Tanker Tabrak Perahu Pemancing di Bontang, Satu Orang Masih Dicari
Perahu berisi empat pemancing tenggelam setelah tertabrak kapal tanker di perairan Kota Bontang, Kalimantan Timur. Tiga orang berhasil diselamatkan dan satu orang masih dalam pencarian.
Oleh
SUCIPTO
·2 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Sebuah kapal berisi empat pemancing dikabarkan tenggelam setelah tertabrak kapal tanker di perairan Kota Bontang, Kalimantan Timur. Tiga orang diselamatkan dan satu orang dalam pencarian.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kalimantan Timur-Kalimantan Utara, Balikpapan, Melkianus Kotta mengatakan, insiden itu terjadi sekitar pukul 04.00 Wita, Minggu (10/1/2021). Kapal kayu itu hancur di beberapa bagian seusai tertabrak, lalu tenggelam.
”Sekitar pukul 07.00 Wita, tiga pemancing berhasil diselamatkan. Tim gabungan tengah mencari seorang penumpang lagi,” kata Melkianus ketika dihubungi.
Ia mengatakan, saat ini tim gabungan masih menyusuri wilayah di sekitar lokasi kecelakaan. Tim menyusuri perairan dengan kondisi gerimis. Adapun korban yang berhasil diselamatkan sudah dimintai keterangan dan sedang diberikan perawatan.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Octavianto mengatakan, empat unsur terlibat dalam pencarian dan pertolongan korban, yakni Badan Penanggulangan Daerah Bontang, TNI AL Bontang, Polairud Bontang, dan Basarnas Bontang. Satu perahu karet dan perlengkapan menyelam diturunkan oleh Basarnas Kaltim-Kaltara.
”Data mengenai kapal tanker belum diketahui. Kami sudah berkoordinasi dengan kepolisian. Para korban selamat juga sudah dimintai keterangan,” ujar Octavianto.
Ia mengatakan, jika cuaca tidak memungkinkan dan hari mulai gelap, pencarian akan dilanjutkan keesokan hari. Adapun korban selamat, antara lain, Mustari (50), Yunus (46), dan Sada (29). Korban yang belum ditemukan adalah Toa.
Octavianto mengatakan, saat kapal tenggelam, para korban menyelamatkan diri dengan barang-barang yang bisa dijangkau, seperti jeriken, alat pelampung, dan kayu. Saat kejadian, hari masih gelap sehingga para korban hanya bisa berkomunikasi mengandalkan suara. Diperkirakan, karena arus air, korban Toa hanyut tanpa diketahui teman-teman yang lain.
”Karena saat itu kondisinya gelap, korban tidak bisa saling jangkau dan saling mengawasi. Saat ini, tim masih melakukan pencarian. Jarak tempuh lokasi kejadian dari pesisir Bontang sekitar 1,5 jam,” katanya.