Nihil Wali Kota, 12 Pejabat dan Tokoh Masyarakat di Padang Divaksinasi Covid-19
Sebanyak 12 pejabat dan tokoh masyarakat Kota Padang, Sumatera Barat, mengikuti vaksinasi Covid-19. Enam pejabat lainnya yang mendaftar, termasuk Wali Kota Padang Mahyeldi, batal divaksinasi.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Sebanyak 12 pejabat dan tokoh masyarakat Kota Padang, Sumatera Barat, mengikuti vaksinasi Covid-19, Jumat (15/1/2021). Enam pejabat lainnya yang mendaftar, termasuk Wali Kota Padang Mahyeldi, batal divaksinasi karena tidak lolos pemeriksaan kesehatan sesaat sebelum vaksinasi. Vaksinasi tahap I untuk tenaga kesehatan di Padang dimulai pada Sabtu (16/1/2021).
Kegiatan pencanangan vaksinasi Covid-19 di Kota Padang diadakan di Puskesmas Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat, Jumat (15/1/2021). Ada 18 pejabat dan tokoh masyarakat yang mengikuti registrasi, antara lain wali kota dan kepala dinkes, serta perwakilan TNI, Polri, tenaga kesehatan, forum kerukunan umat beragama, hingga tokoh organisasi masyarakat.
Wali Kota Padang Mahyeldi yang mendapat kesempatan pertama batal mengikuti vaksinasi. Ketika registrasi ulang dan pemeriksaan kesehatan, tekanan darah Mahyeldi tinggi. Selain Mahyeldi, ada lima pejabat dan tokoh lainnya yang ikut registrasi ulang dan pemeriksaan kesehatan tidak jadi divaksinasi karena masalah kesehatan.
”Tekanan darah saya agak tinggi. Petugas merekomendasikan belum bisa divaksinasi hari ini. Mudah-mudahan bisa pada kesempatan berikutnya karena waktunya masih panjang hingga Maret 2021,” kata Mahyeldi, Jumat.
Walaupun belum divaksinasi Covid-19, Mahyeldi mengimbau masyarakat agar tidak takut divaksinasi karena sudah dijamin keamanan dan kehalalannya oleh pemerintah. Badan Pengawas Obat dan Makanan sudah mengeluarkan izin penggunaan darurat dan Majelis Ulama Indonesia sudah mengeluarkan fatwa halal.
Komandan Pangkalan Udara Sutan Sjahrir Padang Kolonel Penerbang Fahlefie yang menerima vaksinasi Covid-19 pertama mengatakan, setelah divaksinasi, ia merasa baik-baik saja. Fahlefie tidak merasakan efek samping dari vaksinasi Covid-19.
”Selama 30 menit usai divaksinasi tidak terasa apa-apa. Saat disuntik, saya tidak merasa waswas, seperti suntik biasa saja,” kata Fahlefie.
Fahlefie mengajak masyarakat agar bersedia divaksinasi Covid-19. Ia yakin vaksin yang disediakan pemerintah itu baik untuk kesehatan masyarakat Indonesia karena sudah melalui berbagai kajian dan pengujian. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya semua pihak mendukung program vaksinasi ini. Tujuannya untuk kebaikan seluruh masyarakat Indonesia.
”Semoga ini menjadi momen penting di Kota Padang dalam rangka menghentikan penularan Covid-19. Dengan kegiatan ini, kita kembali sehat seperti semuanya. Penularan Covid-19 bisa dihentikan dan dikendalikan,” ujar Fahlefie.
Semoga ini menjadi momen penting di Kota Padang dalam rangka menghentikan penularan Covid-19. Dengan kegiatan ini, kita kembali sehat seperti semuanya. Penularan Covid-19 bisa dihentikan dan dikendalikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani mengatakan, pihaknya mendapat 18.000-an dosis vaksin Covid-19 untuk tahap I bagi tenaga kesehatan. Sejauh ini ada 9.128 orang yang terdaftar sebagai sasaran vaksinasi. Setiap orang mendapatkan dua dosis vaksin dengan rentang 14 hari dari penyuntikan pertama.
”(Sabtu, 16/1/2021) Besok, kami mulai (vaksinasi untuk tenaga kesehatan) di tiap-tiap fasilitas kesehatan tempat mereka bekerja. Kami perkirakan pertengahan Februari 2021 sudah divaksinasi,” kata Feri.
Di Padang, menurut Feri, ada 72 fasilitas kesehatan yang bisa melayani vaksinasi, yaitu 25 rumah sakit, 23 puskesmas, dan 24 klinik. Di setiap rumah sakit ada 10 vaksinator yang sudah dilatih, puskesmas (5), dan klinik (2).
Kepala Puskesmas Padang Pasir Winanda mengatakan, puskesmas mulai melayani vaksinasi untuk SDM kesehatan yang sudah terdaftar mulai Sabtu. Semua fasilitas untuk vaksinasi Covid-19 sudah disiapkan dengan baik. Dengan lima vaksinator, puskesmas ini bisa memvaksinasi 20 orang dalam sehari.
”Fasilitas memadai. Imunisasi ini program rutin kami. Cuma, karena ini Covid-19, ada hal khusus yang harus diperhatikan,” kata Winanda.