Roland ditemukan dalam kondisi meninggal, Rabu (20/1/2021), di Bendungan Sengguruh, 30 kilometer dari lokasi ia jatuh.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Roland Sumarna (40), warga Perumahan Griya Sulfat Inside, Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur, yang hilang akibat longsor dan terseret arus sungai, Senin (18/1/2021) petang, akhirnya ditemukan di Bendungan Sengguruh, Desa Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Roland ditemukan dalam kondisi meninggal, Rabu (20/1/2021).
Jenazah korban ditemukan berjarak sekitar 30 kilometer dari lokasi dia terseret arus Sungai Bango yang mengalir di depan rumahnya. Korban ditemukan oleh seorang pemulung. ”Benar, jenazah (Roland) dengan ciri-ciri sebagaimana terdapat pada diri korban,” ujar anggota SAR Kabupaten Malang, Sarianto.
Sebelumnya, korban hanyut terbawa tanah longsor saat sedang berusaha memasukkan sepeda motor miliknya ke dalam rumahnya yang berada di Kavling 10. Saat itu hujan deras tengah melanda Kota Malang dan membuat debit air sungai meningkat. Tiba-tiba tanah dengan lebar 20 meter di depan rumah longsor ke sungai berkedalaman 5-7 meter.
Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Bagyo Setiono menambahkan, dalam upaya pencarian, Selasa (19/1/2021) malam, tim SAR sebenarnya sudah mendapatkan tanda-tanda keberadaan korban di sekitar Bendungan Sengguruh. Hal itu diketahui dari aroma yang tercium oleh tim pencari.
Namun, karena hari sudah malam dan cuaca gerimis akhirnya pencarian dilanjutkan Rabu pagi. ”Akhirnya pagi dipastikan. Dan, ada Pak Ri (Kamiri, pemulung) yang berada di lokasi dan ternyata benar (korban ditemukan). Setelah itu korban dibawa ke pinggir dan dipastikan bahwa yang bersangkutan (Roland),” katanya.
Menurut Bagyo, lokasi penemuan jenazah korban cukup jauh dikarenakan saat peristiwa terjadi, debit air sungai cukup besar. Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya saat ada korban hanyut ke sungai—dalam kondisi debit air sungai tinggi—korban biasanya ditemukan di daerah Dam Blobo, Bendungan Sengguruh, atau Bendungan Karangkates.
”Selama proses pencarian sebenarnya tidak ada kendala berarti, hanya hujan saja yang menjadi penghalang. Soal kontur dan kondisi tebing sungai yang curam, teman-teman SAR sudah hafal sehingga mereka akan menghadang di lokasi-lokasi tertentu,” ucapnya.
Pada kesempatan ini, Bagyo juga mengingatkan seluruh masyarakat untuk waspada selama puncak musim hujan. Hampir semua wilayah di Kabupaten Malang rawan bencana, baik banjir maupun tanah longsor.
Beberapa bencana yang terjadi di Kabupaten Malang selama 2021, antara lain, ambruknya Jembatan Druju di Kecamatan Kasembon yang berakibat pada terisolasinya lebih dari 7.000 warga di delapan dusun di Desa Pondokagung; banjir bandang di Sungai Kletek, Desa Sidodadi, Kecamatan Ngantang; dan longsor skala kecil di beberapa titik di Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo.
Tidak ada korban jiwa akibat beberapa peristiwa ini. ”Untuk jembatan putus di Desa Pondokagung untuk sementara ini diantisipasi dengan jalan alternatif sambil menunggu pembangunan jembatan baru,” ucapnya.