PMI Kota Kediri Terima 3 Donor Plasma Darah Konvalesen
Selama dua hari terakhir, Palang Merah Indonesia Kota Kediri, Jawa Timur, berhasil mendapatkan tiga orang pendonor plasma darah konvalesen.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
KEDIRI, KOMPAS — Selama dua hari terakhir, Palang Merah Indonesia Kota Kediri, Jawa Timur, berhasil mendapatkan tiga donor plasma darah konvalesen. Untuk menjaring jumlah donor yang lebih banyak lagi, PMI Kota Kediri bekerja sama dengan PMI kabupaten/kota lain yang belum bisa melakukan proses serupa.
Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Kediri Ira Widyastuti, saat dihubungi dari Malang, mengatakan, ketiganya telah menjalani donor plasma darah pada Rabu (20/1/2021) sebanyak dua orang dan hari ini satu orang. Mereka berprofesi sebagai dosen, pegawai salah satu bank, dan pegawai swasta.
”Per hari ini total sudah tiga orang yang donor dan ketiganya berhasil. Mereka lolos seleksi,” ujarnya, Kamis (21/1/2021) siang. Hari ini, PMI Kota Kediri mengambil sampel darah dari enam anggota kepolisian. Namun, hasilnya belum diketahui karena masih dalam pemeriksaan di laboratorium.
Menurut Ira, sebelumnya pihaknya telah melakukan skrining terhadap puluhan penyintas dan akhirnya mendapatkan tiga donor yang memenuhi syarat. Dari ketiga orang ini, jumlah plasma darah konvalesen yang diambil bervariasi dan tergantung kondisi trombosit yang bersangkutan.
Untuk donor pertama didapatkan 200 cc (satu kantong). Sementara dari donor kedua bisa didapat 400 cc (dua kantong). Plasma darah konvalesen hasil donor saat ini telah didistribusikan ke rumah sakit (RS), salah satunya RSUD Gambiran untuk terapi plasma pasien covid-19 yang menjalani perawatan di RS tersebut.
Menurut Ira, masyarakat Kediri dan sekitarnya yang berminat menjadi donor plasma darah konvalesen cukup banyak. Namun, karena ada sejumlah kriteria yang ditetapkan, yang lolos hanya beberapa. Hal itu terkadang membuat calon donor merasa kecewa karena mereka tidak bisa membantu pasien lain.
Ira mencontohkan (tanpa menyebut angka), calon donor yang sudah mendaftar dan menjalani seleksi sejak Senin (18/1/2021) hingga hari ini belum ada yang lolos. Satu orang sebenarnya lolos, tetapi yang bersangkutan baru dinyatakan negatif Covid-19 pada 18 Januari. Perlu waktu dua pekan lagi untuk mengetahui perkembangan kesehatan yang bersangkutan.
”Ada satu yang lolos, tetapi baru negatif 18 Januari. Belum memenuhi syarat, kita tunggu 14 hari lagi (sampai 1 Februari) akan diambil sampelnya. Dari seleksi wawancara dia sudah masuk, tapi karena baru negatif, maka dilihat dulu gejalanya selama 14 hari ke depan. Kalau tidak ada gejala, baru diambil sampel darah,” ucap Ira.
Memang, lanjut dia, tidak semua orang yang sembuh dari Covid-19 bisa menjadi donor plasma konvalesen. ”Yang dicari adalah antibodi yang terkandung di donor. Kalau antibodinya tidak sesuai kriteria, maka tidak bisa,” ujarnya.
Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Kediri Fauzan Adhima membenarkan Kota Kediri telah menerima donor plasma darah konvalesen dari tiga donor. ”Sejak digaungkan program Gerakan Donor Plasma Darah Konvalesen minggu lalu, akhirnya sudah ada donor plasma darah konvalesen di Kota Kediri,” ucapnya.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah, Kepala Unit Donor Darah PMI Kabupaten Blitar, Christine Indrawaty, mengatakan, pihaknya belum bisa melakukan pengambilan plasma konvalesen sendiri. Namun, PMI Kabupaten Blitar bekerja sama dengan PMI Kota Kediri dan Kota Malang yang sudah menyelenggarakan pengambilan plasma konvalesen.
”Kami mendukung teman-teman PMI di Kota Kediri dan Malang dengan cara mencarikan pendonor. Kalau ada pendonor yang memenuhi syarat dan bersedia, kami akan membantu dengan mengambil sampel darah calon pendonor dan kami kirimkan sampelnya ke Kediri dan Malang. Kalau nanti lolos, baru kami fasilitasi pendonornya untuk diambil darahnya di Kediri atau Malang,” katanya.
Menurut Christine, sejauh ini ada beberapa calon donor. Beberapa hari lalu, pihaknya sempat mengirimkan sampel lima orang ke Malang, tetapi tidak lolos semua.
Di luar soal donor plasma konvalesen, PMI Kabupaten Blitar tetap melakukan transfusi darah biasa. Namun, jumlah pendonornya turun meskipun stok darah masih mencukupi lantaran jumlah pasien yang membutuhkan transfusi juga menurun selama pandemi. Pada Desember 2020, misalnya, hanya ada 512 pendonor dari biasanya pada waktu normal mencapai 700 donor.