Polri Kampanyekan Papua Damai lewat ”Si Tikam Polisi Noken”
Polda Papua berinovasi dengan membuat film ”Si Tikam Polisi Noken”. Tujuan utamanya mengampanyekan Papua tanah yang damai melalui sinergi antara polisi dan masyarakat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Polda Papua resmi memulai pembuatan film berjudul Si Tikam Polisi Noken. Film ini bertujuan mendukung terciptanya kedamaian di tanah Papua.
Kepala Biro Sumber Daya Manusia Polda Papua Komisaris Besar Ade Djaja Subagja mengatakan, pembuatan film dimulai Sabtu (24/1/2021) dan ditargetkan rampung dua pekan kemudian. Lokasinya di Jayapura dan sejumlah daerah lainnya. Film bakal melibatkan kurang lebih 360 pemain. Dalam kesempatan ini, Ade berperan sebagai sutradara film.
”Film Si Tikam Polisi Noken adalah film laga. Kehadirannya untuk mempromosikan budaya damai di Papua, khususnya di kawasan pegunungan,” papar Ade, Senin. Menurut rencana, pemutaran film akan ditayangkan di bioskop pada akhir Februari 2021.
Film ini bercerita tentang kisah nyata bintara polisi noken dalam meminimalkan perang suku dengan kearifan lokal. Polisi noken adalah program untuk merekrut anak-anak Papua menjadi anggota Polri.
Tahun ini, sebanyak 2.000 bintara polisi noken akan direkrut Polda Papua. Polisi noken disebutkan memiliki tiga sikap utama, yakni loyalitas, kejujuran dan kesetiaan demi terciptanya Papua yang damai.
Ia menuturkan, pembuatan film dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat. Para pemeran film rutin mengikuti pemeriksaan tes Covid-19.
Wakil Kepala Polda Papua Brigadir Jenderal (Pol) Mathius D Fakhiri mengatakan, film Si Tikam Polisi Noken adalah bukti pihaknya tetap membuat ragam program terobosan meski pandemi. Di sana, tidak hanya akan dipaparkan tugas aparat keamanan, tetapi juga ada alam, adat istiadat, dan potensi anak muda Papua yang disampaikan pada dunia.
Sekretaris Jenderal Dewan Presidium Papua Thaha Al Hamid mengapresiasi bakal hadirnya film ini. ”Film ini untuk memotivasi warga untuk memahami peran Polri, khususnya anggota yang mengikuti program polisi noken saat bertugas,” kata Thaha.
Papua hingga kini masih saja diselimuti konflik. Pada awal tahun ini saja sudah terjadi tiga aksi kekerasan melibatkan kelompok kriminal bersenjata (KKB) dan orang tak dikenal. Akibatnya, tiga anggota TNI AD dan seorang warga sipil meninggal.
Data Polda Papua tahun 2020 menyebutkan, terjadi 49 aksi gangguan keamanan KKB. Teror penembakan terjadi di Nduga, Intan Jaya, Paniai, Mimika, Puncak Jaya, Keerom dan Pegunungan Bintang. Korban tewas tercatat 14 warga, empat anggota TNI AD, dan seorang polisi.