Prajurit TNI yang Gugur di Intan Jaya Bertambah Satu Orang
Dua prajurit TNI AD gugur di Intan Jaya pada Jumat (22/1/2021). Keduanya menjadi korban serangan kelompok kriminal bersenjata.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Prajurit TNI Angkatan Darat yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021), bertambah menjadi dua orang. Korban kedua adalah Prajurit Satu Dedi Hamdani.
Berdasarkan informasi dari Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, Dedi tertembak di Pos Hitadipa saat mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyerang pos TNI di daerah Titigi pada pukul 06.30 WIT.
Sebelum Dedi tertembak, KKB menyerang pos di Titigi yang menyebabkan Prajurit Satu Roy Vebrianto gugur. Keduanya berasal dari satuan Batalyon Infanteri 400/Banteng Raider, Semarang, Jawa Tengah.
Roy dan Dedi tergabung dalam pasukan Satuan Tugas (Satgas) Pinang Sirih yang bertugas di Intan Jaya. Satgas ini berada di bawah Kogabwilhan III yang meliputi wilayah Sulawesi, Papua, dan Maluku.
Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel (Czi) IGN Suriastawa, ketika dikonfirmasi, membenarkan adanya insiden kontak tembak yang menyebabkan dua anggota TNI gugur di Intan Jaya.
”Roy ditembak pelaku dari jarak 200 meter saat sedang membersihkan area pos setelah ibadah shalat Subuh. Sementara Dedi tertembak saat mengejar para pelaku yang menyerang pos Titigi pada Jumat pagi,” kata Suriastawa. Suriastawa menambahkan, pihaknya telah mengevakuasi kedua korban ke Timika, Kabupaten Mimika, dengan helikopter.
Komandan Distrik Militer 1705/Nabire Letnan Kolonel (Inf) Beny Wahyudi mengatakan, KKB menyerang dua anggota TNI dari daerah ketinggian pada Jumat pagi. Cara ini juga yang sering digunakan dalam beberapa insiden penyerangan anggota TNI sebelumnya.
Pada 10 Januari 2021, anggota TNI AD, Prajurit Dua Agus Kurniawan, gugur dalam kontak tembak dengan KKB di Titigi. Korban juga berasal dari satuan Batalyon Infanteri 400/Banteng Raider.
Beny pun telah memerintahkan anggotanya di Sugapa, ibu kota Intan Jaya, agar meningkatkan kewaspadaan dan bersiaga menghadapi serangan KKB. Intan Jaya berada di bawah wilayah teritorial Kodim 1705/Nabire.
”Saya juga telah menginstruksikan anggota untuk mengejar para pelaku. Kemungkinan mereka juga yang terlibat dalam aksi penembakan yang menyebabkan Prada Agus meninggal,” kata Beny.
Sementara itu, Kepala Polres Intan Jaya Ajun Komisaris Besar I Wayan Geria Antara, saat dihubungi terpisah, mengatakan, aparat kepolisian di Sugapa juga dalam posisi siaga untuk mengantisipasi serangan KKB.
Komandan Operasi Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka Wilayah Intan Jaya Yosua Waker, dalam siaran persnya, mengakui, pihaknya yang menyerang pos TNI di Titigi dan Hitadipa sehingga menyebabkan dua anggota TNI meninggal.
Total sudah terjadi empat serangan KKB pada awal tahun ini di Papua. Dua aksi sebelumnya terjadi pada Rabu (6/1/2021), yakni serangan oleh KKB Kali Kopi yang menembaki helikopter operasional PT Freeport Indonesia di Distrik Tembagapura, Mimika, dan aksi KKB kelompok Sabinus Waker yang membakar pesawat perintis di Lapangan Terbang Kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Intan Jaya.
Serangan ketiga yakni penembakan terhadap Prada Agus dan yang terkini serangan terhadap Pratu Roy dan Pratu Dedi pada Jumat.
Berdasarkan data Polda Papua, terjadi 49 gangguan keamanan oleh KKB di Papua sepanjang tahun 2020. Teror penembakan KKB terjadi di tujuh wilayah hukum Polda Papua yang meliputi Nduga, Intan Jaya, Paniai, Mimika, Puncak Jaya, Keerom, dan Pegunungan Bintang. Sebanyak 14 warga, 4 anggota TNI AD, dan 1 anggota Polri meninggal akibat serangan KKB.