Sertifikasi Halal Diyakini Tingkatkan Minat Vaksinasi di Aceh
Bagi orang Aceh, sertifikasi halal ini sangat penting. Selain itu, vaksinasi juga sudah mendapat restu dari Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh melakukan vaksinasi Covid-19 secara massal mulai Jumat (15/1/2021). Gubernur Aceh Nova Iriansyah menjadi orang pertama yang divaksin dari target 3.785.510 warga. Sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia dinilai penting untuk meyakinkan warga.
Nova disuntik vaksin pada Jumat di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Selain Nova, pejabat daerah yang divaksin pertama di antaranya Panglima Komando Daerah Militer Iskandar Muda Mayjen Achmad Marzuki, Wakil Kepala Kepolisian Daerah Aceh Brigjen (Pol) Raden Purwadi, dan Sekretaris Daerah Aceh Taqwallah.
Menurut Nova, saat ini penanganan penyebaran Covid-19 masuk tahap penting, yaitu vaksinasi massal. Nova mengajak warga Aceh bersedia divaksin supaya pencegahan penyebaran virus berhasil.
Bagi orang Aceh, sertifikasi halal ini sangat penting. Selain itu, vaksinasi juga sudah mendapat restu dari Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh. (Nova Iriansyah)
Nova menambahkan, vaksinasi dimulai dari gubernur dan pejabat daerah untuk memberikan kepercayaan bagi warga bahwa vaksin aman bagi tubuh. Dia mengatakan, vaksin Covid-19 sudah melalui uji klinis oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan dan mengantongi sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.
”Bagi orang Aceh, sertifikasi halal ini sangat penting. Selain itu, vaksinasi juga sudah mendapat restu dari Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh,” kata Nova.
Setelah dilakukan vaksinasi terhadap pejabat daerah, vaksinasi massal dilakukan pada Senin (18/1/2021). Sarasan prioritas adalah tenaga kesehatan, pelayan publik, dan kelompok rentan.
Nova pun mengimbau warga Aceh agar bersedia divaksin, sebab tahapan ini akan berdampak besar mencegah penyebaran virus lebih luas. ”Dengan divaksin, mudah-mudahan penyebaran virus dapat dicegah,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh Hanif menyampaikan, secara keseluruhan, Aceh mendapatkan kuota vaksinasi untuk 3.785.510 orang. Kelompok prioritas adalah tenaga kesehatan 56.450 orang, tenaga pelayanan publik, TNI, dan Polri 365.294 orang, masyarakat rentan 1.771.014 orang, serta pelaku ekonomi dan warga sipil 1.592.752 orang.
Vaksin Covid-19 telah didistribusi ke kabupaten/kota. Sebanyak 1.014 tenaga kesehatan disiapkan untuk melakukan vaksin.
Adapun kasus positif Covid-19 di Aceh hingga Jumat (15/1/2021) sebanyak 9.002 orang. Sebanyak 7.689 orang sembuh, 369 orang meninggal, dan 944 orang dalam perawatan.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Safrizal Rahman menjelaskan, vaksinasi akan memberikan kekebalan bagi yang bersangkutan. Menurut Safrizal, kecil kemungkinan seseorang yang telah divaksin terpapar virus tersebut.