Vaksinasi Tenaga Kesehatan di Episentrum Covid Papua Dimulai
Pemberian vaksin Covid-19 bagi tenaga kesehatan di Kota Jayapura telah dimulai pada Sabtu ini. Tujuannya untuk mencegah tenaga kesehatan berisiko terpapar Covid-19 saat bertugas melayani masyarakat.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pemberian vaksin Covid-19 bagi tenaga kesehatan di Kota Jayapura, Papua, dimulai pada Sabtu (16/1/2021). Kota Jayapura merupakan pusat episentrum penyebaran Covid-19 tertinggi di Papua dengan total 6.474 kasus.
Dari pantauan Kompas, pemberian vaksin terlaksana di halaman parkir kantor Wali Kota Jayapura pada Sabtu sekitar pukul 10.00 WIT. Para petugas dari Puskesmas Hamadi dan Puskesmas Twano yang melayani proses pemberian vaksin.
Total sebanyak 34 orang yang mendapatkan vaksin Covid-19. Delapan orang di antaranya merupakan tenaga kesehatan dari sejumlah puskesmas serta Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua.
Sejumlah penerima vaksin Covid-19 nontenaga kesehatan, antara lain, adalah Wakil Wali Kota Jayapura Rustam Saru, Kapolresta Jayapura Komisaris Besar Gustav Urbinas, dan sejumlah pejabat di lingkup Pemerintah Kota Jayapura.
Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Papua Antonius Oktavian saat ditemui seusai mendapatkan vaksin Covid mengatakan, seluruh jajaran yang bertugas di laboratorium untuk pemeriksaan sampel usap wajib mendapatkan vaksin. Tujuannya agar tidak mudah terpapar Covid saat bertugas.
”Saya mengimbau kepada seluruh petugas kesehatan di laboratorium agar tidak takut mengikuti pemberian vaksin. Dengan mendapatkan vaksin, risiko tertular di laboratorium bisa dicegah,” tutur Antonius.
Tanpa gejala
Welem Epang, tenaga kesehatan lingkungan dari Puskesmas Elly Uyo, Distrik Jayapura Selatan, mengatakan, dirinya tidak mendapatkan gejala-gejala apa pun beberapa jam setelah mendapatkan vaksin.
”Saya berharap tenaga kesehatan di seluruh puskesmas jangan takut untuk mendapatkan vaksin. Hanya dengan vaksin dapat melindungi kita saat bertugas di puskesmas,” tutur Welem.
Sementara itu, Fitri, seorang bidan dari Puskesmas Hamadi yang turut menerima vaksin, menuturkan, tenaga kesehatan dan masyarakat jangan terpengaruh berita bohong tentang dampak negatif setelah mendapatkan vaksin.
”Kondisi kesehatan saya baik-baik saja setelah menerima vaksin. Saya berharap para tenaga bidan yang memenuhi persyaratan dapat mengikuti pemberian vaksin,” harap Fitri.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, pemberian vaksin bagi tenaga kesehatan dan masyarakat harus dilaksanakan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Jayapura. Adapun kasus Covid-19 di Kota Jayapura hingga awal tahun ini masih tertinggi di seluruh Papua.
Jumlah pasien yang masih dirawat sebanyak 380 orang dari total 6.474 kasus dan angka kematian mencapai 116 orang. Terjadi peningkatan reproduksi (Ro) Covid dari 0,3 sebelum libur Natal tahun 2020 menjadi 1,57 pada awal tahun ini.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jayapura, hingga Jumat kemarin terdapat sebanyak 333 kasus baru dan 15 warga yang terpapar Covid-19.
Total sekitar 300 tenaga kesehatan di Kota Jayapura yang tersebar di rumah sakit, puskesmas, dan karantina terpusat telah terpapar Covid-19. Satu dari 300 tenaga kesehatan yang terpapar telah meninggal. Kini, seluruh tenaga kesehatan yang terpapar sudah sembuh dan kembali bertugas.
”Kami akan memulai pemberian vaksin secara bertahap bagi tenaga kesehatan di 13 puskesmas Kota Jayapura mulai Senin (18/1/2021). Total sebanyak 3.464 tenaga kesehatan di Kota Jayapura,” tutur Sri.