Posko Krisis Musibah Sriwijaya Air SJ-182 di Bandara Supadio Ditutup
Setelah 13 hari beroperasi, posko krisis kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Graha Chandra Dista Wiradi Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, resmi ditutup, Jumat (22/1/2021).
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Posko krisis kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 di Graha Chandra Dista Wiradi Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, ditutup, Jumat (22/1/2021). Jika keluarga korban masih memerlukan informasi, mereka bisa menghubungi kantor maskapai Sriwijaya Air serta tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Kalbar.
Executive General Manager PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Supadio Eri Braliantoro, dalam acara penutupan crisis center (posko krisis), Jumat, menuturkan, dengan terbitnya penghentian operasi tim gabungan pencarian dan pertolongan (SAR) pada 21 Januari, maka pada Jumat pukul 14.00 posko krisis di Pontianak juga dinyatakan ditutup.
”Terima kasih kepada seluruh pemangku kebijakan yang selama ini telah bahu-membahu di posko,” ujar Eri.
Kepala Kantor Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) Pontianak Yopi Haryadi menuturkan, selama 13 hari pencarian, total tim operasi SAR mendapatkan 325 kantong jenazah yang seluruhnya diserahkan kepada tim Disaster Victim Identification (DVI). Untuk bagian pesawat yang terdiri dari 68 kantong serpihan kecil dan 55 kantong serpihan besar diserahkan kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Dalam 13 hari pencarian itu juga SAR mengerahkan antara lain 62 kapal, 21 kapal kecil, dan pencarian melalui udara mengerahkan 14 pesawat. Unsur yang terlibat sebanyak 4.132 unsur, termasuk 310 penyelam dari berbagai instansi atau organisasi.
”Itu gambaran dalam pelaksanaan operasi SAR yang mengerahkan seluruh sumber daya. Termima kasih atas semua dukungannya,” ujar Yopi.
Kepala Subdit Dokpol Biddokes Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar Joseph Ginting menuturkan, untuk perkembangan dari DVI, korban yang sudah teridentifikasi hingga sejauh ini 47 orang. Masih ada 15 korban yang belum teridentifikasi. Dari 15 orang yang belum teridentifikasi, lima di antaranya berasal dari Kalbar.
Distrik Manager Sriwijaya Air Pontianak Faisal Rahman mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama ini. Ia mewakili Sriwijaya Air kembali menyampaikan duka mendalam kepada keluarga korban.
Faisal menuturkan, sejauh ini yang sudah mendapatkan asuransi dari Sriwijaya Air sebanyak satu korban. Selain itu, sudah 44 keluarga korban mewakili 21 korban yang diterbangkan ke Jakarta untuk mengikuti identifikasi ataupun pencarian.
Meskipun posko krisis di Bandara Supadio ditutup, pihaknya masih membuka pelayanan bagi keluarga korban yang ingin menanyakan informasi, termasuk mengenai kelengkapan dokumen asuransi. Keluarga korban bisa menghubungi customer service Sriwijaya Air di Bandara Supadio dan kantor di Jalan Imam Bonjol.
Kepala Cabang PT Jasa Raharja Kalbar Regy S Wijaya menuturkan, dari 47 korban yang teridentifikasi, Jasa Raharja telah menuntaskan pembayaran santunan kepada keluarga korban sebanyak 42 orang dengan total Rp 2,1 miliar. Ahli warisnya berada di 13 provinsi.