Fadly Satrianto, Salah Satu Putra Kebanggaan Surabaya
Duka mendalam mengiringi prosesi pemakaman jenazah salah satu kru Sriwijaya Air, Fadly Satrianto, di TPU Keputih, Surabaya, Jumat (15/1/2021). Almarhum merupakan putra kebanggaan Surabaya yang sukses menjadi kopilot.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI/AGNES SWETTA PANDIA
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Duka mendalam mengiringi prosesi pemakaman jenazah salah satu kru Sriwijaya Air, Fadly Satrianto, di Pemakaman Umum Keputih, Surabaya, Jumat (15/1/2021). Almarhum merupakan putra kebanggaan warga Surabaya yang sukses menjadi kopilot maskapai penerbangan.
Pantauan Kompas, jenazah Fadly Satrianto tiba di terminal kargo Bandara Juanda sekitar pukul 12.00. Jenazah kopilot Nam Air, Sriwijaya Group, itu langsung diturunkan dari pesawat Batik Air yang membawanya. Setelah itu, jenazah dipindahkan ke kendaraan yang membawanya menuju rumah duka di kawasan Tanjung Perak, Surabaya.
Fadly Satrianto merupakan salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) dalam penerbangan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Pontianak. Almarhum merupakan putra dari pasangan Sumarzen Marzuki dan Ninik Andayani.
Pelaksana Tugas Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat bertakziah ke rumah duka menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Dia juga turut serta menyolatkan jenazah bersama dengan keluarga besar dan tetangga yang memberikan penghormatan terakhir.
”Almarhum merupakan salah satu warga kebanggaan Surabaya yang telah sukses menjadi kopilot maskapai penerbangan terkemuka,” ujar Whisnu.
Wisnu mengatakan, Pemkot Surabaya membantu prosesi pemakaman almarhum secara maksimal untuk meringankan beban keluarga. Salah satunya dengan menyiapkan tempat di Tempat Pemakaman Umum Keputih, Sukolilo. Pemkot Surabaya juga siap memberikan bantuan lain yang dibutuhkan oleh keluarga.
Almarhum merupakan salah satu warga kebanggaan Surabaya yang telah sukses menjadi kopilot maskapai penerbangan terkemuka.
Dalam kesempatan itu, Whisnu berpesan kepada warga Surabaya, terutama generasi muda, supaya tidak mudah patah semangat dalam menggapai mimpi atau cita-citanya, terutama yang ingin menjadi pilot atau penerbang. Pemkot Surabaya sudah membuka jalan dengan menyiapkan beasiswa sekolah penerbangan.
Dia berharap Surabaya di masa yang akan datang memiliki lebih banyak lagi generasi muda yang hebat dan mampu mengharumkan nama daerahnya. Whisnu pun berharap semakin banyak anak muda yang terpacu mewujudkan impiannya di tengah keterbatasan karena telah disediakan beasiswa.
Sementara itu, Sumarzen Marzuki mengatakan, almarhum Fadly merupakan kebanggaan keluarga yang telah gugur dalam mengemban tugasnya. Banyak pihak yang telah mengucapkan dukacita merupakan penanda bahwa almarhum adalah orang yang baik di mata masyarakat.
”Tolong maafkan apabila anak saya ada salah. Mari doakan agar Ananda Fadly diterima disisi-Nya,” ujar Sumarzen.