Penyintas Gempa di Majene Harapkan Bantuan Obat dan Tenaga Medis
Bantuan obat-obatan dan kehadiran tenaga medis sangat diperlukan penyintas gempa di Majene, Sulawesi Barat. Tidak hanya di titik pengungsian resmi, tetapi juga yang tersebar di jalan raya hingga perbukitan.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAJENE, KOMPAS — Bantuan makanan mulai didistribusikan di titik-titik pengungsian di Majene, Sulawesi Barat, Minggu (17/1/2021). Kini, kebutuhan obat-obatan dan kehadiran tenaga medis sangat diharapkan penyintas gempa.
Di sejumlah lokasi pengungsian ada penyintas yang sakit dan terluka. Sejumlah tenaga kesehatan memang sudah diturunkan. Namun, keberadaannya sangat terbatas.
”Obat-obatan di sini masih minim. Ada tenaga kesehatan datang, tapi hanya melayani sampai sore lalu pindah ke tempat lain. Tidak tahu kapan datang lagi,” kata Yopi, warga Desa Sambabo, Malunda, Majene, Minggu.
Sejauh ini, titik pengungsian di Majene menyebar, antara Kecamatan Sendana hingga Kecamatan Malunda. Sebagian lainnya mengungsi di kota Majene. Namun, masih ada yang tinggal di perbukitan sehingga menyulitkan pendataan dan distribusi bantuan. Di beberapa daerah terpencil di Malunda dan Ulumanda, misalnya, distribusi bantuan dilakukan dengan helikopter.
Sejauh ini, sejumlah kelompok sukarelawan masih berusaha membantu penyintas yang belum tersentuh bantuan. ”Kami banyak menyalurkan susu dan popok bayi, pembalut, hingga selimut dan tenda. Obat-obatan dan vitamin juga menjadi barang yang kami anggap penting disalurkan,” kata Ridwan Alimuddin, sukarelawan Nusa Pustaka di Polewali Mandar, yang telah bergerak membantu penyintas sejak Sabtu.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, penyintas yang mengungsi di Majene mencapai 27.850 orang dan tersebar di 25 titik. Namun, jumlahnya diperkirakan lebih dari itu. Alasannya, banyak titik pengungsian di luar yang ditetapkan pemerintah.
Titik pengungsian ini tersebar mulai dari Kecamatan Sendana, Tubo Sendana, Ulumanda, hingga Malunda. Mereka banyak yang memasang tenda di tepi jalan di jalur Trans-Sulawesi hingga kawasan perbukitan.