Gempa M 5,4 Guncang Lampung, Warga Pesisir Pantai Panik
Gempa tektonik dengan magnitudo 5,4 mengguncang wilayah Lampung, Sabtu (16/1/2021) pukul 16.26 WIB. Gempa yang berpusat di laut Samudra Hindia Pantai Barat Sumatera itu membuat warga di pesisir pantai panik.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,4 mengguncang Lampung, Sabtu (16/1/2021), pukul 16.26. Gempa yang berpusat di laut Samudra Hindia Pantai Barat Sumatera itu sempat membuat warga di pesisir pantai panik.
Dari hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada jarak 145 km arah Selatan Kota Krui, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, di kedalaman 43 km. Gempa terjadi akibat aktivitas subduksi.
Guncangan gempa dirasakan di sejumlah kabupaten di Lampung, yakni Lampung Barat, Pesawaran, Tanggamus, Bandar Lampung dengan skala II-III MMI. Sejumlah warga mengatakan getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Masdang (35), nelayan Desa Pasar Madang, Kecamatan Kotaagung, Kabupaten Tanggamus, Lampung, merasakan getaran gempa cukup kuat selama 1 menit. Dia mengatakan, warga panik dan berhamburan keluar rumah.
”Kami sempat keluar rumah karena panik. Sebagian khawatir tsunami,” ujar Masdang saat dihubungi dari Bandar Lampung, Sabtu sore.
Dia mengatakan, warga baru tenang setelah mendapat informasi dari BMKG bahwa gempa tidak memicu tsunami. Gempa juga tidak menimbulkan kerusakan bagunan. Warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing dan beraktivitas seperti biasa.
Putri Regita (19), warga Desa Kuta Dalom, Kecamatan Gisting, Tanggamus, juga merasakan gempa yang cukup kuat selama 10-20 detik. Pintu rumah dan lampu gantung sempat bergoyang kuat.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, melalui keterangan resmi yang diterima Kompas, menjelaskan, episentrum gempa terletak pada koordinat 6,49 Lintang Selatan dan 103,82 Bujur Timur. Kejadian ini merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi. Selain itu, gempa itu memiliki mekanisme pergerakan sesar naik.
Kami sempat keluar rumah karena panik. Sebagian khawatir tsunami.
Pengamat Meteorologi dan Geofisika Muda BMKG Kegempaan Lampung Rudianto menjelaskan, gempa itu tidak berkaitan dengan rentetan gempa yang mengguncang Pesawaran, Lampung, pekan lalu. Menurut dia, pusat dan sumber gempanya berbeda.
Sebelumnya diberitakan, rentetan gempa sempat mengguncang Pesawaran pada Rabu-Jumat (6-8/1/2021). BMKG Kegempaan Lampung mencatat, 17 kali gempa selama kurun waktu tersebut. Dari jumah itu, hanya dua gempa yang dirasakan warga dengan kekuatan paling besar M 3,8.
Menurut Rudi, Lampung memang merupakan salah satu wilayah dengan aktivitas kegempaan cukup tinggi. Kondisi itu dipengaruhi aktivitas subduksi lempeng Eurasia dengan Lempeng Indo-Australia. Zona subduksi lempeng inilah yang menjadi jalur-jalur pusat gempa tektonik di Lampung.
Selain dekat dengan zona subduksi, Lampung juga dilewati sesar tektonik aktif yang membentang dari ujung Aceh hingga Selat Sunda yang dikenal sebagai Sesar Besar Sumatera.