Tenaga Kesehatan Terpapar Covid-19 di Kota Jayapura Bertambah
Tenaga kesehatan di Kota Jayapura terus terpapar Covid-19. Kondisi ini menyebabkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat tidak berjalan optimal di tengah pandemi.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tenaga kesehatan di Papua masih rentan terpapar Covid-19 tahun ini. Sabtu (23/1/2021), dua tenaga kesehatan di salah satu puskesmas di Kota Jayapura, Papua, diketahui positif Covid-19.
”Total jumlah tenaga kesehatan di Kota Jayapura yang terpapar pada bulan ini sebanyak enam orang. Mereka semua menjalani isolasi mandiri di rumahnya,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari, Sabtu.
Ia menuturkan, sebagian besar dari enam tenaga kesehatan itu terpapar setelah melaksanakan perjalanan dari sejumlah daerah dengan pesawat setelah liburan Natal dan Tahun Baru. ”Kami berharap seluruh tenaga kesehatan dan masyarakat yang melaksanakan perjalanan ke luar Jayapura memprioritaskan protokol kesehatan,” kata Sri.
Sri mengatakan, tenaga kesehatan di Kota Jayapura rawan terpapar Covid-19. Kota Jayapura adalah episentrum penyebaran Covid-19 di Papua. Selain itu, banyak masyarakat masih mengabaikan protokol kesehatan.
Dari data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura, lebih kurang 500 tenaga kesehatan terpapar. Bahkan, seorang di antaranya meninggal di tahun 2020. Kini, 500 tenaga kesehatan itu telah sembuh dan kembali bertugas di rumah sakit dan puskesmas.
Kasus positif Covid-19 di Kota Jayapura hingga awal tahun ini masih tertinggi di seluruh Papua, yakni 6.707 orang. Jumlah pasien yang masih dirawat 535 orang. Sebanyak 119 orang meninggal.
Selain itu, terjadi peningkatan drastis angka reproduksi (Ro) selama sebulan terakhir. Angka Ro naik dari 0,3, sebelum libur Natal tahun 2020, menjadi 1,16 awal tahun ini.
Sri mengungkapkan, sejauh ini, pemberian vaksin Covid-19 bagi tenaga kesehatan di Kota Jayapura baru mencapai 323 orang selama enam hari terakhir. Padahal, jumlah tenaga kesehatan di Kota Jayapura mencapai 3.464 orang.
”Kami menargetkan pemberian vaksin bagi tenaga kesehatan tuntas bulan ini. Namun, kami masih membutuhkan waktu melaksanakan pemeriksaan kesehatan para tenaga medis dan paramedis sebelum mereka mendapatkan vaksin,” ujarnya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Papua Donald Aronggear berharap tenaga kesehatan tidak takut menerima vaksin. Mereka adalah garda terdepan menangani Covid-19.
”Dengan menerima vaksin, saya ingin memotivasi dokter dan seluruh tenaga kesehatan di Papua segera menerimanya jika memenuhi persyaratan. Vaksin ini untuk melindungi tenaga kesehatan saat bertugas melayani masyarakat,” tutur Donald.
Data Dinas Kesehatan Papua, pemberian vaksin Covid-19 tenaga kesehatan di Provinsi Papua mencapai 2 persen dari total 14.945 tenaga hingga Sabtu (23/1/2021). Baru 415 orang yang menerima vaksin.
Pelaksanaannya baru di tiga daerah. Selain memiliki jumlah kumulatif Covid-19 tertinggi di Papua, baru daerah itu yang memiliki tenaga vaksinator. Wilayah itu adalah Kota Jayapura dengan 200 vaksinator, Kabupaten Jayapura (100), dan Kabupaten Mimika (100). Dinkes Papua masih melatih vaksinator di Kabupaten Biak Numfor dan Kabupaten Sarmi.
Sementara persentase fasilitas kesehatan yang siap melaksanakan vaksinasi baru mencapai sekitar 50 persen. Baru 304 fasilitas yang siap melaksanakan vaksinasi dari total 614 fasilitas kesehatan di Papua.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Papua Aaron Rumainum mengatakan, masih banyak tenaga kesehatan yang belum mendapatkan vaksin. Sosialisasi bagi tenaga kesehatan agar mau divaksin masih dilakukan sembari menyiapkan vaksinator.
”Pelatihan vaksinator memakan waktu hingga tiga hari. Kami juga harus memberikan sosialisasi bagi tenaga kesehatan di tengah berita bohong yang banyak tersebar dampak vaksin,” ujar Aaron.