimal demi memutus penyebaran Covid-19,” kata Emilda.
Berdasarkan pengalaman Kompas, untuk mengikuti tes usap antigen itu amat mudah. Setiap individu datang langsung ke Labkesda, kemudian cukup memperlihatkan kartu tanda penduduk (KTP) untuk proses pendataan.
Selanjutnya, petugas akan memanggil untuk dilakukan tes usap. Hanya dalam waktu 15 menit setelah tes, seseorang sudah menerima surat pernyataan mengenai hasil tes usap antigen itu.