Banjir di Kalsel Belum Surut, Ratusan Gardu Listrik Masih Mati
Banjir di Kalimantan Selatan kian parah. Warga di enam kabupaten yang terendam banjir pun gelap gulita karena pemadaman darurat sementara yang dilakukan PT PLN demi keselamatan warga.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·2 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Banjir yang melanda sebagian daerah di Kalimantan Selatan belum surut hingga Minggu (17/1/2021). Sebanyak 112.709 warga masih mengungsi. Sejumlah infrastruktur belum diperbaiki. Ratusan gardu distribusi listrik juga tidak menyala akibat kejadian ini.
Hingga hari keempat, banjir di tujuh dari 13 kota/kabupaten belum surut. Kabupaten Tapin, Banjar, Hulu Sungai Tengah, Balangan, dan Tabalong masih direndam air. Hal yang sama terjadi di Kota Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Laut. Ketinggian air di beberapa titik masih mencapai 2 meter.
Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, 27.111 rumah terendam banjir sehingga menyebabkan 112.709 warga mengungsi. Daerah dengan rumah terendam dan penyintas terbanyak adalah Kabupaten Banjar. Tercatat, 14.791 rumah terendam dan 51.362 warga harus meninggalkan kediamannya.
Sejumlah fasilitas publik juga rusak. Jembatan Matraman yang menghubungkan Kalsel dan Kalimantan Timur ambruk dihantam arus sungai. Jembatan yang terletak di Kilometer 55 itu sudah dua kali ambruk dalam sepekan ini.
Kepala Subbidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel S Dinarja menjelaskan, genangan banjir belum surut. Banjir seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya.
”Saat ini, tim dari BNPB baru tiba untuk membantu, begitu juga tim dari sejumlah daerah tetangga,” kata Dinarja.
Dinarja menambahkan, pihaknya masih fokus mendata dan mengevakuasi penyintas banjir. Bantuan makanan hingga pakaian juga masih terus dilakukan.
Banjir yang tidak kunjung surut juga berdampak pada pasokan listrik. Asisten Manajer Komunikasi PT PLN (Persero) untuk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah Gian Wijaya mengatakan, enam dari tujuh kabupaten terendam banjir mengalami pemadaman listrik. Hingga Minggu siang, baru 802 gardu distribusi yang diperbaiki. Sebanyak 736 gardu distribusi lainnya masih mati terendam air.
”Ini pemadaman darurat sementara karena gangguan gardu distribusi akibat banjir. Upaya ini dilakukan untuk menjaga keselamatan warga,” ungkap Gian.
PT PLN, saat ini, juga membuat bendungan di sekitar lokasi Gardu Induk Ulin di Kota Banjarmasin untuk mencegah air masuk ke lokasi. Mereka juga menyiapkan alat penyedot air. Kawasan itu kini rawan tergenang banjir.