Dukungan untuk Keluarga Korban Kecelakaan Sriwijaya Air Terus Mengalir
Di Pontianak, keluarga korban mendapatkan pendampingan psikologis, hingga dihibur dengan minuman segar oleh lembaga sosial Rumah Zakat.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Dukungan untuk keluarga korban kecelakaan Sriwijaya Air di Pontianak terus mengalir. Bantuan itu berupa pendampingan psikologi hingga pemberian minuman segar bagi keluarga korban yang sedang berkesusahan.
Ketua Himpunan Psikologi Indonesia Wilayah Kalbar Fitri Sukmawati mengatakan, ada lima psikolog dari lembaganya yang hari itu bertugas mendampingi keluarga korban di pos krisis Bandara Supadio, Pontianak. Lima psikolog lain juga ditugaskan oleh Polda Kalbar.
Fitri mengatakan, saat ini keluarga membutuhkan dukungan moral. Mereka membutuhkan kenyamanan, rasa aman, dan teman untuk bercerita. ”Kami jemput bola, kami datangi keluarga yang sedang duduk menunggu. Kami menjadi pendengar mereka dan memastikan mereka tenang, tidak kebingungan,” kata Fitri.
Kami menjadi pendengar mereka dan memastikan mereka tenang, tidak kebingungan. (Fitri Sukmawati)
Menurut Fitri, dalam kondisi seperti saat ini keluarga yang berduka cenderung mengabaikan kesehatan mereka. Mereka melupakan makan dan enggan tidur. Para pendamping berperan untuk mengingatkan mereka agar mereka menjaga kesehatan. Keberadaan posko krisis, menurut Fitri, sangat membantu para keluarga untuk mendapatkan informasi yang valid demi ketenangan jiwa mereka.
Di halaman posko krisis Bandara Supadio, Pontianak, juga muncul solidaritas dari Rumah Zakat Kalbar. Mereka menyediakan minuman gratis. Sukarelawan Rumah Zakat Kalbar, Theo Sagita Melsya, menuturkan, setiap ada bencana Rumah Zakat Action langsung turun. Jika makanan sudah disediakan dari maskapai, Rumah Zakat menyediakan ”pos segar” berupa minuman dingin.
Minuman yang disediakan tahap awal sebanyak 500 gelas. Ada kemungkinan akan ditambah, bergantung situasi. Rencana buka dari pukul 09.00 hingga 22.00. Selama posko krisis masih dibuka, ”pos segar” akan tetap di lokasi.
Suasana muram hingga kini masih menyelimuti posko krisis di Supadio. Perwakilan keluarga masih setia menunggu. Sesekali masih tampak isak tangis keluarga korban. Mereka berusaha saling menguatkan.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono datang menemui para keluarga korban kecelakaan pesawat untuk menghibur mereka. ”Ada beberapa yang saya kenal, seperti Pak Iwan. Lima keluarga Pak Iwan ada di dalam pesawat. Ada juga keluarga lain yang datang dari Mempawah. Kita doakan semoga diberi kekuatan,” kata Edi.