TNI telah memberangkatkan sejumlah pasukan, alat utama sistem persenjataan, dan logistik lainnya untuk membantu korban gempa di Sulawesi Barat.
Oleh
Edna C Pattisina
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tentara Nasional Indonesia mengirimkan prajurit dan alat utama sistem persenjataan untuk membantu korban bencana gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1/2021) dini hari dengan kekuatan magnitudo 6,2.
Bantuan itu adalah bagian kepedulian dan tugas pokok TNI sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 7 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, di antaranya melaksanakan operasi militer selain perang.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI telah memberangkatkan dua satuan setingkat kompi dari Batalyon Infanteri (Yonif) 721/Makkasau dan Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) 8 dari Kodam XIV/Hasanuddin. Sementara peralatan yang sudah dikirim ke lokasi gempa di antaranya tenda lapangan sebagai posko kesehatan, dapur lapangan, tenda pengungsi, genset, alat perhubungan, repeater, alat berat ekskavator, dan mobil tangki air, serta 1.500 paket sembako.
TNI mengirimkan prajurit dan alat utama sistem persenjataan untuk membantu korban bencana gempa bumi di Sulawesi Barat.
Alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI yang dikirim meliputi kapal rumah sakit apung KRI dr Soeharso 990 dan KRI Teluk Ende 517, Cassa NC 212-200 dan Aviocar U-6207 berada di Mamuju, 1 pesawat Boeing 737 dari Skadron Udara 5 Lanud Hasanuddin, 2 pesawat Hercules C-130 dari Skadron Udara 33 Lanud Hasanuddin dan Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdanakusuma, 1 pesawat CN 295 dari Skadron Udara 2 Lanud Halim Perdanakusuma, serta 1 helikopter Super Puma Nas-332 dari Skadron Udara 6 Lanud Atang Sandjaja.
TNI Angkatan Laut juga telah menyiapkan Batalyon Kesehatan (Yonkes) 1 dan 2 Marinir, Batalyon Zeni 1 Marinir yang akan membantu membersihkan daerah terdampak gempa untuk rehabilitasi dan rekonstruksi, Lantamal VI Makassar sejumlah 97 personel untuk mendukung kegiatan SAR dan kesehatan. Telah disiapkan pula ratusan ton logistik berupa beras, mi instan, air mineral, biskuit karton, sarden, telur, biskuit kabin, konserven, gula pasir, handuk, alat mandi, velbet, tenda lapangan, genset, motor trail, bensin, tempat makan, alat kesehatan dan obat-obatan, serta alat komunikasi.
Kepala Bidang Penerangan Umum Pusat Penerangan TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto mengatakan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II Marsdya Imran Baidarus mengantar Menteri Sosial Tri Rismaharini bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menuju Kabupaten Majene, Sulbar, dalam rangka meninjau lokasi gempa dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (15/1/2021).
Presiden Joko Widodo langsung menginstruksikan jajarannya untuk segera melakukan langkah tanggap darurat begitu menerima informasi gempa bumi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo langsung menginstruksikan jajarannya untuk segera melakukan langkah tanggap darurat begitu menerima informasi gempa bumi. Dalam keterangan pers yang disiarkan saluran Youtube Sekretariat Presiden, Jumat siang, Presiden menyampaikan pihaknya telah memerintahkan Kepala BNPB Doni Monardo dan Menteri Sosial Tri Rismaharini agar segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat.
Perintah serupa disampaikan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Polri Jenderal (Pol) Idham Aziz, dan Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Marsekal Madya Bagus Puruhito.
”Tadi pagi saya juga bertelepon dengan Gubernur Sulawesi Barat dan saya telah memerintahkan Kepala BNPB, Menteri Sosial, Kepala Basarnas, dan Panglima TNI dan Kapolri beserta jajarannya untuk segera melakukan langkah-langkah tanggap darurat,” kata Presiden di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.