Rumah Ketua KPU Yahukimo Dibakar Pasca-penetapan Kepala Daerah Terpilih
Gangguan keamanan terhadap penyelenggara pemilu di Papua kembali terjadi. Sejumlah orang tak dikenal membakar rumah Ketua KPU Yahukimo pada Sabtu malam.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sejumlah orang tak dikenal membakar rumah Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yahukimo, Yesaya Magayang, Sabtu (23/1/2021), di Deikai, ibu kota Yahukimo. Insiden ini terjadi pasca-penetapan kepala daerah terpilih dalam Pilkada Yahukimo.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal, saat dikonfirmasi pada Minggu (24/1) malam, membenarkan insiden tersebut. Ia mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 21.30 WIT. Tidak terdapat korban jiwa dalam insiden ini.
Berdasarkan keterangan salah satu saksi mata, sebanyak lima orang membawa satu kantong plastik berisi bensin mendatangi rumah Yesaya. Yesaya beserta keluarganya saat itu sedang berada di Kota Jayapura sehingga rumah dalam keadaan kosong.
Para pelaku diketahui menjebol pintu belakang rumah dan menyiram bensin ke sejumlah ruangan di rumah tersebut. Para pelaku pun membakar rumah dan langsung kabur ke arah Bandar Udara Nop Goliath.
Saksi dan warga yang melihat kebakaran segera melaporkan kepada pihak kepolisian setempat. Aparat kepolisian pun tiba di lokasi kejadian pukul 21.50 WIT. Tak lama kemudian, aparat bersama warga berhasil memadamkan api di rumah Yesaya.
”Kapolres Yahukimo dan Dandim 1715/Yahukimo sudah meninjau lokasi kejadian dan melaksanakan olah tempat kejadian perkara. Hasilnya, penyidik menemukan sebuah botol berisi bensin yang belum digunakan dan sejumlah bagian rumah hangus terbakar,” ujar Ahmad.
Ia menuturkan, diduga aksi pembakaran terjadi karena kekecewaan atas KPU Yahukimo yang menetapkan pasangan nomor urut 1, Didimus Yahuli-Esau Mram, sebagai pemenang Pilkada Yahukimo 2020, di Kota Jayapura, Sabtu kemarin.
Pasangan Didimus-Esau dinyatakan menang pilkada dengan perolehan 172.535 suara. Sementara pasangan petahana Abock Busup-Yulianus Heluka memperoleh 138.064 suara.
Diketahui jumlah pemilih tetap di Yahukimo sebanyak 310.605 orang yang tersebar di 866 tempat pemungutan suara (TPS). Jumlah pemilih di Yahukimo merupakan yang terbanyak dari 11 kabupaten yang melaksanakan pilkada di Papua tahun 2020.
”Saat ini, jajaran Polres Yahukimo masih menyelidiki kasus tersebut. Mereka juga tengah melacak keberadaan para pelaku yang membakar rumah Yesaya,” kata Ahmad.
Terpisah, anggota KPU Papua Melkianus Kambu mengatakan, sangat menyesalkan insiden tersebut. Ia menyatakan, seharusnya masyarakat yang tidak menerima hasil pilkada bisa menempuh jalur hukum di Mahkamah Konstitusi.
Ia berharap, aparat kepolisian bisa menjamin keamanan para penyelenggara pemilu di 11 daerah yang melaksanakan pilkada tahun 2020. Sebab, masalah gangguan keamanan yang dialami penyelenggara pemilu sudah terjadi beberapa kali di Papua.
Sebelumnya, dua orang tak dikenal menganiaya pegawai KPU Yahukimo bernama Hendry Jovinski di Jalan Gunung Kali, Distrik Dekai, pada 11 Agustus 2020. Akibat peristiwa itu, korban tewas di lokasi kejadian.
”Kami berharap adanya jaminan keamanan bagi penyelenggara pemilu dan keluarganya. Kejadian ini tak boleh terulang lagi,” ujar Melkianus.