Terkendala Sistem, Vaksinasi Tenaga Kesehatan Batam Terancam Molor
Dalam 8 hari, vaksinasi tahap pertama baru menjangkau 27 persen tenaga kesehatan di Batam. Padahal, vaksinasi seluruh tenaga kesehatan ditargetkan rampung dalam 2 minggu. Karut-marut sistem dituding menjadi penyebabnya.
Oleh
PANDU WIYOGA
·2 menit baca
BATAM, KOMPAS — Dalam delapan hari, vaksinasi tahap pertama baru menjangkau 27 persen tenaga kesehatan di Batam, Kepulauan Riau. Padahal, vaksinasi terhadap seluruh tenaga kesehatan ditargetkan rampung dalam dua pekan. Karut-marut sistem pendaftaran dianggap menjadi penyebabnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi, Minggu (24/1/2020), mengatakan, hingga 22 Januari, jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi sebanyak 1.592 orang dari total 5.900 orang. Proses vaksinasi terkendala karena banyak tenaga kesehatan tidak masuk dalam aplikasi P-Care dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
”Sekitar 1.900 tenaga kesehatan di Batam namanya tidak tercantum di aplikasi P-Care sehingga harus didaftarkan satu per satu secara manual,” kata Didi.
Dari pemerintah pusat, Kepri mendapat jatah 29.280 dosis vaksin Covid-19 CoronaVac yang datang melalui tiga gelombang, yakni pada 5, 7, dan 22 Januari. Sebanyak 19.860 dosis di antaranya telah didistribusikan ke Batam, Bintan, dan Tanjung Pinang untuk keperluan vaksinasi sebanyak 9.930 tenaga kesehatan.
Sebelumnya, Juru Bicara untuk vaksinasi dari Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, sistem pendaftaran vaksinasi yang sebelumnya dilakukan melalui SMS blast kini tidak lagi digunakan karena berbagai kendala dalam proses registrasi. Pendaftaran tenaga kesehatan untuk divaksin sekarang bisa dilakukan manual lewat fasilitas pelayanan kesehatan tempat setiap tenaga kesehatan bertugas.
Proses vaksinasi terkendala karena banyak tenaga kesehatan tidak masuk dalam aplikasi P-Care dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. (Didi Kusmarjadi)
Vaksinasi bisa langsung dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang teregistrasi. Tenaga kesehatan yang belum terdaftar dapat mendaftarkan diri melalui verifikasi dinas kesehatan setempat, lalu disampaikan ke Kementerian Kesehatan. Meski demikian, dinas kesehatan, tetap harus memperbarui data hasil vaksinasi ke dalam aplikasi P-Care dari BPJS Kesehatan, (Kompas, 24/1/2020).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepri Mohammad Bisri mengatakan, hingga saat ini, jumlah tenaga kesehatan yang telah divaksinasi di tiga kabupaten/kota itu sebanyak 3.504 orang. Ia menargetkan vaksinasi terhadap tenaga kesehatan di Kepri dapat selesai paling lambat pada pertengahan Februari.
Mengomentari hal tersebut, anggota Komisi II DPRD Kepri Rudi Chua mengatakan, persoalan karut-marut data distribusi vaksin tidak bisa dipandang remeh. Proses vaksinasi kepada tenaga kesehatan harus diselesaikan secepatnya karena banyak warga sudah sangat ingin segera divaksinasi.
”Data yang akurat adalah fondasi keberhasilan vaksinasi. Semoga pemerintah bisa bergerak cepat menawarkan solusi baru agar persoalan ini tidak berlarut-larut,” kata Rudi.
Hingga 24 Januari 2021, terdapat 7.910 kasus positif di Kepri. Sebagian besar, 5.578 kasus positif, terdapat di Kota Batam. Sebanyak 621 kasus positif di Batam merupakan kasus aktif, dan sejumlah 222 pasien di antaranya memerlukan perawatan di rumah sakit.