Longsor di Sumedang, 11 Tewas dan 8 Belum Ditemukan
Longsor menerjang Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021). Akibat kejadian ini, 11 orang tewas dan 8 orang lainnya belum ditemukan.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Longsor menerjang Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021). Akibat kejadian ini, 11 orang tewas dan 8 orang lainnya belum ditemukan.
Belasan warga juga terluka akibat longsor tersebut. Tim SAR gabungan berjibaku mengevakuasi korban sejak Sabtu malam hingga Minggu dini hari. Tiga orang ditemukan selamat. Seluruh korban jiwa dan luka dibawa ke Puskesmas Sawah Dadap, Cimanggung.
”Pencarian dihentikan sementara pada (Minggu) pukul 02.00 karena situasi dan kondisi di lokasi yang kurang memungkinkan. Kondisi hujan dan adanya retakan tanah di bagian atas,” ujar Kepala Kantor Basarnas Bandung Deden Ridwansyah, melalui keterangan tertulis, Minggu (10/1/2021).
Pencarian korban dilanjutkan Minggu pukul 07.00. Longsor susulan diwaspadai karena Sumedang dan sekitarnya masih memasuki musim hujan.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, kejadian ini dipicu runtuhnya tebing tanah setinggi 20 meter dan panjang 40 meter yang menimpa 14 rumah di Perumahan Pondok Daud, Desa Cihanjuang, Sabtu sore. Longsor terjadi saat hujan lebat mengguyur kawasan tersebut.
Ketika petugas melakukan evakuasi korban, terjadi longsor susulan sekitar pukul 19.30. Petugas masih mendata jumlah korban akibat longsor susulan ini.
”Saat evakuasi sekitar pukul 20.00, kami mendengar suara gemuruh selama beberapa detik. Beruntung, lima petugas kami selamat. Setelah kondisi reda, kami melanjutkan evakuasi warga dan petugas yang terkena longsor. Terakhir, ada polisi yang kami selamatkan,” ujar petugas Humas Kantor Basarnas Bandung, Seni Wulandari.
Keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan, Kabupaten Sumedang termasuk wilayah dengan potensi bahaya longsor kategori sedang hingga tinggi. Cimanggung masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga hujan petir pada Minggu dan Senin.
BNPB berharap masyarakat dapat tetap waspada dan siaga dalam mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologis, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang. Puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari hingga Februari 2021.
”Kami telah mengingatkan BPBD provinsi untuk melakukan upaya peringatan dini dan kesiapsiagaan, khususnya di BPBD kabupaten/kota,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati.