Vaksinasi di Maluku Dimulai, Gubernur Penerima Pertama
Vaksinasi Covid-19 di Maluku dimulai pada Jumat (15/1/2021). Gubernur Maluku Murad Ismail sebagai penerima pertama mengajak masyarakat agar pada giliran nanti mau divaksin.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku mulai memberikan vaksin Covid-19 pada Jumat (15/1/2021) pagi. Inilah pelaksanaan vaksinasi pertama di Maluku. Sebanyak 40 orang menjadi penerima pertama, yang terdiri atas pejabat daerah, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan perwakilan tenaga medis. Gubernur Maluku Murad Ismail menjadi orang pertama yang divaksin.
Berdasarkan pantauan Kompas, mereka yang akan menerima vaksin buatan Sinovac itu sudah tiba di Rumah Sakit Umum Pusat dr Leimena. Rumah sakit tersebut ditunjuk sebagai tempat pelaksanaan vaksinasi pertama di Maluku. Selanjutnya, pelaksanaan vaksinasi dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan yang telah ditentukan pemerintah, seperti rumah sakit dan puskesmas.
Penerima vaksin yang sudah hadir sejak pagi di antaranya Panglima Kodam XVI Pattimura Mayor Jenderal Agus Rohman, Sekrataris Umum Sinode Gereja Protestan Maluku Pendeta Elifas Maspaitella, Pastor Paroki Gereja Katolik Katedral Ambon RD Patrisius Angwarmas, Sekrateris Kota Ambon AG Latuheru, dan Ketua Parisada Hindu Dharma Maluku I Nyoman Sukadana.
Gubernur Maluku Murad Ismail (59) menjadi orang pertama yang menjalani pemeriksaan. Hasil pemeriksaan tekanan darah Murad menunjukkan 153 per 88. Padahal, batas atas tekanan darah yang diperbolehkan adalah 140 per 90. Setelah diberi kesempatan untuk istirahat beberapa menit, Murad kembali menjalani pemeriksaan. Hasilnya, tekanan darah Murad dalam batas normal.
Ia diarahkan untuk menerima suntikan vaksin. Ia menjadi orang pertama di Maluku yang menerima vaksin kemudian disusul Pangdam Pattimura Agus Rohman, Sekum Sinode Elifas Maspaitella, dan Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Kasrul Selang.
Sementara itu, Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dan Ketua DPRD Provinsi Maluku Lucky Wattimuri tidak diperkenankan menerima vaksin lantaran usia keduanya sudah di atas 60 tahun. Beberapa calon penerima vaksin lainnya juga batal menerima lantaran terganjal masalah kesehatan.
Murad mengatakan, tidak ada efek yang dia rasakan selama 30 menit setelah menerima vaksin. Karena itu, ia mengajak masyarakat agar pada giliran nanti mereka mau divaksin. Ia mengimbau masyarakat agar tidak terpengaruh dengan berita hoaks berisi dampak buruk vaksin. ”Pemerintah tidak mungkin mau menyengsarakan masyarakatnya,” ucap Murad.
Elifas juga mengajak semua umat, terutama Kristiani, agar mau divaksin. Menurut dia, penemuan vaksin merupakan bagian dari cara Tuhan dalam membantu manusia keluar dari pandemi Covid-19. Selain itu, umat diminta tetap menjaga protokol Covid-19 secara baik untuk menghentikan penularan.
Setelah vaksinasi perdana itu, giliran tenaga kesehatan yang akan divaksin. Menurut rencana, sebanyak 14.845 tenaga kesehatan di Maluku yang terdaftar sebagai penerima vaksin. Pemberian vaksin diprioritas bagi tenaga kesehatan dengan alasan mereka merupakan garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19.
Kasrul menambahkan, setelah tenaga kasehatan, vaksinasi akan diikuti oleh TNI, Polri, dan aparatur negara yang bertugas di bidang pelayanan publik dan kelompok masyarakat rentan sebanyak 448.196 orang. Selanjutnya adalah pelaku ekonomi dan masyarakat umum sebanyak 566.142 orang. ”Target hingga tahun depan itu dua pertiga orang di Maluku sudah menerima vaksin,” kataya.