Tahap Pertama Vaksinasi di Bali Menyasar Tenaga Kesehatan di Tiga Daerah
Program vaksinasi resmi dimulai di Bali dengan ditandai penyuntikan vaksin Covid-19 kepada sejumlah pejabat Forkopimda dan tokoh masyarakat Bali, Kamis (14/1/2021). Vaksinasi Covid-19 akan menyasar tenaga kesehatan.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Program vaksinasi resmi dimulai di Provinsi Bali dengan ditandai penyuntikan vaksin Covid-19 kepada sejumlah pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan tokoh masyarakat di Bali, Kamis (14/1/2021). Vaksinasi selanjutnya akan menyasar lebih dari 21.700 tenaga kesehatan di tiga daerah, yakni, di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Gianyar.
Tahap pemberian vaksin Covid-19 berikutnya setelah Kota Denpasar dan dua kabupaten itu, menurut Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya, pemberian vaksin dilanjutkan ke enam kabupaten lain mulai Februari mendatang.
”Kami berharap semua tenaga kesehatan di Bali akan selesai divaksin sekitar Maret nanti,” kata Suarjaya di sela-sela kegiatan pencanangan vaksinasi Covid-19 Provinsi Bali di area Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara, Kota Denpasar, Kamis (14/1).
Ketika memberikan laporan untuk acara pencanangan vaksinasi Covid-19 itu, Suarjaya menyatakan, target pemberian vaksin Covid-19 di seluruh Bali secara keseluruhan 2,99 juta orang, atau sekitar 70 persen dari jumlah semua penduduk Bali.
Jumlah target sasaran itu meliputi 30.320 tenaga kesehatan dan tenaga penunjangnya, sejumlah 263.389 tenaga pelayanan publik, dan sekitar 1,29 juta orang dari masyarakat rentan secara geospasial, sosial, dan ekonomi. Sasaran lainnya ialah 854.756 pelaku ekonomi dan lebih dari 560.700 orang yang berusia di atas 60 tahun.
Suarjaya mengatakan, pemberian vaksin bertujuan membentuk kekebalan individu dan kekebalan kelompok, menurunkan angka kesakitan dan angka kematian akibat penyakit Covid-19, melindungi dan memperkuat sistem kesehatan, dan menjaga produktivitas serta meminimalkan dampak sosial dan dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Kami berharap semua tenaga kesehatan di Bali akan selesai divaksin sekitar Maret nanti.
Adapun kalangan pertama penerima vaksin Covid-19 dalam acara pencanangan vaksin Covid-19 di Provinsi Bali, Kamis, sebanyak 17 orang. Mereka terdiri dari pejabat Forkopimda Provinsi Bali, pejabat daerah, dan tokoh masyarakat. Pemeriksaan calon penerima vaksin dan penyuntikan vaksin dilangsungkan di areal taman dan parkir RSUD Bali Mandara sehingga tidak mengganggu aktivitas dab pelayanan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Bali itu.
Pejabat di Provinsi Bali yang menerima vaksin Covid-19, di antaranya, adalah Gubernur Bali Wayan Koster, kemudian Kepala Polda Bali Inspektur Jenderal Putu Jayan Danu Putra, lalu Kepala Staf Kodam IX/Udayana Brigadir Jenderal TNI Candra Wijaya.
Adapun tokoh masyarakat penerima vaksin Covid-19 itu, antara lain, ialah Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali I Gusti Ngurah Sudiana, dan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali, yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) daerah pemilihan Bali, Bambang Santoso.
Menjalani observasi
Seusai disuntik vaksin Covid-19, Gubernur Bali dan para penerima vaksin dianjurkan beristirahat sekitar 30 menit sekaligus menjalani observasi setelah penyuntikan vaksin. Suarjaya menyatakan sudah menyiapkan tim kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI), tetapi semua penerima vaksin Covid-19, termasuk dirinya, merasa baik-baik saja setelah disuntik vaksin.
Terkait dengan pemberian vaksin Covid-19 kepada tenaga kesehatan dan tenaga penunjang, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daerah Bali Gede Putra Suteja mengingatkan para tenaga kesehatan, khususnya dokter, agar memastikan diri mereka sudah terdata dan terdaftar sebagai penerima vaksin Covid-19. Suteja mengatakan, vaksinasi berguna bagi diri sendiri dan juga masyarakat.
”Wajib hukumnya dokter sebagai pemberi pelayanan untuk melindungi dirinya terlebih dulu. Hal itu karena ada kelompok masyarakat yang memang tidak boleh divaksin, misalnya, mereka yang mempunyai komorbid penyakit,” kata Suteja. Imunisasi, menurut Suteja, akan menumbuhkan kekebalan diri dan kekebalan kelompok.
Seusai disuntik vaksin Covid-19, Ketua DMI Provinsi Bali, yang juga anggota DPD RI dapil Bali, Bambang Santoso, mengatakan, vaksin menjadi upaya memutus mata rantai pandemi penyakit Covid-19 sehingga bangsa Indonesia dapat segera keluar dari pandemi Covid-19. Bambang menambahkan, vaksinasi adalah program nasional sehingga menjadi kewajiban semua anak bangsa di Indonesia untuk menyukseskan program vaksinasi itu.
”Memutus mata rantai dan keluar dari pandemi ini tidak bisa sendiri atau kelompok, tetapi harus bersama-sama,” kata Bambang di area RSUD Bali Mandara, Kamis.
Adapun Gubernur Bali Wayan Koster menyatakan, pemerintah dan masyarakat Bali berterima kasih kepada pemerintah pusat karena sudah memperhatikan Bali dalam upaya penanganan pandemi Covid-19, termasuk melalui program vaksinasi Covid-19.
Dalam sambutannya, Koster mengatakan, Bali juga mendapat prioritas karena keberadaan Bali sebagai destinasi pariwisata yang harus segera dipulihkan. ”Pariwisata di Bali terpuruk akibat (pandemi) Covid-19, perekonomian Bali terganggu,” ujarnya.
Dalam konferensi pers seusai pemberian vaksin Covid-19, Koster mengatakan, Presiden Joko Widodo sudah mencanangkan program vaksin Covid-19. Kebijakan vaksinasi itu menjadi pilihan terbaik dalam upaya membangun kekebalan, menjaga imunitas, dan meminimalkan risiko penyebaran penyakit Covid-19.
Koster menyatakan, meskipun sudah ada vaksin Covid-19, penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tidak boleh dikendurkan. ”Tetap tertib protokol kesehatan,” katanya.