Puluhan Absen, Tenaga Kesehatan di Jateng Diminta Tepati Jadwal Vaksinasi
Kabupaten dan Kota Semarang serta Solo ialah tiga daerah pertama di Jateng yang menerima distribusi vaksin pada tahap pertama untuk tenaga kesehatan. Hari pertama vaksinasi di Jateng menyisakan sejumlah catatan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Puluhan tenaga kesehatan di Jawa Tengah absen divaksin pada Kamis (14/1/2021) akibat sejumlah alasan, termasuk kendala teknis. Kepala Dinas Kesehatan Jateng Yulianto Prabowo meminta para tenaga kesehatan menepati jadwal karena agenda vaksinasi terbilang padat.
Hari pertama pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Jateng, Kamis (14/1/2021), menyisakan sejumlah catatan, seperti aplikasi pendaftaran ulang bermasalah di Kabupaten Semarang dan absennya 70 tenaga kesehatan di Kota Semarang. Sementara itu, dua tenaga kesehatan di Kota Solo merasakan reaksi setelah vaksinasi.
Kabupaten dan Kota Semarang serta Solo merupakan tiga daerah pertama di Jateng yang menerima distribusi vaksin pada tahap pertama untuk tenaga kesehatan. Sebanyak 56.860 dosis vaksin telah dikirim ke tiga daerah itu. Pencanangan vaksinasi yang melibatkan pejabat daerah, forum koordinasi pimpinan daerah, dan sejumlah tokoh masyarakat dilakukan Kamis.
Yulianto saat memberi keterangan secara virtual, Kamis (14/1/2021) sore, mengatakan, menurut data Dinas Kesehatan Jateng, pada hari pertama vaksinasi Covid-19, terdaftar 601 tenaga kesehatan di Kota Semarang. Dari jumlah tersebut, 470 orang divaksin, 61 orang ditunda karena tak memenuhi syarat seperti tekanan darah terlalu tinggi atau rendah, dan 70 orang tidak hadir.
Yulianto menjelaskan, data tersebut sifatnya baru laporan sehingga belum diketahui alasan absennya 70 tenaga kesehatan. ”Belum ada konfirmasi. Kemungkinan berhalangan, ada tugas yang tidak bisa ditinggal, atau karena alasan lain. Yang jelas, mereka akan tetap dilayani di kemudian hari,” ucapnya.
Meski demikian, Yulianto menegaskan, penjadwalan vaksinasi tenaga kesehatan sangat ketat. Oleh karena itu, ia meminta para tenaga kesehatan untuk tidak ragu-ragu divaksin dan hadir sesuai jadwal yang telah didapat. Hal tersebut penting demi kelancaran vaksinasi. Sementara yang belum agar bersabar.
Di Kabupaten Semarang, aplikasi pendaftaran ulang untuk tenaga kesehatan terganggu. Hal itu menyebabkan vaksinasi baru dilakukan pada enam pejabat kabupaten.
”Kami memohon maaf. Sejak pagi hingga siang, belum ada fasilitas kesehatan di Kabupaten Semarang yang bisa dipilih atau diklik oleh sasaran (tenaga kesehatan) di aplikasi karena ada gangguan. Ada perbaikan aplikasi dari pusat dan sore ini sudah oke (selesai diperbaiki). Sudah dapat meng-input data,” kata Yulianto.
Yulianto menambahkan, selanjutnya diharapkan vaksinasi untuk tenaga kesehatan dapat berjalan lancar. Ia terus berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait aplikasi tersebut. Ia juga memastikan seluruh tenaga kesehatan tetap akan terlayani vaksinasi Covid-19.
Kepala Puskesmas Ungaran, Kabupaten Semarang, Nugraha mengatakan, memang ada kendala pada hari pertama vaksinasi. ”Kami sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk (mencari) bagaimana baiknya agar semakin cepat (dimulai). Mudah-mudahan Kamis malam sudah clear,” katanya.
Kabupaten Semarang mendapat alokasi 8.000 dosis vaksin untuk 3.987 tenaga kesehatan. Setiap tenaga kesehatan akan divaksin dua kali dalam rentang waktu dua pekan.
Sementara itu, di Kota Solo, dari 366 tenaga kesehatan yang terjadwal divaksin pada hari pertama, 330 orang divaksin, 18 orang ditunda karena kesehatan, dan 18 orang tak memenuhi kriteria sebagai penerima vaksin.
Yulianto menuturkan, dari laporan, ada dua tenaga kesehatan di Solo merasakan reaksi setelah divaksin atau mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi dari dua fasilias kesehatan berbeda di Solo. ”Namun, gejalanya ringan. Yang satu (lengan) kemeng (pegal) dan yang satu nggliyeng (pusing). Namun, saat ini sudah sembuh,” katanya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyampaikan, seusai pencanangan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, vaksinasi terhadap tenaga kesehatan langsung dilakukan. ”Mudah-mudahan ini bisa berjalan lancar sehingga nanti bisa terjadi herd immunity (kekebalan kelompok),” katanya.
Berdasarkan data Corona.jatengprov.go.id, yang dimutakhirkan pada Kamis (14/1/2021) pukul 12.00, terdapat 108.178 kasus positif kumulatif di Jateng, dengan rincian 11.995 dirawat/isolasi, 89.438 sembuh, dan 6.745 meninggal. Ada penambahan 14.452 kasus positif sejak 1 Januari 2021.