Kasus Harian Ratusan, Bali Wajibkan Karantina bagi OTG Covid-19
Karantina khusus untuk menekan risiko penularan penyakit Covid-19 di keluarga atau kluster keluarga.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Merespons lonjakan kasus Covid-19 di Bali, Pemerintah Provinsi Bali mewajibkan para pasien terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala menjalani perawatan di tempat karantina yang dikelola pemerintah daerah. Langkah wajib karantina itu demi menekan risiko penularan korona di keluarga pasien.
Ditemui di Gedung Jaya Sabha, Kota Denpasar, Senin (18/1/2021), Sekretaris Daerah Provinsi Bali, yang juga Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan, hasil evaluasi perkembangan pandemi Covid-19 di Bali terkini menunjukkan penambahan kasus Covid-19 di Bali dalam beberapa hari terakhir selalu tiga digit.
”Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sejak 11 Januari sudah dijalankan. Namun, di sisi lain, jumlah kasus harian meningkat,” kata Indra seusai rapat evaluasi perkembangan penanganan Covid-19 di Gedung Jaya Sabha, rumah dinas Gubernur Bali di Kota Denpasar. ”Oleh karena itu, kami mengevaluasinya dan mengidentifikasi sumber penularan,” ujar Indra.
Berdasarkan laporan perkembangan penanggulangan Covid-19 di Bali sejak Senin (11/1/2021) sampai Senin (18/1/2021), jumlah seluruh kasus terkonfirmasi positif Covid-19 selama delapan hari sejak pelaksanaan PPKM mencapai 2.298 kasus. Jika dirata-ratakan, penambahan kasus positif Covid-19 di Bali mencapai 287 kasus per hari.
Secara kumulatif, jumlah total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Bali hingga Senin (18/1/2021) sebanyak 21.682 kasus. Dalam laporan perkembangan penanggulangan korona di Bali itu juga disebutkan terdapat empat kasus meninggal pada Senin sehingga jumlah seluruh kasus meninggal di Bali mencapai 595 kasus.
Adapun jumlah pasien yang masih dirawat hingga Senin sebanyak 2.381 orang. Sementara itu, jumlah total kasus sembuh di Bali menjadi 18.706 orang, atau sebesar 86,27 persen, setelah terdapat 251 pasien yang sembuh pada Senin.
Meskipun jumlah pasien yang sembuh juga sama-sama mencapai angka tiga digit setiap hari dan persentase kesembuhan di Bali mencapai 86 persen lebih, penambahan kasus positif Covid-19 yang tinggi secara harian itu berdampak pula terhadap keterisian kamar perawatan di rumah sakit dan kondisi Bali lainnya secara umum.
Lebih lanjut Indra mengatakan, Gubernur Bali dalam rapat evaluasi itu memberikan pengarahan kepada seluruh kepala daerah di Bali dan pelaksana badan penanggulangan bencana daerah sebagai satgas penanganan Covid-19 di daerah agar mereka mengarahkan pasien terkonfirmasi tanpa gejala (OTG) tidak lagi menjalani karantina mandiri di rumah.
”Orang yang terkonfirmasi Covid-19, tetapi dalam keadaan sehat atau OTG harus dikarantina di tempat karantina yang disiapkan pemerintah,” kata Indra. Tidak ada lagi karantina mandiri karena hasil identifikasi menunjukkan karantina mandiri masih menjadi sumber penularan dan memungkinkan terjadinya kluster keluarga.
Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Bali menggunakan hotel sebagai tempat karantina bagi pasien OTG. Hingga Senin, jumlah kamar di tempat karantina terisi sekitar 700 unit. Adapun jumlah kamar hotel yang disiapkan pemerintah sebagai tempat karantina lebih kurang 2.500 kamar.
Sementara itu, terkait pelaksanaan imunisasi vaksin Covid-19 di fasilitas pelayanan kesehatan, Kepala Subbagian Humas Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Kota Denpasar, I Dewa Ketut Kresna menerangkan jumlah seluruh tenaga kesehatan di RSUP Sanglah mencapai 2.874 orang. Para tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah itu menjadi penerima vaksin Covid-19. ”Vaksinasi sudah dijalankan,” kata Kresna.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya menyebutkan, program imunisasi vaksin Covid-19 di Bali sedang berjalan. Hingga Senin (18/1/2021), capaian program vaksinasi Covid-19 di Bali masih di bawah 6 persen dari keseluruhan jumlah target sasaran imunisasi vaksin.
Adapun pelaksanaan program imunisasi vaksin Covid-19 dimulai di tiga daerah, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar. Jumlah penerima vaksin Covid-19 di Denpasar, Badung, dan Gianyar lebih dari 21.700 tenaga kesehatan.
Terkait hal itu, Indra mengatakan, Bali sudah menerima 51.000 dosis vaksin Covid-19 yang didistribusikan PT Bio Farma untuk program imunisasi vaksin Covid-19 di Bali. ”Karena pemberian vaksin dilakukan dua kali, vaksin yang sudah ada sekarang ini akan kurang (jumlahnya),” kata Indra. ”Kami masih menunggu kedatangan vaksin.”