Sempat Disuntik Vaksin, Bupati Sleman Positif Covid-19
Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan positif Covid-19, Kamis (21/1/2021). Penyebab penularan belum dapat dipastikan. Namun, diyakini tak berhubungan dengan vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada Sri.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·4 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Bupati Sleman Sri Purnomo dinyatakan positif Covid-19, Kamis (21/1/2021). Penyebab penularan Covid-19 belum dapat dipastikan. Namun, penularan dipastikan tidak berhubungan dengan vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada Sri Purnomo, pekan lalu.
”Hari ini, saya menyampaikan kondisi terkini yang sedang saya hadapi. Pada Rabu (20/1/2021), saya menjalani tes usap antigen yang mana hasilnya dinyatakan positif. Kemudian, dilanjutkan dengan tes usap PCR, di mana hasil yang saya terima, Kamis ini, dinyatakan positif Covid-19,” kata Sri Purnomo, lewat keterangan tertulisnya, Kamis sore, di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Tes cepat antigen dijalani Sri setelah mengalami gejala berupa demam dan batuk ringan, Selasa (19/1/2021) malam. Suhu tubuhnya sewaktu demam mencapai 37,6 derajat celsius.
Saat ini, kondisi kesehatan Sri sudah mulai membaik. Tidak ada gejala khusus yang dialami. Ia menjalani isolasi mandiri di Rumah Dinas Bupati Sleman, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Isolasi mandiri akan berlangsung selama 14 hari ke depan.
Sri juga sudah melakukan rontgen toraks setelah dinyatakan positif Covid-19. Hasil rontgen tersebut menunjukkan paru-parunya bersih. Tidak ada tanda-tanda pneumonia.
Kondisi kesehatan Sri sudah mulai membaik. Tidak ada gejala khusus yang dialami. Ia menjalani isolasi mandiri di Rumah Dinas Bupati Sleman.
Untuk memastikan tidak ada gejala berat, dilakukan pula CT Scan toraks. Hasil tes tersebut juga menunjukkan paru-parunya bersih. Hasil kedua tes tersebut membuat dirinya diperbolehkan menjalani isolasi mandiri di rumah dinas.
”Kondisi kesehatan saya hari ini alhamdulillah 100 persen sehat. Tidak menunjukkan gejala penyakit apa pun. Saya menjalani isolasi mandiri di rumah dinas karena kondisi badan saya tidak menunjukkan gejala,” kata Sri.
Sri merupakan salah satu tokoh yang disuntik vaksin Covid-19 perdana di Kabupaten Sleman, Kamis (14/1/2021) lalu. Sejumlah tokoh lain yang ikut disuntik vaksin dalam kesempatan itu antara lain, Sekretaris Daerah Sleman Harda Kiswaya, Kepala Polres Sleman Ajun Komisaris Besar Anton Firmanto, Komandan Distrik Militer 0732/Sleman Letnan Kolonel (Inf) Arief Wicaksana, dan Tirta Mandira Hudhi, atau yang lebih dikenal dokter Tirta.
Tak terkait vaksin
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan, penyebab penularan pada Sri belum dapat dipastikan. Namun, pihaknya memastikan, penularan tidak terkait dengan vaksinasi yang diterima Sri. Vaksin Covid-19 yang diberikan justru menambah kekebalan tubuh penerimanya.
”Vaksinasi harus dilakukan dua kali penyuntikan. Pada suntikan pertama, kondisinya (penerima vaksin) sama dengan orang yang belum divaksin. Hanya saja sudah mulai terbentuk antibodi-nya. Posisi vaksin ini membantu agar gejalanya tidak terlalu parah karena viral load-nya tidak tinggi,” kata Joko.
Joko menduga penularan berasal dari salah seorang pejabat organisasi perangkat daerah (OPD) yang sempat menemui Sri, Senin (18/1/2021) lalu. Pejabat OPD itu masuk dalam penulusuran kontak erat dari salah seorang stafnya yang juga dilaporkan positif Covid-19. Tes antigen terhadap pejabat tersebut dilakukan dan menunjukkan hasil positif, Selasa lalu.
”Lalu, dilanjutkan dengan tes swab PCR. Hasil positif beliau (pejabat OPD) keluar bersamaan dengan Pak Bupati (Sri Purnomo), Kamis ini,” kata Joko.
Sri sempat bertemu dengan sejumlah pejabat sebelum dinyatakan positif Covid-19. Setidaknya ada dua pejabat yang sempat ditemuinya, yakni Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Sri bertemu kedua pejabat itu dalam dua acara berbeda. Dalam acara yang dihadiri Sultan, terdapat syarat harus menunjukkan bukti tes cepat antigen. Hasil tes antigen milik Sri saat itu negatif.
Joko menyampaikan, pihaknya berencana melakukan penapisan dengan mengetes sejumlah pihak yang bertemu dengan Sri, Jumat (22/1/2021) ini. Penelusuran kontak itu hanya dilakukan pada jajaran pemerintah di tingkat Kabupaten Sleman. Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DIY dalam penelusuran kontak tersebut.
”Tesnya akan berupa tes antigen dengan kontak erat di level kabupaten. Tetapi, untuk acara-acara yang kaitannya dengan Pemda DIY, kami akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan DIY,” kata Joko.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman Harda Kiswaya mengatakan, Sri memutuskan tidak mengambil cuti selama isolasi mandiri. Pekerjaan dilakukan Sri sambil menjalani isolasi di rumah dinasnya. ”Pemerintahan jalan terus. Beliau tetap bekerja dari rumah dinas. Jadi tidak ada masalah,” katanya.