Pemkab Banyumas Siapkan 4.000 Tes Cepat Antigen untuk Pelacakan
Sembari menunggu vaksin, Pemerintah Kabupaten Banyumas menggiatkan pelacakan pasien Covid-19. Disiapkan 4.000 tes cepat antigen untuk pelacakan.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Banyumas melalui Dinas Kesehatan menyiapkan 4.000 tes cepat antigen untuk melacak kasus persebaran Covid-19 sembari menunggu kedatangan vaksin Februari mendatang. Pelacakan ditingkatkan untuk mencegah fatalitas akibat Covid-19.
”Senin kami akan melakukan screening di seluruh Kabupaten Banyumas. Satu puskesmas dijatah 2 desa, jadi ada 80 desa yang akan di-screening dengan tes cepat antigen,” papar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto, Kamis (14/1/2021).
Sadiyanto mengatakan, desa-desa itu akan diseleksi berdasarkan tingginya angka kematian dan banyaknya kasus aktif. ”Tujuannya adalah melihat para komorbid, usia lanjut, apakah positif atau negatif. Kalau positif akan ditindaklanjuti dengan tes PCR, dan jika positif Covid-19 dalam kondisi sehat atau tidak, kalau lansia akan dibawa ke rumah sakit untuk mencegah kejadian fatal yang tidak kita inginkan,” tutur Sadiyanto.
Satu puskesmas dijatah 2 desa, jadi ada 80 desa yang akan di-screening dengan tes cepat antigen.
Hingga saat ini, jumlah kematian akibat Covid-19 di Banyumas mencapai 275 orang. Dari angka itu, pada Januari 2021 saja menyumbang angka hingga 59 orang. Bupati Banyumas Achmad Husein menyampaikan, langkah itu diambil untuk meminimalkan risiko terburuk akibat Covid-19. ”Sebagian besar yang meninggal itu karena sudah terlambat dibawa ke rumah sakit,” kata Husein.
Oleh karena itu, Husein meminta masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit jika mengalami gejala Covid-19. Penanganan dengan obat dari dokter bisa memperingan gejala sehingga keselamatan pasien bisa lebih besar. Husein juga mengisahkan bagaimana anaknya terpapar Covid-19 dan bisa membaik karena segera mendapatkan perawatan.
”Anak saya umur 20 tahun masih mahasiswa itu terkena. Sakitnya luar biasa di leher, tenggorokannya sakit tidak bisa makan. Badannya menggigil, pusing, demam, batuk sedikit. Sakit yang seperti itu, saya isolasi mandiri dan dites antigen dan PCR (hasilnya) positif,” tutur Husein.
Husein menyampaikan, anaknya kemudian segera diberi obat dari dokter untuk menghilangkan dampak sampingannya. ”Walau sebelumnya tidak bisa makan, setelah diberi obat, tenggorokannya sembuh, dia bisa makan. Ini meningkatkan imunitas. Pusing dan tidak bisa tidur, setelah diberi obat, jadi tidak pusing lalu bisa tidur, imunnya naik lagi. Ini membuat cepat sembuh,” papar Husein.
Husein juga mendorong masyarakat untuk aktif dan berpartisipasi menerima vaksin demi kebaikan bersama. Dinas kesehatan telah menunjuk 59 fasilitas kesehatan untuk bisa melayani vaksinasi. Diharapkan seluruh masyarakat bisa menerima vaksin atau minimal 95 persen menerima vaksin untuk kekebalan komunitas.
Direncanakan vaksinasi di Banyumas dilaksanakan Februari mendatang. Di Banyumas, berdasarkan data, hingga kini terdapat total 4.041 orang terkonfirmasi positif Covid-19.