Semeru Luncurkan Awan Panas, Warga Disiapkan Pengungsian
Sumber luncuran awan panas diduga dari kawah Jonggring Kaloka dengan arah luncuran menuju Tenggara atau kawasan Curah Kobokan.
Oleh
SIWIYUNITA
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Gunung Semeru di Jawa Timur meluncurkan awan panas sepanjang 4,5 km. Luncuran itu sudah mulai berhenti pada pukul 18.30. BPBD Lumajang menyiapkan pengungsian bagi warga yang berada di zona rawan. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan warga yang mengungsi.
Luncuran awan panas Gunung Semeru terjadi Sabtu (16/1/2021) pukul 17.24. Berdasarkan informasi dari BNPB, sumber luncuran awan panas diduga dari kawah Jonggring Kaloka dengan arah luncuran menuju tenggara atau kawasan Curah Kobokan. Luncuran awan panas ini berwarna kelabu pekat dengan volume yang besar.
Luncuran awan panas disertai dengan hujan abu di arah utara. Hujan abu ini sampai di sejumlah desa di Lumajang yang berada di kaki Gunung Semeru.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang Wawan Hadi Siswoyo mengatakan, awan panas terpantau dari sejumlah desa, tetapi jaraknya cukup jauh dengan pemukiman warga. Desa itu ialah Curah Krobokan, Sumber Mujur, dan Kamar Krajan.
”Debunya terasa sampai desa, tapi warga belum ada yang mengungsi sampai saat ini, tapi tetap waspada,” kata Wawan.
Debunya terasa sampai desa, tapi warga belum ada yang mengungsi sampai saat ini. (Wawan Hadi Siswoyo)
Wawan mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menyiapkan pos pengungsian bagi warga yang ingin mengungsi. Pos pengungsian itu akan dipusatkan di beberapa desa yang letaknya di luar zona bahaya. Lokasi pengungsian, antara lain, di SDN Supiturang 04, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang.
Pada awal Desember lalu tahun lalu, sebagian warga sudah mengungsi, tetapi mereka kembali lagi usai aktivitas Semeru terpantau landai.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati, melalui siaran pers, mengatakan, saat ini Gunung Semeru masih berada pada Level II atau Waspada, dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sedang melakukan evaluasi lebih lanjut.
Sementara itu, masyarakat yang bermukim di sekitar Desa Sumber Mujur dan Desa Curah Kobokan dan sekitarnya agar waspada dalam menghadapi potensi bencana yang dapat ditimbulkan.
Masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan juga diminta tetap waspada atas ancaman lahar hujan. Intensitas curah hujan yang tinggi dapat memicu terjadinya banjir lahar hujan.
Tim gabungan lintas kementerian/lembaga hingga kini masih mengumpulkan informasi lebih lanjut. Hingga malam ini belum ada laporan korban jiwa atas peristiwa tersebut.