Sempat Dampingi Doni Monardo, Kadis Kesehatan Sulbar Positif Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Muhammad Alief Satria Lahmuddin terkonfirmasi positif Covid-19.
Oleh
M Ikhsan Mahar
·2 menit baca
MAMUJU, SENIN - Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat Muhammad Alief Satria Lahmuddin terkonfirmasi positif Covid-19. Alief diduga terpapar Covid-19 setelah menjalani serangkaian aktivitas yang padat selama masa penanganan bencana gempa bumi di Kabupaten Mamuju dan Majene.
Sebelum Alief, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Sabtu (23/1/2021) lalu, juga telah mengonfirmasi dirinya terpapar Covid-19. Sejak gempa terjadi di Sulbar pada Jumat (15/1), Doni memimpin langsung proses penanganan bencana, termasuk menemani Presiden Joko Widodo melihat langsung kondisi korban dan penyintas gempa, Selasa (19/1) lalu.
Meski begitu, Kepala Seksi Surveilans Dinkes Sulbar Emilda menyatakan, pihaknya tidak bisa memastikan Alief positif setelah melakukan kontak langsung dengan Doni. Menurut dia, Alief telah bertemu dengan sejumlah orang selama membantu penanganan bencana di Sulbar, termasuk mendampingi kunjungan Doni serta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ke Rumah Sakit Umum Daerah Sulbar, 17 Januari.
"Beliau (Alief) menjalani isolasi mandiri sejak kemarin. Kami tidak bisa menyebut beliau terpapar dari kluster Pak Doni karena selama menangani bencana Pak Kepala Dinkes telah bertemu dengan banyak pejabat dan warga," ujar Emilda, di Mamuju, Senin (25/1).
Lebih lanjut, Emilda mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan terkait adanya pejabat di Pemerintah Provinsi Sulbar yang terindikasi terpapar Covid-19. Untuk mengantisipasi hadirnya kluster baru di masa penanganan pascagempa, lanjut Emilda, Dinkes Sulbar terus melakukan pelacakan dengan menyiapkan tes usap antigen yang dipusatkan di RSUD Sulbar.
Merujuk data Progran Surveilans Dinkes Sulbar per 24 Januari, terdapat penambahan 68 kasus baru Covid-19. Temuan kasus baru itu terdiri dari 51 kasus di Kabupaten Polewali Mandar, 7 kasus di Mamuju, 6 kasus di Majene, dan 4 kasus di Mamasa. Secara total, telah terdapat 3.165 kasus Covid-19 di Sulbar. Dari jumlah itu, 1.861 orang telah sembuh, kemudian 172 pasien meninggal.
Kepala Bagian Perencanaan RSUD Sulbar Wahyuddin memastikan, kondisi fasilitas untuk penanganan pasien Covid-19 masih mencukupi. RSUD Sulbar menyiapkan tiga tenda berukuran sekitar 6 x 12 meter untuk ruang isolasi pasien Covid-19.
Dua tenda dipersiapkan untuk pasien bergejala berat, sedangkan satu tenda lainnya untuk pasien bergejala ringan. Adapun RSUD Sulbar mewajibkan seluruh korban gempa yang akan dirawat untuk menjalani tes usap antigen. Terdapat 24 pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan di RSUD Sulbar hingga Senin.
"Kami perketat protokol untuk setiap pasien dan tenaga kesehatan. Selain itu, kami siapkan pula fasilitas tes usap antigen, terutama untuk para korban gempa, sukarelawan, dan nakes (tenaga kesehatan)," kata Wahyuddin.