Tim SAR Gabungan Sisiri Reruntuhan Bangunan untuk Menemukan Korban
Regu pencarian dan penyelamatan di Sulawesi Barat masih terus bekerja menyisiri puing-puing bangunan untuk menemukan korban yang mungkin masih tertimbun dan belum dilaporkan.
Oleh
Videlis Jemali/M Ikhsan Mahar
·3 menit baca
MAMUJU, KOMPAS — Hingga Minggu (17/1/2021) pagi, jumlah korban tewas akibat bangunan atau rumah runtuh karena gempa M 6,2 di Sulawesi Barat pada Jumat lalu sebanyak 50 orang. Regu pencarian dan penyelamatan pun masih terus bekerja menyisiri puing-puing bangunan untuk menemukan korban yang mungkin masih tertimbun dan belum dilaporkan.
Kepala Basarnas Kantor Pencarian dan Pertolongan Mamuju Saidar mengatakan, berdasarkan jumlah laporan korban, semuanya sudah dievakuasi. Total korban yang dievakuasi meninggal sebanyak 50 orang, dengan rincian 41 orang di Kabupaten Mamuju dan 9 orang di Kabupaten Majene.
Akan tetapi, untuk memastikan kemungkinan masih ada korban yang terjebak di reruntuhan, tim SAR tetap bekerja di lima sektor yang selama ini menjadi fokus pencarian. Kelima sektor itu adalah di RS Mitra Manakarra, kompleks Swalayan Family, kantor Gubernur Sulbar, kantor DPRD Sulteng, dan SMP Negeri 2. Selain itu, juga sejumlah rumah warga. ”Lokasi-lokasi yang dipetakan itu diindikasikan masih ada korbannya. Ini tak bisa kita biarkan,” ujar Said di Mamuju, Minggu.
Pada Sabtu (16/1/2021), salah satu evakuasi yang rumit terjadi di reruntuhan rumah toko dan warung di kompleks Swalayan Family di Jalan Abdul Wahab Asisi. Rumah toko lantai tiga roboh dan menimpa warung makan.
Bekerja sejak pagi, tim SAR gabungan dengan satu alat berat yang dioperasikan akhirnya bisa mengevakuasi dua korban pukul 14.00 Wita dan pukul 15.00 Wita. Total korban di titik tersebut emapt orang, yakni suami-istri pemilik warung dan dua karyawan.
Untuk evakuasi Minggu ini, Mabes Polri mengerahkan enam anjing dalam unit K-9 untuk membantu pencarian korban di reruntuhan bangunan gempa di Kabupaten Mamuju. Kepala Unit K-9 Search and Rescue Polri Inspektur Satu Muh Amali mengatakan, sebanyak enam anjing K-9 telah tiba sejak Sabtu (16/1).
”Enam anjing itu terdiri dari dua anjing yang memiliki kemampuan mendeteksi korban yang masih hidup, sedangkan empat anjing digunakan untuk mendeteksi korban meninggal. Kami tidak hanya menunggu laporan masyarakat sehingga kami ingin ’menjemput bola’ demi mempercepat proses evakuasi di bangunan yang runtuh,” ucap Amali, yang ditemui di kawasan Rumah Sakit Mitra Manakarra, Mamuju, Minggu (17/1).
Lebih lanjut, Amali mengungkapkan, tim K-9 Mabes Polri akan fokus melakukan pencarian hingga akhir Januari di wilayah Mamuju. Selain tim Mabes Polri, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan juga telah mengalokasikan empat anjing unit K-9 yang fokus membantu evakuasi korban di wilayah Kabupaten Majene. Sebanyak 2 ekor K-9 terlihat dimobilisasi di reruntuham RS Mitra Manakarra. Mereka mengendus dari atas dan rongga reruntuhan.
Gempa melanda Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene pada Jumat (15/1/2021) dengan kekuatan M 6,2. Gempa tersebut berdampak kerusakan dan korban jiwa di dua kabupaten itu.
Saat ini, warga mengungsi di tanah lapang di tempat-tempat yang lebih tinggi untuk mengantisipasi kemungkinan gempa susulan dan dampak ikutannya, seperti tsunami. Pengungsian salah satunya di Stadion Manakarra. Saat ini, hujan melanda Mamuju.
Sementara itu, petugas PT Perusahaan Listrik Negara terus berupaya memulihkan jaringan listrik. Hingga Minggu pagi telah diperbaiki 628 dari 872 gardu listrik yang rusak di Mamuju dan Majene. Gardu yang normal lagi itu melayani 64.799 pelanggan dari 90.607 pelanggan yang jaringan listriknya terdampak.
Jaringan listrik yang telah dipulihkan itu, antara lain, adalah RSUD Mamuju, RS Regional, dan sebagian kawasan penduduk, seperti di Jalan Soekarno-Hatta. General Manager Unit Induk PLN Wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat Awaluddin Hadid menyatakan, pihaknya berfokus pada layanan vital, seperti rumah sakit dan titik-titik lain yang terkait pengelolaan dampak gempa. Sasaran pemulihan listrik berikutnya adalah RS Bhayangkara Mamuju.