Hujan Lebat di Kabupaten Bulungan Picu Jalan Poros Terputus
Hujan deras di Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, memicu putusnya jalan poros nasional Malinau-Bulungan, Kamis (21/1/2021). Perbaikan permanen tengah dilakukan agar jalan itu bisa dilalui kendaraan.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS - Jalan poros nasional di Kecamatan Sekatak, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara terputus, Kamis (21/1/2021). Kejadian itu dipicu hujan lebat pada dini hari sehingga debit air sungai yang melintasi gorong-gorong jalan meningkat dan membuat jalan ambrol.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bulungan, Ali Patokah, mengatakan jalan poros nasional Bulungan-Malinau itu terputus pada pagi hari setelah hujan lebat mengguyur Kecamatan Sekatak pada dini hari. Hujan yang turun sekitar empat jam itu menyebabkan debit air sungai yang melintasi gorong-gorong jembatan meningkat derastis.
"Gorong-gorong di bawah jalan poros itu terputus karena kecil, tidak bisa menampung debit air yang besar akibat hujan deras. Jalan terputus sekitar tiga meter," kata Ali, dihubungi dari Balikpapan.
Ia mengatakan, sejak pagi hingga pukul 14.00 Wita, kendaraan yang akan melintas harus melalui jalur alternatif melewati perkampungan dan perkebunan. Jarak tempuh jadi lebih lama sekitar 15 hingga 30 menit. Ali menyebutkan, selain jalan yang terputus, permukiman warga di sekitar jalan poros itu juga terendam banjir.
Gorong-gorong di bawah jalan poros itu terputus karena kecil, tidak bisa menampung debit air yang besar akibat hujan deras (Ali Patokah)
"Air menggenang sekitar 70 centimeter. Tidak ada korban jiwa. Jumlah yang terdampak masih kami data. Informasi yang kami himpun, air sudah mulai surut perlahan," katanya.
Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Utara selaku penanggung jawab jalan tersebut sudah menurunkan personel untuk penanganan darurat. Jalan yang terputus itu ditargetkan bisa dilalui kendaraan saat malam hari.
Kepala BPJN Kaltara Zamzami mengatakan, jalan itu untuk sementara disambung dengan jembatan kayu agar bisa dilalui kendaraan bermotor. Personel BPJN mengupayakan agar jalan bisa dilalui berbagai macam kendaraan untuk sementara waktu sambil dilakukan perbaikan permanen di kemudian hari.
"Penanganan darurat sedang kami kerjakan. Perlengkapan sudah dibawa untuk dirakit dan ditimbun kembali. Yang penting jalan bisa berfungsi terlebih dahulu. Hari ini juga harus tuntas," ujar Zamzami ketika dihubungi.
Sekitar pukul 15.00 Wita, kendaraan roda dua sudah bisa melintasi jalan itu dengan jembatan kayu yang dibuat. Adapun truk belum bisa melintasi jalan itu ataupun jalan alternatif. BPJN menargetkan, kendaraan roda empat dan truk bisa melintas keesokan hari setelah jalan darurat selesai dikerjakan.
Untuk perbaikan secara permanen, BPJN Kaltara akan mengkaji ulang besaran debit air sungai yang melintasi jalan tersebut. Sebelumnya, gorong-gorong yang ada hanya berdiameter 1 meter. Debit air ketika hujan lebat akan dihitung untuk menentukan luas gorong-gorong yang diperlukan beserta material apa yang tepat.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Tanjung Harapan Bulungan, M Sulam Khilmi mengatakan, potensi hujan sedang hingga lebat disertai angin kencang perlu diwaspadai hingga Sabtu (23/1/2021). Pada pagi hari, hujan hingga angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Tarakan, Bunyu, Tanjung Palas Utara, dan Sesayap Hilir.
"Adapun pada malam hingga dini hari potensi hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Malinau, Malinau Selatan, Malinau Selatan Hilir, Malinau Selatan Hulu, Peso, Sekatak, Sesayap, dan Tanjung Palas Utara. Warga perlu mengantisipasi adanya bencana banjir dan tanah longsor," kata Khilmi.