Sejumlah Daerah di Papua Direkomendasikan Terapkan Pembatasan
Satgas Covid-19 Provinsi Papua merekomendasikan pembatasan aktivitas warga di sejumlah kabupaten dan kota. Hal ini disebabkan kasus baru yang terus bertambah.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sejumlah daerah di Provinsi Papua direkomendasikan untuk menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM. Hal ini dipicu kasus positif dan kematian akibat Covid-19 di daerah-daerah tersebut terus bertambah dalam dua pekan terakhir.
Hal ini disampaikan Ketua Harian Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Welliam R Manderi di Jayapura, Selasa (12/1/2021). Papua bukan termasuk tujuh provinsi yang menjadi prioritas PPKM. Namun, Welliam mengatakan, pemda di Papua dapat mengambil kebijakan tersebut apabila kasus Covid-19 terus meningkat drastis.
Ia memaparkan, daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus pada awal tahun ini ialah Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten Nabire, Kabupaten Merauke, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Keerom.
Dari data Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua selama 11 hari terakhir, terdapat 693 kasus baru dan 18 pasien meninggal. Hingga Senin (11/1/2021), jumlah kumulatif kasus mencapai 14.137 orang dan angka kematian mencapai 258 orang. Sebanyak 1.169 orang dirawat dan 12.710 orang lainnya sembuh.
Adapun positivity rate atau persentase kasus positif yang ditemukan dari semua pemeriksaan PCR Covid-19 di Papua mencapai 14,11 persen. Angka tersebut jauh di atas ambang batas yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 5 persen.
”Kami berharap pemda di daerah-daerah yang kasus barunya terus bertambah segera menetapkan PPKM. Pemda juga harus meningkatkan penelusuran dan pemeriksaan warga untuk mencegah kasus terus meningkat,” papar Welliam.
Ia menuturkan, kasus kematian yang terus bertambah disebabkan pasien terlambat mendapatkan perawatan secara lebih dini. Rata-rata pasien Covid-19 yang meninggal dalam kondisi sakit berat.
”Kami berharap warga yang merasakan gejala-gejala awal Covid-19 lebih cepat memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat. Ini agar penanganan dilakukan saat warga masih dalam kondisi sakit ringan sehingga dapat tertolong,” tuturnya.
Wali Kota Jayapura Benhur Tommy Mano mengatakan, dirinya akan mempertimbangkan menerapkan PPKM. Hal ini dipicu kasus baru Covid-19 yang terus meningkat di ibu kota Provinsi Papua tersebut.
”Dalam sehari, sebanyak 30-35 warga Kota Jayapura terpapar Covid-19. Kami akan menggelar rapat pada Kamis (14/1/2021) ini untuk menetapkan keputusan pembatasan aktivitas warga seperti daerah-daerah di Pulau Jawa,” kata Benhur.