Pantau Kejadian Ikutan Pascaimunisasi Bisa Sambil Nikmati Videotron Musik
Menyukseskan vaksinasi Covid-19 tak cukup dengan sosialisasi keamanan, kehalalan, dan keteladanan. RSUD Sidoarjo menyediakan vaksinator tesertifikasi hingga tempat vaksinasi yang nyaman, lengkap dengan sarana hiburan.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Strategi menyukseskan program vaksinasi Covid-19 tidak cukup dengan menyosialisasikan keamanan, kehalalan, dan memberikan teladan langsung sebagai penerima vaksin. Rumah Sakit Umum Daerah Sidoarjo menyediakan vaksinator tesertifikasi dan tempat vaksinasi yang nyaman, lengkap dengan sarana hiburan berupa videotron musik.
Direktur Utama RSUD Sidoarjo Atok Irawan mengatakan, vaksinasi untuk tenaga kesehatan telah dimulai Sabtu lalu. Vaksinasi itu dilakukan sehari setelah vaksinasi pertama di Sidoarjo yang menyasar 17 penerima dari pejabat hingga tokoh masyarakat. Pelaksanaan vaksinasi itu lebih awal dari rencana semula, mulai Selasa (19/1/2021).
Hingga Minggu, tercatat sebanyak 28 tenaga kesehatan di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut yang telah menerima vaksin atau tervaksinasi. Jumlah tersebut masih jauh dibandingkan dengan total tenaga kesehatan di RSUD Sidoarjo sebanyak 1.176 orang.
Meski demikian, capaian vaksinasi di tahap awal tersebut patut diapresiasi mengingat pertarungan mengikis penolakan vaksinasi bukan perkara gampang. Hal itu terjadi karena masih ada keraguan, bahkan penolakan, di sebagian kalangan sehingga diperlukan upaya sosialisasi terus-menerus, terutama terkait nilai guna manfaat medis vaksin.
”Upaya menyemangati tenaga kesehatan calon penerima vaksin Covid-19 Sinovac terus digencarkan. Harapannya, mereka yang telah terdata dan mendapat pesan singkat dari Kemenkes segera mengonfirmasi ulang serta melaksanakan vaksinasi sesuai jadwal agar program ini berjalan sukses,” ujar Atok, Senin (18/1/2021).
Upaya paling efektif adalah memberi contoh langsung atau keteladanan dengan menjadi pionir penerima vaksin di Sidoarjo. Atok menjadi salah satu dari 17 penerima vaksin pertama dalam program vaksinasi di Sidoarjo bersama dengan Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono, Sekretaris Daerah Sidoarjo Achmad Zaini, dan Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman.
Untuk lebih menyemangati calon penerima vaksin dari kalangan tenaga kesehatan, RSUD Sidoarjo menyediakan vaksinator andal yang tesertifikasi. Ada delapan vaksinator yang disiapkan, terdiri dari satu dokter anak, satu dokter penyakit dalam, dan enam perawat.
Delapan vaksinator itu tidak hanya melayani vaksinasi dari calon penerima vaksin di RSUD Sidoarjo. Mereka juga melayani calon penerima vaksin tenaga kesehatan yang bertugas di fasilitas layanan kesehatan lainnya, baik milik pemerintah maupun swasta.
Itu karena RSUD Sidoarjo merupakan salah satu dari 52 titik layanan pemberian vaksin di Sidoarjo yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Sidoarjo. Selain RSUD Sidoarjo, ada 26 puskesmas, rumah sakit swasta, dan klinik swasta. Titik layanan pemberian vaksin itu siap melayani calon penerima vaksin karena telah memiliki vaksinator tesertifikasi.
Atok menambahkan, pihaknya juga menyediakan ruang vaksinasi yang representatif dan nyaman di aula Hemodialisis. Bahkan, ruangan itu dilengkapi sarana hiburan seperti videotron musik yang mampu menghibur sekaligus menenangkan atau membuat calon penerima vaksin menjadi lebih rileks, tidak tegang.
”Videotron musik ini ditempatkan di ruang observasi untuk memantau kejadian ikutan pascaimunisasi. Dengan demikian, penerima vaksin bisa menunggu respons tubuh terhadap imunisasi tersebut dengan rileks,” ucap Atok.
Program vaksinasi
Sementara itu, Penjabat Bupati Sidoarjo Hudiyono kembali mengimbau tenaga kesehatan di daerahnya agar menyukseskan program vaksinasi Covid-19 tahap awal ini dengan segera mengonfirmasi pesan singkat dari Kementerian Kesehatan. Menurut dia, vaksin merupakan bagian dari upaya mengatasi pandemi Covid-19 yang telah berlangsung hampir setahun belakangan.
Vaksin merupakan harapan untuk mengatasi pandemi Covid-19. Meski demikian, setelah divaksin, penerapan protokol kesehatan tetap tidak boleh mengendur agar keberhasilan mengalahkan pandemi ini semakin tinggi. (Hudiyono)
Sidoarjo merupakan bagian dari Surabaya Raya bersama Surabaya dan Gresik. Wilayah Surabaya Raya ini diprioritaskan oleh Pemerintah Provinsi Jatim sebagai sasaran vaksinasi tahap awal dengan pertimbangan antara lain penambahan kasus dan risiko penularan tinggi.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, jumlah vaksin yang telah diterima sebanyak 4.000 dosis dari alokasi 8.720 dosis vaksin. Sesuai ketentuan perundang-undangan, vaksin diprioritaskan untuk tenaga kesehatan dengan jumlah total 11.200 orang. Dari jumlah tersebut, hanya 8.720 tenaga kesehatan yang memenuhi kriteria penerima vaksin.
”Adapun kriterianya antara lain berusia minimal 18 tahun dan maksimal 59 tahun, dalam kondisi sehat dan bukan penyintas Covid-19, tidak memiliki penyakit penyerta atau komorbid, serta tidak sedang hamil maupun menyusui,” ujar Syaf.
Pemberian vaksin terhadap tenaga kesehatan dijadwalkan mulai Selasa besok. Itu karena pihaknya harus menunggu verifikasi data dari Kementerian Kesehatan. Setelah terverifikasi dan mendapatkan pesan singkat sebagai penerima tiket vaksinasi, pemberian vaksin tidak serta-merta bisa dilakukan.
Tenaga kesehatan penerima vaksin harus menginformasikan terlebih dahulu kapan mereka siap divaksin dan di mana lokasi pemberiannya. Setelah itu, vaksinator baru bisa bekerja melakukan vaksinasi. Setiap tenaga kesehatan akan menerima vaksin sebanyak dua kali dengan jeda waktu antara penyuntikan pertama dan penyuntikan berikutnya selama 14 hari.
Untuk pemberian vaksin, Dinas Kesehatan Sidoarjo telah menyiapkan 430 vaksinator tesertifikasi. Mereka adalah dokter, perawat, dan bidan. Selain itu, disiapkan tim pemantau dampak vaksin yang bertugas mengawasi kejadian ikutan pascaimunisasi.
Kejadian ikutan pascaimunisasi itu biasanya muncul dalam rentang waktu 30 menit setelah penyuntikan vaksin. Pengalaman pemberian vaksin sebelum-sebelumnya, manifestasi respons terhadap vaksin itu berupa gatal-gatal atau muncul ruam di permukaan kulit.