Vaksinasi 1.600 Tenaga Kesehatan RSUD Zainoel Abidin Dilakukan Sebulan
Vaksinasi Covid-19 terhadap 1.600 tenaga kesehatan di RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh, akan berlangsung selama satu bulan, sejak Kamis (21/1/2021). Seluruh tenaga kesehatan di RS telah menyatakan bersedia divaksin.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 terhadap 1.600 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), Banda Aceh, mulai dilakukan. Tenaga kesehatan menjadi kelompok prioritas pertama yang divaksin.
Pelaksana Tugas Direktur RSUDZA, Banda Aceh, Endang Mutiawati, Jumat (22/1/2021), menuturkan, vaksinasi untuk tenaga kesehatan di RS tersebut akan berlangsung selama satu bulan, sejak Kamis (21/1/2021). Seluruh tenaga kesehatan di RS itu telah menyatakan bersedia divaksin.
Endang menuturkan, para tenaga kesehatan menjadi prioritas vaksinasi karena mereka adalah kelompok rentan terpapar Covid-19 yang selalu berhadapan dengan pasien. Sebanyak 250 tenaga kesehatan di Aceh terpapar Covid-19, 3 dokter di antaranya meninggal.
Endang menambahkan, tenaga kesehatan yang divaksin adalah mereka yang belum pernah terkonfirmasi Covid-19, bukan ibu hamil dan menyusui, tidak sedang menjalani terapi jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah, bukan penderita penyakit jantung, bukan penderita penyakit otoimun, dan bukan penderita penyakit ginjal.
Aceh memulai vaksinasi Covid-19 pada Kamis (14/1/2021). Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjadi orang pertama yang divaksin. Sepekan setelah vaksin terhadap gubernur, baru dilanjutkan vaksinasi ke kabupaten/kota dan kelompok prioritas. Aceh menargetkan sebanyak 3.785.510 orang divaksin.
Kita semua telah sepakat, ulama, MPU Aceh bahwa dalam konteks halal dan suci itu, (kami) memercayai keputusan yang telah dikeluarkan MUI.
Kelompok prioritas itu adalah tenaga kesehatan 56.450 orang, tenaga pelayanan publik, TNI dan Polri 365.294 orang, masyarakat rentan 1.771.014 orang, pelaku ekonomi dan warga sipil sebanyak 1.592.752 orang.
Kepala Dinas Kesehatan Banda Aceh Lukman menuturkan, pihaknya juga mulai melakukan vaksinasi terhadap 6.315 tenaga kesehatan. Lokasi vaksinasi ada di puskesmas dan rumah sakit pemerintah.
Lukman menambahkan, untuk tahap pertama, Banda Aceh telah menerima 12.760 vaksin produksi Sinovac. ”Target kita semua tenaga kesehatan yang memenuhi syarat kita vaksin,” ujar Lukman.
Setelah vaksin terhadap tenaga kesehatan selesai, baru dilanjutkan untuk warga. Ditargetkan hingga akhir 2021, semua kelompok sasaran telah memperoleh vaksin.
Lukman mengajak para pihak untuk melakukan sosialisasi terhadap vaksinisasi sebab masih ada kelompok warga yang khawatir terhadap hukum vaksin. Namun, belakangan Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh telah mengeluarkan seruan bahwa vaksin Covid-19 hukumnya halal.
Wakil Ketua MPU Aceh Faisal Ali menuturkan, kajian terhadap vaksin Covid-19 telah dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga ke China, tempat vaksin diproduksi. MUI telah mengeluarkan fatwa kehalalan vaksin tersebut.
”Kita semua telah sepakat, ulama, MPU Aceh, bahwa dalam konteks halal dan suci itu, (kami) memercayai keputusan yang telah dikeluarkan MUI,” ujar Faisal.