Vaksinasi Covid-19 di Manado akan dimulai paling cepat Jumat siang meski dinas kesehatan kota telah mengizinkan setiap fasilitas pelayanan kesehatan memulai sehari lebih cepat.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Vaksinasi Covid-19 di Manado, Sulawesi Utara, dimulai paling cepat Jumat (15/1/2021) siang meski dinas kesehatan kota telah mengizinkan setiap fasilitas pelayanan kesehatan memulai pada Kamis (14/1/2021). Jajaran pimpinan Pemerintah Provinsi Sulut dikabarkan akan disuntik vaksin pada Jumat pagi.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Manado dr Joy Zeekeon mengatakan, vaksinasi sudah bisa dimulai pada Kamis, termasuk di 16 puskesmas yang tersebar di 11 kecamatan. ”Saya tidak hafal di mana saja, tetapi prinsipnya bisa dimulai hari ini,” katanya ketika dihubungi via telepon.
Akan tetapi, setidaknya tiga puskesmas di area pusat kota belum melaksanakan vaksinasi. Staf Puskesmas Sario, dr Amelia Prisila, mengatakan, vaksinasi mungkin baru dimulai Jumat pukul 12.00 atau 13.00 Wita. Pelaksanaan disesuaikan dengan jadwal pilihan penerima vaksin yang sudah terdaftar.
”Kami buka layanan vaksinasi tiap Senin, Rabu, dan Jumat. Paling cepat mulai besok, tetapi itu tergantung dari jadwal para pendaftar yang sudah verifikasi dan dapat SMS,” ujar Amelia.
Puskesmas Teling Atas juga baru akan menggelar vaksinasi pada Jumat pukul 12.00-15.00 Wita. Nurcella Isabella, bidan di puskesmas itu yang terdaftar sebagai penerima vaksin, mengatakan, petugas baru akan mengambil vaksin dari gudang Dinkes Sulut pada Kamis. ”Jadwalnya mungkin masih bisa berubah,” katanya.
Adapun kepala Puskesmas Tikala Baru sedang berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengamankan pelaksanaan vaksinasi. Perawat di bagian layanan HIV/AIDS, Olga Sondakh, mengatakan, dirinya telah terdaftar untuk vaksinasi pada 29 Januari. Namun, ia menduga bisa saja ada perubahan tanggal vaksinasi.
Vaksinasi juga belum dimulai di beberapa rumah sakit (RS) di pusat kota, seperti RS Robert Wolter Monginsidi dan RS GMIM Pancaran Kasih. RS Umum Pusat (RSUP) Prof dr RD Kandou bahkan menunda jadwal vaksinasi dari Kamis ini menjadi Senin (18/1).
Kepala Bidang Medik RSUP Prof dr RD Kandou dr Handry Takasenseran mengatakan, koordinasi terakhir dengan Dinkes Sulut berujung pada penundaan pelaksanaan vaksinasi. Vaksin tidak langsung diterima RS sejak mulai didistribusikan pada Rabu (13/1) pagi dan baru akan diantar menjelang hari vaksinasi.
”Kami sudah siap-siap mulai vaksinasi Kamis (14/1), tetapi diundur. Mudah-mudahan tidak ditunda lagi karena kami mau mencocokkan jumlah nakes (tenaga kesehatan) penerima SMS untuk vaksinasi dan jumlah vaksin yang kami terima. Total nakes dan peserta pendidikan dokter spesialis kira-kira 2.800 orang,” kata Handry.
Joy Zeekeon mengatakan, validasi pendaftaran vaksinasi di aplikasi P-Care milik BPJS sebenarnya sudah dibuka secara daring sejak Rabu malam. Fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang sudah ditunjuk sebagai lokasi vaksinasi bisa segera memulai jika sudah ada yang terjadwal tanggal 14 Januari.
Syaratnya, penerima vaksin harus sudah dapat SMS blast dari Kementerian Kesehatan.
Jadwal ini lebih cepat sehari dari rencana peluncuran program vaksinasi oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey pada Jumat pagi. ”Kami bukan tidak mau menunggu. Hanya saja, sesuai arahan, fasyankes yang sudah menerima validasi pendaftaran via P-Care bisa segera mulai,” kata Joy.
Menurut Joy, satu sesi vaksinasi hanya dapat melayani 20 orang. Namun, jumlah sesi di setiap fasyankes bisa berbeda-beda. ”Syaratnya, penerima vaksin harus sudah dapat SMS blast dari Kementerian Kesehatan,” ujar Joy.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sulut dr Steaven Dandel mengatakan, vaksinasi akan dilaksanakan di 195 puskesmas, 39 RS, dan 10 klinik di seluruh Sulut. Total vaksinator yang akan dilatih sebanyak 1.538 untuk menyuntikkan vaksin CoronaVac kepada 1,6 juta warga.
Namun, untuk tahap pertama, Sulut baru mendapatkan 23.760 dosis vaksin. Sebanyak 16.100 dosis telah dibagikan ke Manado dan Tomohon untuk setiap 6.497 sumber daya manusia kesehatan (SDMK) dan 1.539 SDMK. ”Satu orang mendapat dua dosis yang disuntikkan dalam rentang 14 hari,” katanya.
Tenaga kesehatan yang ditugaskan untuk vaksinasi telah menjalani simulasi di sejumlah daerah. Steaven mengatakan, simulasi perlu digelar karena selama ini pelatihan yang mereka terima hanya bersifat daring. Simulasi ini juga digelar karena jajaran forum komunikasi pimpinan daerah Sulut akan menerima vaksin pada Jumat pagi.
”Jadi, kami ingin melihat apakah ilmu yang mereka terima dari latihan daring itu sudah bisa dipahami dengan baik atau tidak. Kami juga harus melihat mana yang kurang dan bisa diperbaiki,” kata Steaven.