Vaksinasi Baru Capai 35 Persen, DIY Janji Percepat Layanan
Progres vaksinasi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta masih berjalan lambat. Dari target 21.942 tenaga kesehatan pada vaksinasi tahap pertama, hingga Minggu (24/1/2021) baru tercapai 7.717 tenaga kesehatan.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS—Progres vaksinasi Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta masih berjalan lambat. Dari target 21.942 tenaga kesehatan pada vaksinasi tahap pertama, hingga Minggu (24/1/2021) baru tercapai 7.717 tenaga kesehatan, atau sekitar 35,17 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pembayun Setyaning Astutie, dalam telekonferensi yang diadakan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DIY, Senin (25/1/2021).
“Ini masih jauh dari harapan pemerintah (pusat) yang menargetkan bahwa setiap minggu paling tidak ada 1 juta SDM Kesehatan yang sudah tervaksinasi di Indonesia. Kami masih di angka 35,17 persen. Tertinggi ada di Kota Solo itu sudah sampai angka 70 persen. Ini menjadi pekerjaan rumah kami untuk lebih cepat memberikan pelayanan vaksinasi,” kata Pembayun.
Pembayun menyampaikan, sasaran penerima vaksin juga ditambah. Semula, ada sekitar 26.000 tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi. Saat ini, jumlah sasaran penerima vaksin bertambah menjadi 35.000 tenaga kesehatan. Hal tersebut terjadi setelah ada perubahan kebijakan dari pemerintah pusat mengenai sasaran penerima vaksin.
“Di tahap awal, yang disasar adalah SDM (sumber daya manusia) kesehatan yang berada di fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah seperti puskesmas dan rumah sakit. Kemudian, kebijakan berkembang menjadi seluruh SDM Kesehatan yang memberikan pelayanan. Mulai dari rumah sakit, klinik swasta, praktik dokter mandiri, dan seterusnya,” kata Pembayun.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengungkapkan, perubahan kebijakan pemerintah pusat menjadi kendala tersendiri bagi pemerintah daerah. Pihaknya harus mengubah perencanaan vaksinasi setelah adanya perubahan kebijakan tersebut. Kondisi itu membuat pelaksanaan vaksinasi agak terhambat.
“Kendalanya hanya karena aturan vaksinasi yang masih dinamis. Salah satunya mengenai data sasaran pemberian vaksinasi sehingga harus ada redistribusi vaksin dan semua penunjangnya,” kata Joko.
Sebelumnya, menurut Joko, pihaknya menargetkan proses vaksinasi bisa dirampungkan dalam kurun waktu lima hari, atau paling lama delapan hari. Vaksinasi dilakukan di 52 fasilitas layanan kesehatan. Adapun dalam satu hari ada 60 orang tenaga kesehatan yang dilayani. Dengan mekanisme tersebut, sasaran vaksinasi 12.000 orang tenaga kesehatan dapat diselesaikan dalam target yang sudah ditentukan.
Vaksin tambahan
Sementara itu, Dinkes DIY juga telah menerima stok tambahan vaksin Covid-19 sebanyak 44.400 dosis. Distribusi vaksin ke kabupaten dan kota akan segera dilakukan setelah pengecekan kondisi vaksin rampung. Pekerjaan rumah terdapat pada progres vaksinasi yang masih berjalan lambat.
“Sebanyak 44.400 vaksin tambahan sudah datang. Sekarang sudah tersimpan dan dihitung di instalasi farmasi milik kami,” kata Pembayun.
Pembayun menambahkan, langkah selanjutnya yang bakal dilakukan adalah mendistribusikan vaksin tersebut. Adapun distribusi akan dilakukan ke seluruh kabupaten dan kota yang ada di DIY. Rencananya, pendistribusian vaksin tersebut dilaksanakan mulai Selasa (26/1/2021) hingga Kamis (28/1/2021).
Sebelumnya, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta menjadi daerah di provinsi tersebut yang pertama kali mendapat jatah vaksin Covid-19. Pelaksanaan vaksinasi perdana pun dimulai lebih dahulu. Kabupaten Sleman melaksanakan vaksinasi perdana, Kamis (14/1/2021), sedangkan Kota Yogyakarta, pada Jumat (15/1/2021). Adapun stok tambahan yang nantinya akan diterima bakal digunakan untuk penyuntikan vaksin tahap kedua.
Daerah yang belum melakukan vaksinasi perdana, yaitu Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, dan Kulon Progo. Diharapkan, setelah stok vaksin dikirimkan, vaksinasi perdana bisa segera dilakukan. Dengan demikian, proses vaksinasi bisa segera diselesaikan.
“Harapannya nanti setelah distribusi selesai, maka Kabupaten Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Bantul, juga segera dimulai,” kata Pembayun.