Para Pejabat Mengaku Tak Ada Keluhan Setelah Disuntik Vaksin
Sejumlah pejabat yang disuntik vaksin Covid-19 dalam pencanangan vaksinasi di Sulteng mengaku tak ada gejala atau keluhan klinis setelah disuntik vaksin. Masyarakat jangan ragu untuk divaksin.
Oleh
VIDELIS JEMALI
·3 menit baca
PALU, KOMPAS — Para pejabat yang divaksin pada pencanangan vaksinasi memerangi Covid-19 di Sulawesi Tengah mengaku tak memiliki gejala atau keluhan setelah disuntik. Ini menjadi pijakan untuk meyakinkan masyarakat terkait keamanan vaksin dalam rangka memerangi penularan Covid-19.
Pencanangan vaksinasi memerangi Covid-19 di Sulteng dilakukan di RSUD Undata, Palu, Kamis (14/1/2020). Sebanyak 16 pejabat, perwakilan profesi bidang kesehatan, dan tokoh masyarakat menerima vaksin.
Secara keseluruhan, vaksinasi tersebut berjalan lancar. Ke-16 pejabat dan tokoh masyarakat layak setelah melewati prosedur, termasuk penapisan (screening) untuk divaksin.
Namun, karena dilakukan di ruangan yang agak sempit, sulit bagi orang-orang yang hadir untuk menjaga jarak meskipun berkali-kali pengarah menegaskan protokol tersebut. Tak terlihat juga pengaturan jaga jarak, seperti garis di lantai.
Seusai divaksin, Kepala Kepolisian Daerah Sulteng Inspektur Jenderal Abdul Rakhman Baso yang menjadi orang pertama divaksin menyatakan, dirinya tidak mengalami gejala apa pun sehabis disuntik vaksin. Tidak ada juga keluhan terkait gangguan kesehatan. ”Sebelum dan setelah divaksin kondisi saya tetap sehat. Jadi, jangan takut. Ini vaksin aman untuk digunakan,” ujarnya.
Sebelum dan setelah divaksin, kondisi saya tetap sehat.
Rakhman menegaskan, warga harus mendukung vaksinasi. Vaksin yang digunakan saat ini telah melewati berbagai uji coba sehingga direkomendasikan untuk dapat digunakan. Kalau masih ragu, warga dipersilakan mencari tahu ke ahli atau dokter yang memang kompeten untuk menyampaikan pandangan terkait keamanan vaksin.
Baginya, mengikuti vaksinasi adalah bagian dari bela negara. Bela negara dalam konteks ini terlibat dalam memerangi Covid-19. Vaksinasi salah satu cara mengendalikan wabah yang mendera Indonesia hampir satu tahun belakangan ini.
Wakil Ketua DPRD Sulteng Muharram Nurdin yang mendapat kesempatan kedua disuntik vaksin juga tak mengalami gejala apa pun setelah divaksin. Ia berharap itu menjadi dasar bagi warga untuk tak ragu dengan keamanan vaksin.
Kepala Dinas Kesehatan Sulteng I Komang Adi Sujendra menyatakan, divaksinnya para pejabat dan tokoh masyarakat diharapkan menjadi contoh dan motivasi bagi masyarakat untuk menyukseskan vaksinasi guna memerangi Covid-19.
Direktur Mutu dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Farichah Hanum yang memantau vaksinasi di Sulteng memastikan vaksin tersebut aman karena telah disetujui oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan. Efikasinya pun memenuhi standar yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 65 persen. Standar efikasi yang ditetapkan WHO minimal 50 persen.
Sebagai antisipasi adanya gejala ringan atau berat pascavaksinasi, pemerintah menyediakan makanisme penanganan. Setiap daerah memiliki Komisariat Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imuniasasi (Komda KIPI). Pengurus KIPI akan memantau kondisi penerima vaksin.
Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD Undata yang juga Pengurus Komda KIPI menyatakan, pihaknya telah menyiapkan perangkat kerja untuk mengantisipasi hal tersebut. Gejala atau keluhan yang ditangani umumnya yang berkategori berat, seperti pingsan. ”Nanti pengurus akan menganalisis apakah itu terkait vaksinasi atau faktor lain. Jika memang serius dan butuh perawatan, ya, harus dirawat. Semua biaya ditanggung pemerintah,” katanya.
Bersamaan dengan pencanangan vaksinasi tersebut, bergulir juga program yang sama di pusat kesehatan masyarakat dan rumah sakit di Kota Palu, Kabupaten Donggala, dan Poso. Tiga daerah itu kebagian vaksinasi tenaga kesehatan untuk termin awal di tahap pertama ini. Sementara tenaga kesehatan di 10 kabupaten lainnya akan dijatahkan pada termin selanjutnya. Total tenaga kesehatan yang divaksin di Sulteng 23.000 orang. Dinas Kesehatan Sulteng baru menerima 21.000 dosis vaksin Covid-19.
Sarifah Latowa (36), warga Kelurahan Lasoani, Kecamatan Mantikulore, Palu, menyatakan siap untuk divaksin. Ia berkeyakinan vaksin telah melewati proses yang ketat sehingga aman untuk digunakan sekaligus bisa mengendalikan Covid-19.
Kasus Covid-19 di Sulteng masih terus bertambah. Hingga Rabu (13/1), secara akumulatif kasus mencapai 5.130. Kasus merebak signifikan, terutama di Kota Palu, Parigi Moutong, Poso, Morowali, dan Banggai.