PMI Palembang Buka Layanan bagi Donor Plasma Konvalesen
PMI Palembang mulai membuka layanan untuk pengambilan plasma konvalesen. Ini dilakukan untuk meningkatkan angka kesembuhan pada pasien yang terjangkit Covid-19 bergejala sedang hingga berat.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia Palembang mulai membuka layanan untuk pengambilan plasma konvalesen. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan angka kesembuhan pada pasien yang terjangkit Covid-19 bergejala sedang hingga berat.
Kepala Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI) Palembang Silvi Dwi Putri, Senin (18/1/2021), menerangkan, sejak awal Januari 2021, pihaknya telah membuka layanan plasma konvalesen bagi penyintas Covid-19. ”Mereka yang telah sembuh dapat mendonorkan plasma konvalesen di sini,” kata Silvi.
Hingga kini setidaknya sudah lima orang yang mendonorkan plasma konvalesen di PMI Palembang. Tiga orang adalah tenaga kesehatan dan dua orang lainnya masyarakat umum. ”Kami berharap lebih banyak lagi penyintas yang mendonorkan plasma konvalesen di sini,” ucapnya.
Mereka yang telah sembuh dapat mendonorkan plasma konvalesen di sini. (Silvi Dwi Putri)
Plasma konvalesen sangat dibutuhkan oleh penderita Covid-19 berskala sedang atau berat. ”Plasma ini menjadi salah satu terapi bagi mereka untuk bisa sembuh dari Covid-19,” kata Silvi.
Namun, tidak semua penyintas boleh menjadi donor. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum menjadi donor, di antaranya dapat menunjukkan bukti bahwa mereka telah sembuh dari Covid-19 dan selama 14 hari tidak bergejala.
Syarat lain adalah tidak ada alergi dan donor lebih baik laki-laki. ”Boleh perempuan, tetapi diharapkan yang belum pernah mengandung,” ucapnya.
Tahapan pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kondisi titer antibodi dari penyintas Covid-19 tersebut,” kata Silvi. Bahkan, untuk menjalani pemeriksaan tersebut butuh waktu sekitar lima hari setelah mendaftar.
Menurut Silvi, titer antibodi penyintas Covid-19 akan semakin efektif jika tidak melebihi waktu tiga bulan setelah mereka sembuh. ”Dalam jangka waktu tersebut, donor bisa melakukan 2-3 kali pengambilan plasma konvalesen,” ucapnya.
Dalam mengambil plasma konvalesen, menurut Silvi, pihaknya menggunakan alat Aferesis Hemonetic (alat pemisah darah dengan plasma) di mana dalam satu kali proses donor bisa menghasilkan 450-500 cc atau dua sampai tiga kantong plasma konvalesen. ”Proses pengambilan plasma membutuhkan waktu paling lama satu jam,” ucapnya.
Biasanya, tambah Silvi, permintaan plasma sangat bergantung pada kebutuhan pasien. Seorang pasien biasanya membutuhkan 2-3 kantong. Namun, kalau kondisinya sudah parah, tentu akan lebih dari itu.
Membantu
Awang Dody Ibnu Irwanda (34), salah satu donor, berujar, dirinya sejak awal memang memiliki tekad membantu para pasien untuk sembuh dari Covid-19. ”Saya adalah penyintas dan merasakan bagaimana sakitnya menderita penyakit ini,” ujarnya. Untuk itu, Awang yang merupakan dokter Departemen Anestesi RSUP Mohammad Hoesin Palembang ini berharap semua orang dapat sembuh dari Covid-19.
Sebagai seorang dokter yang berhubungan dengan tindakan anestesi, Awang sangat berisiko terjangkit Covid-19. Dia pernah terjangkit Covid-19 pada Desember 2020. Saat itu dia mengalami demam tinggi, sesak napas, dan nyeri. ”Saya pun harus dirawat di ruang isolasi,” ucapnya.
Atas pengalaman tersebut, dia berharap agar semua penderita Covid-19 dapat segera sembuh dari penyakitnya. ”Apalagi saya bergolongan darah B, semoga ini dapat digunakan dengan sebaik mungkin,” katanya. Awang juga mengajak semua orang yang telah sembuh untuk turut serta menjadi donor plasma.
Hingga Minggu (17/1/2021), data situs Sumsel Tanggap Covid-19 mencatat angka kasus konfirmasi positif Covid-19 di Sumsel mencapai 13.068 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.677 orang (81,70 persen) dinyatakan sembuh dan 656 orang (5,02 persen) meninggal.