Kejar Target Vaksinasi, Tegal Tambah Vaksinator dan Kapasitas Layanan
Dinas Kesehatan Kota Tegal, Jawa Tengah, menambah tenaga vaksinator dan jumlah fasilitas layanan kesehatan untuk vaksinasi. Upaya ini untuk mengejar target vaksinasi serentak tahap pertama agar rampung dalam empat hari.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
TEGAL, KOMPAS — Dinas Kesehatan Kota Tegal, Jawa Tengah, menambah tenaga vaksinator dan kapasitas fasilitas layanan kesehatan untuk mengejar target vaksinasi serentak tahap pertama agar rampung dalam empat hari. Adapun jumlah tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi di Tegal sebanyak 2.967 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal Sri Primawati Indraswari menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan strategi untuk mencapai target empat hari yang dicanangkan untuk menyelesaikan vaksinasi tahap pertama di Jateng. Strategi yang dipersiapkan adalah menambah jumlah tim vaksinator dan menambah kapasitas vaksinasi.
”Dalam rencana sebelumnya, satu fasyankes (fasilitas layanan kesehatan) dijadwalkan memvaksin 50 orang per hari. Karena ada target ini, kami arahkan agar mereka bisa memvaksin hingga 200 orang dalam sehari,” tutur Primawati, Minggu (24/1/2021).
Sementara tenaga vaksinator awalnya disiapkan 10 orang di satu fasilitas layanan kesehatan. Dengan 13 fasyankes yang disiapkan melayani vaksinasi, artinya ada 130 vaksinator yang disiapkan. Menurut Prima, jumlah tersebut akan ditambah secara bertahap. Meski demikian, dia tidak merinci penambahan tersebut.
Adapun jumlah tenaga kesehatan yang menjadi sasaran vaksinasi di Kota Tegal sebanyak 2.967 orang. Menurut Prima, tidak semua sasaran vaksinasi bisa langsung divaksin. Sasaran vaksinasi diharuskan melewati rangkaian penapisan untuk menentukan layak atau tidaknya mereka divaksin.
”Ada syarat tertentu seseorang bisa divaksin, seperti berusia 18-59 tahun, tidak sedang hamil atau menyusui, tidak pernah positif Covid-19 atau kontak erat dengan pasien Covid-19, dan tidak punya penyakit penyerta. Jadi, belum tentu seluruh sasaran yang diajukan akan divaksin, tergantung hasil penapisannya nanti,” ujarnya.
Belasan ribu vaksin Covid-19 sudah diambil oleh petugas Dinas Kesehatan kabupaten/kota dari gudang farmasi Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Minggu (24/1). Di Kota Tegal, petugas dinas kesehatan setempat bersama dengan TNI dan Polri berangkat mengambil vaksin pada Minggu siang. Kota Tegal merupakan daerah terakhir yang mengambil vaksin.
Sedianya, Kota Tegal mendapatkan alokasi sebanyak 5.960 dosis vaksin. Namun, jumlah dosis vaksin yang tiba di Kota Tegal pada Minggu malam sebanyak 4.000 vaksin. Hal tersebut terjadi karena jumlah vaksin yang tersisa hanya 4.000 vaksin. Adapun sisa kekurangannya baru akan diambil ketika vaksin sudah kembali tersedia.
”Dalam pencanangan vaksin besok pagi, ada 10 pejabat dan tokoh masyarakat yang akan divaksin. Setelah itu, langsung disambung para tenaga kesehatan,” kata Wakil Wali Kota Tegal, Muhamad Jumadi, Minggu malam.
Menurut Jumadi, vaksinasi akan dilakukan di 13 fasilitas layanan kesehatan yang terdiri dari, tiga rumah sakit, dua klinik kesehatan, dan delapan puskesmas.
”Kami mendapat arahan vaksinasi harus selesai dilakukan pada 28 Januari. Jadi, kami punya waktu empat hari, terhitung sejak Senin (25/1/2021) untuk menyelesaikan vaksinasi tahap pertama,” imbuhnya.
Adapun vaksin disimpan di cool room atau ruangan dingin Dinas Kesehatan Kota Tegal. Ruangan tersebut dijaga oleh petugas keamanan dari TNI dan Polri bersenjata lengkap. Vaksin-vaksin tersebut akan mulai didistribusikan, Senin pagi. Pendistribusian vaksin akan dikawal ketat oleh petugas keamanan.
Sementara itu, di Kota Pekalongan, sebanyak 4.500 dosis vaksin tiba Minggu siang. Jumlah itu lebih sedikit dari jumlah yang diajukan, yakni sebanyak 6.120 dosis.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto, pencanangan vaksinasi akan dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan pada Senin pagi. Sejumlah tokoh publik yang akan ikut divaksin antara lain, wakil wali kota, ketua DPRD, komandan kodim, kepala polres, kepala kejaksaan negeri, kepala dinas kesehatan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
”Sepuluh perwakilan tokoh akan divaksin dulu sebagai percontohan kepada masyarakat. Setelah itu, dilanjutkan tenaga kesehatan di RSUD Bendan, Puskesmas Dukuh, dan Puskemas Kusuma Bangsa,” kata Slamet.
Hingga Minggu malam, jumlah kasus positif Covid-19 yang dicatatkan Kota Tegal sebanyak 2.590 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 462 orang merupakan kasus aktif dan sebanyak 210 orang meninggal.
Adapun jumlah akumulatif kasus positif di Kota Pekalongan pada Minggu malam sebanyak 1.607 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 92 orang merupakan kasus aktif dan 95 orang meninggal.