Vaksinasi Covid-19 Pertama di Sulut Akan Berlangsung di Manado dan Tomohon
Sebanyak 16.100 dosis vaksin didistribusikan ke dua kota berstatus zona merah di Sulawesi Utara, yaitu Manado dan Tomohon. Dua wilayah itu menjadi lokasi prioritas vaksinasi.
Oleh
KRISTIAN OKA PRASETYADI
·4 menit baca
MANADO, KOMPAS — Sebanyak 16.100 dosis vaksin didistribusikan ke dua kota berstatus zona merah di Sulawesi Utara, yaitu Manado dan Tomohon, Rabu (13/1/2021). Vaksin segera didistribusikan setelah Sulut kedatangan 8.760 dosis vaksin untuk melengkapi 15.000 dosis yang telah datang sepekan sebelumnya.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Sulut dr Steaven Dandel mengatakan, Sulut mendapatkan total 23.760 dosis vaksin Covid-19 dalam tahap pertama vaksinasi yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan (nakes). Ada 22.110 nakes yang telah terdaftar untuk divaksinasi.
Sesuai dengan arahan Direktorat Jenderal P2P Kementerian Kesehatan, vaksinasi di Sulut dilaksanakan di dua kota terlebih dahulu, yaitu Manado dan Tomohon. Dua kota ini masih tergolong zona merah, yaitu daerah dengan risiko tinggi penularan. ”Distribusi kita laksanakan Rabu pagi,” kata Steaven.
Manado memperoleh 13.000 dosis vaksin, sedangkan Tomohon 3.100. Jumlah ini melebihi dari kebutuhan di tiap-tiap kota, yaitu 12.994 dosis bagi 6.497 nakes di Manado serta 3.078 dosis bagi 1.539 nakes di Tomohon.
Vaksin akan dikirim ke berbagai fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang ditunjuk menjadi lokasi vaksinasi, yaitu puskesmas, rumah sakit (RS), dan klinik. Manado memiliki 23 puskesmas, 32 RS, dan 9 klinik. Tomohon akan melaksanakan vaksinasi di 10 puskesmas, 4 RS, dan 1 klinik. ”Semuanya sudah memiliki tenaga vaksinator yang telah dilatih,” kata Steaven.
Pengiriman ke 13 kabupaten/kota lainnya, termasuk 3 kabupaten kepulauan, akan dimulai dalam selang 10-12 hari ke depan. Steaven mengatakan, rantai dingin telah disiapkan hingga di tingkat puskesmas. Vaksinasi juga bukan sesuatu yang baru bagi nakes di Sulut yang telah melaksanakan vaksinasi penyakit lain selama 30 tahun terakhir.
Sebelumnya, Selasa (12/1/2021) sore, 8.760 dosis vaksin CoronaVac buatan Sinovac, China, telah diterima dan disimpan dalam ruang pendingin di gudang Dinas Kesehatan Sulut untuk melengkapi 15.000 dosis yang dikirimkan sebelumnya. Vaksin gelombang kedua ini tiba di Bandara Sam Ratulangi dengan pesawat Garuda Indonesia.
Truk berkotak pendingin yang membawa vaksin itu dikawal ketat oleh kendaraan kepolisian. Seorang anggota Brigadir Mobil (Brimob) juga turut serta dalam kabin kemudi truk. Total 13 personel brimob, 6 polisi lalu lintas, dan 97 personel Polres Manado turut mengamankan jalan yang dilalui rombongan kendaraan tersebut.
”Polda Sulut bersama jajaran TNI siap mengamankan pelaksanaan vaksinasi. Ini demi kelancaran dan menghindari terjadinya gangguan keamanan saat vaksinasi nanti,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulut Komisaris Besar Jules Abraham Abast.
Beberapa daerah di Sulut, seperti Manado, Bitung, dan Minahasa Utara, telah menggelar simulasi vaksinasi. Secara umum, ada empat pos yang harus dilalui penerima vaksin, masing-masing untuk registrasi, penapisan untuk menemukan orang yang memiliki kontraindikasi, vaksinasi, dan pemantauan. Penerima vaksin akan dipantau 30 menit sebelum diperbolehkan pulang.
Polda Sulut bersama jajaran TNI siap mengamankan pelaksanaan vaksinasi. Ini demi kelancaran dan menghindari terjadinya gangguan keamanan saat vaksinasi nanti. (Jules Abraham Abast)
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Manado dr Joy Zeekeon mengatakan, semua puskesmas dan RS di Manado akan menjadi lokasi vaksinasi. Ada RS yang memiliki tiga sampai empat vaksinator. Meski demikian, vaksinasi dapat berlangsung lama.
Dengan jumlah vaksinator yang mungkin hanya ratusan, Manado bertugas memvaksinasi 6.497 nakes. Untuk memenuhi aturan protokol kesehatan, jumlah penerima vaksin setiap hari di satu fasyankes hanya 20. ”Jadi, vaksinasi bisa berlangsung lama sekali sampai berbulan-bulan karena penerima vaksin di Manado banyak,” ujarnya.
Hingga kini, Sulut telah mengakumulasi 10.687 kasus Covid-19. Sebanyak 7.774 orang (72,74 persen) telah sembuh, sedangkan 343 orang (3,2 persen) meninggal. Kasus aktif berjumlah 2.570 orang, 365 orang di antaranya dirawat di RS.
Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Daeng M Faqih mengimbau semua dokter anggota IDI mengikuti program vaksinasi demi terbentuknya kekebalan tubuh untuk mencegah diri terinfeksi Covid-19. Keikutsertaan para dokter akan dapat mengurangi angka kematian dokter yang per akhir Desember 2020 telah melampaui 220 jiwa.
Jadi, vaksinasi bisa berlangsung lama sekali sampai berbulan-bulan karena penerima vaksin di Manado banyak.
Di samping itu, Daeng juga mengajak semua anggota IDI terlibat sebagai vaksinator. ”IDI mengimbau agar semua dokter anggota IDI membantu pelaksanaan vaksinasi di seluruh daerah di Indonesia dengan menjadi tenaga penyuntikan vaksin,” ujar Daeng dalam surat maklumat Pengurus Besar IDI.