Jumlah kasus Covid-19 di sejumlah kabupaten wilayah pedalaman di Papua meningkat drastis. Padahal, daerah tersebut minim fasilitas dan tenaga kesehatan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Terjadi penambahan 1.259 kasus Covid-19 dan 32 kasus kematian di Papua sejak awal Januari hingga Senin (18/1/2021). Daerah-daerah pedalaman di Papua termasuk area yang mengalami peningkatan jumlah kasus pasien yang dirawat.
Dengan tambahan itu, berdasarkan data Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Papua, jumlah kumulatif kasus Covid-19 di provinsi itu mencapai 14.703 dan angka kematian mencapai 272 orang. Sebanyak 1.390 orang dirawat dan 13.041 orang lainnya sembuh.
Adapun positivity rate Covid-19 di Papua mencapai 14,38 persen. Angka tersebut jauh di atas ambang batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 5 persen. Empat kabupaten di pedalaman dengan penambahan jumlah pasien dirawat pada awal tahun ini adalah Asmat 2 orang, Jayawijaya 43 orang, Mappi 56 orang, dan Boven Digoel 47 orang.
Padahal, empat daerah ini kondisi fasilitas dan tenaga kesehatannya kurang memadai. Di Jayawijaya, hanya terdaftar 122 anggota Ikatan Dokter Indonesia. Mereka tidak hanya melayani penduduk Jayawijaya, tetapi juga daerah lain di wilayah Pegunungan Tengah, seperti Lanny Jaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, dan Yalimo.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, tenaga dokter hanya ada di 13 puskesmas dari total 17 puskesmas di kabupaten itu. Jumlah dokter di Asmat juga sangat minim, yakni 25 orang, itu pun tanpa spesialis paru yang sangat dibutuhkan dalam perawatan Covid-19. Pada awal Februari 2018, Asmat mengalami kejadian luar biasa (KLB) saat 670 anak terkena wabah campak dan 80 anak di antaranya meninggal.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Papua Donald Aronggear, saat dihubungi pada Selasa (19/1/2021), mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 di empat daerah tersebut menunjukkan masih lemahnya protokol kesehatan di tengah masyarakat. Padahal, fasilitas kesehatan minim dan jumlah tenaga kesehatan belum tercukupi.
”Kondisi ini menunjukkan adanya penyebaran virus secara transmisi lokal. Selain itu, protokol kesehatan di pintu masuk daerah-daerah tersebut juga belum optimal,” kata Donald.
Ia berharap pemda lebih aktif menegakkan protokol kesehatan dengan wajib menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan di daerah-daerah tersebut untuk menekan tambahan kasus. ”Pemberian vaksin juga menjadi upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Saya berharap pemda lebih tegas memberikan sanksi apabila masih ada pelanggaran protokol kesehatan,” ujarnya.
Ketua Satgas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Welliam Manderi menyatakan, pihaknya telah mengeluarkan instruksi agar pemda di daerah pegunungan dan pesisir yang minim fasilitas kesehatan untuk meningkatkan pengawasan protokol kesehatan di pelabuhan dan bandara.
”Tanpa protokol kesehatan yang ketat, kasus Covid-19 di daerah pedalaman Papua akan terus bertambah. Padahal, tenaga kesehatan dan fasilitas untuk penanganan Covid-19 di sana sangat minim,” kata Welliam.
Koordinator Bidang Kesehatan Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Asmat Steven Langi menuturkan, pihaknya akan berupaya maksimal mencegah penyebaran virus ke distrik atau kecamatan lainnya di Asmat. ”Kami akan mengawasi arus masuk warga dari Agats (ibu kota kabupaten) ke distrik lainnya di pelabuhan tradisional,” ujarnya.