Jasa Raharja Mulai Proses Pemberian Santunan Kecelakan Pesawat Sriwijaya Air
Pemberian Santunan Kecelakan Pesawat Sriwijaya Air mulai diproses. Jasa Raharja telah melakukan survei awal data ahli waris.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Jasa Raharja mulai memproses data keahliwarisan dalam upaya penyelesaian santunan dari pemerintah kepada ahli waris korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Mereka membuka posko di Bandara Supadio Pontianak, Bandara Soekarno-Hatta, dan di Posko Krisis di Jakarta.
Kepala Cabang PT Jasa Raharja Kalbar Regy S Wijaya, di Posko Krisis Bandara Supadio, Pontianak, menuturkan, dari survei awal hingga pukul 10.00 Selasa (12/1/2021), pihaknya baru mendeteksi 55 ahli waris baik awak maupun penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ-182. Korban tanpa ahli waris terdata lima orang. Adapun korban masih dalam proses survei sebanyak dua orang yang tercatat warga NTT. Khusus warga di NTT, masih ada perbedaan antara identitas KTP dan penumpang yang naik ke pesawat.
Regy mengatakan, ada 20 orang keluarga korban yang berdomisili di Kalbar yang akan menerima santunan. ”Sempat kami identifikasi 24 orang, ternyata dari proses identifikasi, menyusut menjadi 20 orang karena ahli waris di Pontianak menguasakan penyerahan santuannya kepada ahli waris yang di Jakarta,” ujarnya.
Sebanyak 20 ahli waris korban di Kalbar tersebar di Pontianak 11 orang, di Kabupaten Ketapang 2 orang, Ngabang (Kabupaten Landak) 1 orang, dan Kabupaten Sambas 1 orang. Kemudian, di Kabupaten Sintang 1 orang, Kabupaten Kubu Raya 2 orang, dan Mempawah 2 orang.
Berangkat ke Jakarta
Ada 13 orang perwakilan sejumlah keluarga yang akan diberangkatkan lagi ke Jakarta pada Rabu (13/1/2021) untuk mempercepat proses identifikasi korban kecelakaan pesawat. Distrik Manager Sriwijaya Air Kalbar Faisal Rahman, Selasa (12/1/2021), menuturkan, jumlah ini bertambah dibandingkan rencana sebelumnya yang hanya tujuh orang.
Dengan demikian, total keluarga korban yang ke Jakarta akan menjadi 26 orang. Pada Senin (11/1/2021) sudah ada 13 orang keluarga korban yang berangkat ke Jakarta.
”Pada pukul 15.00 nanti akan ada pertemuan dengan pihak Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) di hotel,” kata Faisal.
”Kami sangat memahami yang keluarga korban rasakan. Begitu besar harapan kepada pemangku kepentingan untuk bisa menemukan keluarga yang menjadi korban,” tambahnya.
Hingga kini, proses identifikasi masih berlanjut. Kepala Subbidang Kedokteran Kepolisian Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda Kalbar AKBP Joseph Ginting menuturkan, sampel DNA yang sudah dikirim ke Jakarta sebanyak 21 sampel. Keluarga yang sudah diwawancara 20 orang. Jumlah tersebut belum berubah sampai saat ini.
Kami sangat memahami yang keluarga korban rasakan. Begitu besar harapan kepada pemangku kepentingan untuk bisa menemukan keluarga yang menjadi korban. (Faisal Rahman)
Kepada keluarga yang menunggu kabar dari Basarnas, Kepala Basarnas Pontianak Yopi menerangkan bahwa saat ini total ada 54 kapal besar dan 20 kapal kecil yang ikut dalam pelaksaan operasi SAR. Perkembangan operasi sampai pukul 11.00, ditemukan beberapa properti milik korban. Sejauh ini sudah ada 74 kantong jenazah yag dipakai dan langsung diserahterimakan ke pihak DVI.