Gubernur Sumsel Ingatkan Setiap Warga yang Penuhi Syarat Wajib Divaksin
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menjadi orang pertama yang divaksinasi di Sumsel. Dia berkomitmen agar semua warga Sumsel yang menjadi sasaran vaksin berjumlah 5,7 juta dapat divaksinasi dalam 345 hari.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menegaskan, setiap orang yang dinilai telah memenuhi syarat wajib menjalani vaksinasi. Meski demikian, pemerintah daerah tidak akan mengeluarkan peraturan daerah yang membebankan denda atau sanksi kepada masyarakat terkait kewajiban tersebut.
Herman mengatakan, kewajiban itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Wabah Penyakit Menular. Meski demikian, tugas semua pihak, terutama pemerintah daerah, untuk meyakinkan masyarakat terkait pentingnya vaksinasi. ”Yakinlah pemerintah pasti memberikan yang terbaik bagi warganya,” kata Herman, Kamis (14/1/2021).
Herman menjadi orang pertama yang menjalani vaksinasi di wilayah Sumatera Selatan, Kamis. Menurut rencana, proses vaksinasi berlanjut ke kelompok sumber daya manusia kesehatan hingga April 2021. Adapun vaksinasi untuk seluruh sasaran warga Sumsel sebanyak 5,7 juta orang ditargetkan tuntas dalam 345 hari.
Herman divaksinasi bersama sembilan pejabat daerah lain, di antaranya Kepala Polda Sumsel Inspektur Jenderal Eko Indra Heri dan Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayor Jenderal Agus Suhardi. Bertugas sebagai vaksinator adalah Sekretaris Dinas Kesehatan Sumsel Trisnawarman.
Vaksinasi perdana diselenggarakan di Puskesmas Gandus, Kota Palembang. Tempat ini dipilih untuk menyampaikan pesan bahwa vaksinasi harus sampai ke seluruh kalangan masyarakat dan disalurkan sampai ke fasilitas kesehatan terbawah.
Proses vaksinasi dimulai dengan pemeriksaan kondisi kesehatan peserta. Pemeriksaan dilakukan melalui tahap wawancara. Dari 12 orang yang divaksinasi, dua orang tidak memenuhi syarat karena kondisi kesehatannya kurang baik. Alhasil, proses vaksinasi terhadap keduanya ditunda. Adapun 10 orang lainnya, termasuk Gubernur Sumsel Herman Deru, tetap bisa menjalani vaksinasi.
Tiga puluh menit seusai divaksin, Herman mengaku tidak merasakan nyeri dan sakit. Bahkan, Kapolda Sumsel dan Pangdam II/Sriwijaya yang sedang menjalankan puasa juga tidak merasakan efek apa pun setelah divaksin. ”Dengan ini tidak ada alasan masyarakat untuk tidak divaksin. Jangan terpengaruh berita hoaks yang menimbulkan ketakutan,” ucapnya.
Empat belas hari seusai vaksinasi, lanjut Herman, dirinya akan mengikuti vaksinasi lanjutan. Setelah itu, juga akan digelar pemeriksaan pada enam bulan setelah vaksinasi. Dia berharap masyarakat turut serta dalam vaksinasi agar Sumatera Selatan bisa terbebas dari Covid-19.
Vaksinasi tuntas
Setelah vaksinasi perdana ini, lanjut Herman, proses vaksinasi akan dilanjutkan ke setiap wilayah di Sumsel, dimulai dari kelompok sumber daya manusia kesehatan. Saat ini sebanyak 30.000 dosis vaksin Sinovac telah disebar ke dua daerah, yakni Kota Palembang dan Ogan Komering Ilir. Adapun pada 19 Januari 2021 akan dikirim lagi sebanyak 28.940 dosis vaksin. ”Pengiriman akan dilakukan secara bertahap,” ucapnya.
Agar gudang vaksin tidak penuh, Herman berharap pihak terkait menjalankan manajemen distribusi dengan baik. ”Jangan sampai ada penumpukan,” katanya.
Setelah kelompok sumber daya manusia kesehatan, vaksinasi dapat dilanjutkan secara bertahap ke kelompok masyarakat lain. Herman berharap, proses vaksinasi dapat berlanjut sampai semua warga Sumsel yang menjadi sasaran vaksinasi berjumlah 5.760.496 orang dapat diselesaikan dalam waktu 345 hari.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nurainy menuturkan, agar progam vaksinasi di Sumsel dapat dituntaskan dalam 345 hari, sebanyak 2.550 vaksinator akan dilatih. Selanjutnya, mereka disebar ke 417 fasilitas kesehatan di seluruh Sumsel. ”Pelatihan vaksinator ditargetkan rampung pada 27 Januari 2021,” ujarnya.
Setelah pelatihan vaksinator selesai, dalam sehari diharapkan setidaknya 16.680 warga Sumsel dapat divaksinasi. Menurut rencana, proses vaksinasi akan berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama dilaksanakan pada 14 Januari-April 2021, sedangkan tahap kedua pada April 2021-Maret 2022.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumsel Rizal Sanif berpendapat, keberadaan vaksin sangat dibutuhkan tenaga kesehatan. Pasalnya, mereka berhadapan langsung dengan pasien Covid-19.
Keberadaan vaksin sangat dibutuhkan tenaga kesehatan. Pasalnya, mereka berhadapan langsung dengan pasien Covid-19. (Rizal Sanif)
”Selama dokter itu melayani pasien Covid-19, selama itu juga mereka berisiko terjangkit,” ucap Rizal. Dari 3.000 dokter yang ada di Sumsel, sekitar 200 dokter terjangkit Covid-19, bahkan empat dokter meninggal.
Vaksin Covid-19 diharapkan dapat membentuk imunitas tubuh individu dan menimbulkan kepercayaan diri pada setiap orang dalam menjalankan aktivitas. Meski demikian, protokol kesehatan mesti tetap dijalankan. ”Efikasi vaksin hanya 65,3 persen, itu berarti risiko terjangkit Covid-19 tetap ada,” ucapnya.