Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat, Pimpinan Daerah Jabar Dapat Vaksinasi Perdana
Pimpinan daerah, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, siap untuk vaksinasi Covid-19. Mereka menjadi contoh untuk meningkatkan kepercayaan dan kesediaan masyarakat menerima produk medis tersebut.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sejumlah pemimpin daerah di Jawa Barat masuk ke dalam daftar penerima vaksin Covid-19 perdana, lalu diikuti dengan para tenaga kesehatan. Keikutsertaan mereka diharapkan bisa meningkatkan kepercayaan dan kesediaan masyarakat mengikuti program vaksinasi.
Sebanyak tujuh daerah dijadwalkan melakukan vaksinasi perdana. Kota Depok, Kota Bogor, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Kota Cimahi akan melaksanakan vaksinasi pada Kamis (14/1/2021). Sementara itu, Kota Bekasi menyusul sehari setelahnya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Bandung, Rabu (13/1/2021), menyatakan, tujuh daerah itu dipilih pemerintah pusat dan akan menyusul daerah lainnya. ”Khusus Kota Bekasi, besok baru dimulai pemeriksaan kesehatan kepala daerahnya. Karena itu, saya sarankan, Bekasi Jumat saja. Nantinya, tujuh daerah ini akan dievaluasi dan menjadi patokan pemeriksaan di daerah-daerah lainnya,” kata Kamil.
Terkait penyuntikan perdana, Kamil menyatakan tidak bisa mengikutinya karena telah menjadi sukarelawan vaksinasi Covid-19 sebelumnya. Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul akan menjadi penerima vaksin perdana di Jabar.
Uu mengatakan tidak memiliki persiapan khusus sebelum penyuntikan yang akan dilaksanakan di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Kota Bandung. Dia berharap keikutsertaan para kepala daerah bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja vaksin Covid-19 ini.
Uu pun meyakini, vaksin yang akan disuntikkan kepada dirinya dan masyarakat ini telah aman dan halal digunakan. Alasannya, vaksin Covid-19 telah mendapat izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan. ”Saya tidak merasa ketakutan, tidak bimbang. Harapannya, masyarakat juga tidak ragu. Apalagi, vaksin ini sudah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna juga menjadi salah satu pemimpin daerah yang bakal menerima vaksin perdana. Dia menggantikan Wali Kota Bandung Oded M Danial dan Wakil Wali Kota Yana Mulyana, yang pernah terpapar Covid-19.
”Saya dijadwalkan obyek (perdana) yang akan divaksin karena salah satu syaratnya adalah belum pernah terpapar. Kemarin saya sudah melakukan tes usap dan cek darah, hasilnya negatif. Saya tidak khawatir,” ujarnya.
Tenaga kesehatan
Dalam pelaksanaan vaksinasi di Jabar, 97.080 vaksin telah disebar ke tujuh daerah perdana dan telah disimpan di wilayah masing-masing. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Jabar Dewi Sartika memaparkan, penyuntikan tahap 1 termin awal ini menyasar 74.760 orang di lingkungan fasilitas layanan kesehatan.
Setelah itu, termin kedua akan dimulai pada Februari 2021. Dewi berujar, di termin kedua tahap pertama ini Jabar bakal mendapatkan lebih kurang 160.000 dosis vaksin untuk 27 kota/kabupaten di Jabar.
“Rencana awal vaksin diterima 22 Januari 2021. Vaksinasi ini, targetnya tidak hanya tenaga kesehatan, tetapi juga seluruh petugas yang beraktivitas di fasilitas layanan kesehatan,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Ahyani Raksanagara memaparkan lebih kurang 191 fasilitas pelayanan kesehatan dalam melaksanakan vaksinasi. Kota Bandung mendapatkan lebih kurang 25.000 dosis akan ditujukan untuk tenaga kesehatan.
”Logistik dan 449 vaksinator sudah siap. Penyuntikan ini diharapkan bisa mengurangi penyebaran Covid-19. Namun, kami tetap meminta warga untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan,” ujarnya.